Membatalkan puasa saat hamil adalah pilihan yang perlu dipertimbangkan jika kondisi tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda tidak mampu melanjutkan puasa. Bunda, selama hamil, kebutuhan nutrisi dan cairan jauh lebih besar karena tubuh bekerja keras untuk mendukung pertumbuhan si kecil di dalam kandungan. Yuk, kenali tanda-tanda ibu hamil perlu membatalkan puasa agar kesehatan Bunda dan janin tetap terjaga!
Baca Juga: 7 Tanda Ibu Menyusui Perlu Membatalkan Puasa
Tanda Ibu Hamil Perlu Membatalkan Puasa

Puasa saat hamil bisa dilakukan jika tubuh dalam kondisi sehat dan kuat. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil sebaiknya tidak melanjutkan puasa demi kesehatan dirinya dan janin. Berikut adalah tanda-tanda ibu hamil perlu membatalkan puasa yang perlu Bunda waspadai:
1. Merasa Sangat Lemas dan Lelah Berlebihan
Saat hamil, tubuh membutuhkan lebih banyak energi untuk mendukung pertumbuhan janin. Jika Bunda merasa sangat lemas, tidak bertenaga, bahkan sulit melakukan aktivitas ringan, ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh kekurangan energi. Puasa dapat menyebabkan tubuh kehilangan cadangan energi lebih cepat, terutama jika pola makan sahur dan berbuka tidak mencukupi kebutuhan kalori harian.
Rasa lelah berlebihan juga dapat membuat Bunda sulit berkonsentrasi dan lebih cepat merasa mengantuk. Jika kondisi ini terjadi, sebaiknya segera berbuka dengan makanan bergizi agar tubuh kembali mendapatkan energi dan tidak membahayakan kesehatan Bunda serta janin di dalam kandungan.
2. Dehidrasi Parah
Dehidrasi selama kehamilan dapat membahayakan ibu dan janin karena menurunkan volume darah yang berfungsi membawa oksigen serta nutrisi ke bayi. Beberapa tanda dehidrasi yang perlu diwaspadai meliputi mulut dan tenggorokan yang terasa sangat kering, urine yang berwarna gelap dan jumlahnya sedikit, serta rasa haus berlebihan yang disertai pusing atau hampir pingsan.
Jika tubuh kekurangan cairan, tekanan darah bisa menurun drastis, menyebabkan ibu hamil merasa sangat lemas. Dehidrasi juga bisa meningkatkan risiko persalinan prematur jika dibiarkan terlalu lama. Jika mengalami tanda-tanda ini, segera berbuka dengan air putih atau cairan elektrolit agar tubuh kembali terhidrasi dengan baik.
3. Pusing, Pingsan, atau Pandangan Kabur
Saat puasa, tubuh ibu hamil mungkin mengalami penurunan kadar gula darah yang bisa menyebabkan pusing, lemas, atau bahkan pingsan. Jika Bunda merasa sering pusing, mata berkunang-kunang, atau hampir pingsan, ini bisa menjadi tanda tubuh kekurangan nutrisi. Kondisi ini berbahaya karena dapat menyebabkan risiko jatuh atau cedera yang membahayakan ibu serta janin.
Jika tubuh tidak memiliki cukup energi untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, sebaiknya Bunda tidak memaksakan diri untuk berpuasa. Segera berbuka dengan makanan bernutrisi yang mengandung karbohidrat kompleks agar kadar gula darah kembali stabil dan tubuh tetap bertenaga.
4. Mual, Muntah, atau Gangguan Pencernaan yang Parah
Beberapa ibu hamil mengalami mual dan muntah yang lebih parah saat berpuasa, terutama di trimester pertama. Jika Bunda terus-menerus merasa mual hingga muntah, tubuh bisa kehilangan banyak cairan dan elektrolit, yang berisiko menyebabkan dehidrasi. Selain itu, muntah berlebihan juga dapat membuat tubuh tidak mampu menyerap nutrisi dengan baik.
Jika perut terasa sangat tidak nyaman, kembung, atau mengalami gangguan pencernaan lainnya, sebaiknya segera berbuka. Konsumsi makanan yang ringan dan mudah dicerna seperti sup atau bubur bisa membantu meredakan mual serta memastikan tubuh tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan janin.
5. Gerakan Janin Berkurang
Gerakan janin menjadi indikator penting untuk mengetahui apakah bayi dalam kondisi sehat dan mendapatkan cukup nutrisi. Jika selama berpuasa Bunda merasa janin kurang aktif atau gerakannya melemah dibanding biasanya, ini bisa menjadi tanda bahwa bayi kekurangan energi. Cobalah beristirahat, minum air putih, dan perhatikan kembali gerakan janin.
Jika dalam beberapa jam gerakannya tidak kembali seperti semula setelah berbuka, segera konsultasikan dengan dokter. Kekurangan nutrisi atau dehidrasi bisa memengaruhi suplai oksigen dan gizi ke janin, sehingga Bunda harus selalu memastikan bayi tetap mendapatkan asupan yang cukup selama kehamilan.
6. Kontraksi atau Nyeri Perut yang Tidak Normal
Kontraksi yang muncul sebelum waktunya bisa menjadi tanda persalinan dini, terutama jika terjadi pada trimester ketiga. Jika Bunda mengalami nyeri perut yang tidak biasa atau kontraksi yang semakin sering dan kuat saat berpuasa, sebaiknya segera berbuka. Kekurangan cairan dan nutrisi bisa memicu stres pada tubuh yang berujung pada kontraksi dini.
Jika kontraksi terus terjadi meskipun sudah berbuka, segera periksa ke dokter untuk memastikan kondisi kehamilan tetap aman. Jangan ragu untuk mendengarkan sinyal tubuh, karena menjaga kesehatan Bunda dan janin jauh lebih penting daripada memaksakan diri tetap berpuasa.
7. Penurunan Berat Badan yang Signifikan
Selama kehamilan, kenaikan berat badan yang stabil sangat penting untuk mendukung perkembangan janin. Jika selama puasa berat badan Bunda justru turun secara drastis, ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup. Penurunan berat badan yang signifikan dapat berdampak pada pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah.
Jika Bunda merasa semakin lemah dan berat badan terus berkurang selama puasa, sebaiknya pertimbangkan untuk membatalkan puasa. Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang saat sahur serta berbuka dapat membantu menjaga berat badan ideal selama kehamilan.
8. Tanda Hipoglikemia (Gula Darah Terlalu Rendah)
Hipoglikemia atau kadar gula darah rendah dapat menyebabkan gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti keringat dingin, gemetar, jantung berdebar lebih cepat, serta rasa lemah yang ekstrem. Ibu hamil membutuhkan kadar gula darah yang stabil untuk mendukung energi tubuh dan perkembangan janin.
Jika kadar gula darah turun terlalu rendah, risiko pingsan atau kehilangan kesadaran bisa meningkat. Jika Bunda mengalami tanda-tanda ini, segera berbuka dengan makanan yang mengandung gula alami seperti kurma atau jus buah agar kadar gula darah kembali normal dan tubuh tetap dalam kondisi baik.
9. Sakit Kepala Parah atau Migrain
Sakit kepala yang berat bisa menjadi tanda bahwa tubuh mengalami dehidrasi atau kekurangan nutrisi selama puasa. Jika sakit kepala terasa sangat berdenyut, semakin parah, atau disertai dengan mual dan muntah, ini bisa menjadi indikasi bahwa tubuh tidak mampu bertahan dalam kondisi puasa.
Sakit kepala parah juga bisa menjadi tanda tekanan darah yang tidak stabil, yang dapat memengaruhi aliran darah ke janin. Jika mengalami kondisi ini, segera berbuka dengan makanan sehat yang mengandung karbohidrat dan protein agar tubuh mendapatkan energi yang cukup untuk berfungsi dengan baik selama kehamilan.
Baca Juga: 10 Menu Buka Puasa untuk Anak, Dijamin Doyan!
Puasa saat hamil bisa dilakukan jika kondisi tubuh mendukung, tetapi jika mengalami tanda-tanda seperti lemas berlebihan, dehidrasi, pusing, gerakan janin berkurang, atau kontraksi dini, sebaiknya segera berbuka.
Jangan ragu untuk mendengarkan sinyal tubuh dan memastikan kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi demi kesehatan Bunda serta janin. Jika masih ragu, konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa selama kehamilan.