Bunda, menjalankan ibadah puasa sambil menyusui tentu menjadi tantangan tersendiri. Banyak yang khawatir produksi ASI akan berkurang karena perubahan pola makan dan waktu minum yang terbatas.
Padahal, dengan pola makan yang tepat, hidrasi yang cukup, dan manajemen stres yang baik, Bunda tetap bisa berpuasa tanpa khawatir ASI berkurang. Nah, agar produksi ASI tetap lancar selama Ramadan, yuk simak beberapa tips penting yang bisa Bunda terapkan!
Baca Juga: 10 Manfaat Pompa ASI untuk Ibu Menyusui
Apakah Puasa Mempengaruhi Produksi ASI?

Bunda mungkin khawatir apakah puasa bisa menyebabkan produksi ASI menurun. Secara alami, tubuh tetap memproduksi ASI sesuai kebutuhan bayi meskipun Bunda berpuasa. Namun, perubahan pola makan dan asupan cairan bisa memengaruhi energi serta hidrasi tubuh. Hal ini dapat berdampak pada jumlah dan kualitas ASI jika kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi dengan baik.
Selama sahur dan berbuka, Bunda harus memastikan asupan makanan bergizi seimbang dan minum cukup cairan. Hidrasi yang cukup membantu mencegah dehidrasi dan menjaga produksi ASI tetap stabil. Dengan pola makan yang baik dan istirahat cukup, puasa bisa dijalani tanpa mengganggu kelancaran ASI.
Tips Menjaga Produksi ASI Tetap Lancar Saat Puasa

Berpuasa sambil menyusui memang bisa menjadi tantangan, tetapi dengan pola makan yang tepat dan perawatan diri yang baik, Bunda tetap bisa menjaga produksi ASI tetap lancar. Berikut beberapa tips yang bisa Bunda terapkan:
1. Penuhi Kebutuhan Cairan
Dehidrasi bisa menyebabkan produksi ASI menurun karena tubuh kekurangan cairan yang dibutuhkan untuk membentuk ASI. Bunda perlu memastikan bahwa asupan cairan tetap cukup selama sahur dan berbuka agar tubuh tetap terhidrasi. Gunakan metode 2-4-2, yaitu minum 2 gelas air saat sahur, 4 gelas saat berbuka hingga malam, dan 2 gelas sebelum tidur.
Selain air putih, Bunda juga bisa mengonsumsi cairan lain yang membantu hidrasi seperti air kelapa, jus buah tanpa gula tambahan, atau susu. Hindari minuman berkafein tinggi seperti kopi dan teh berlebihan karena dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil yang membuat tubuh lebih cepat kehilangan cairan.
2. Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang
Nutrisi yang baik sangat penting agar produksi ASI tetap lancar dan berkualitas meskipun Bunda sedang berpuasa. Pastikan asupan makanan selama sahur dan berbuka mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral. Karbohidrat kompleks seperti nasi merah, quinoa, dan oatmeal membantu tubuh mendapatkan energi lebih lama.
Protein dari daging, ikan, telur, serta kacang-kacangan sangat baik untuk mempertahankan stamina dan memperkaya kandungan ASI. Jangan lupa mengonsumsi sayur dan buah yang kaya serat serta antioksidan untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Hindari makanan tinggi gula yang bisa membuat tubuh cepat lemas dan menurunkan energi secara drastis.
3. Perhatikan Pola Sahur dan Berbuka
Memilih makanan yang tepat saat sahur dan berbuka dapat membantu Bunda menjalani puasa dengan lebih lancar tanpa mengganggu produksi ASI. Saat sahur, konsumsi makanan tinggi serat dan protein agar tubuh tetap kenyang lebih lama dan energi bertahan lebih lama. Kurma, oatmeal, alpukat, dan kacang-kacangan bisa menjadi pilihan yang baik untuk membantu menjaga stamina.
Sedangkan saat berbuka, awali dengan makanan ringan seperti kurma, air putih, atau sup untuk memberi waktu pada pencernaan beradaptasi setelah seharian berpuasa. Setelah itu, konsumsi makanan utama yang mengandung nutrisi seimbang agar tubuh dapat kembali pulih dan mendapatkan energi yang cukup untuk produksi ASI.
4. Lakukan Teknik Power Pumping
Jika Bunda merasa produksi ASI mulai menurun selama puasa, cobalah menerapkan power pumping untuk merangsang produksi lebih banyak. Power pumping adalah teknik memompa ASI dengan pola tertentu yang meniru frekuensi menyusu bayi untuk meningkatkan suplai ASI. Lakukan sesi pumping selama 20 menit, istirahat 10 menit, lalu pompa lagi selama 10 menit.
Ulangi teknik ini secara rutin, terutama pada malam hari atau setelah sahur ketika tubuh lebih segar. Selain itu, cobalah tetap menyusui bayi secara langsung sesering mungkin agar tubuh mendapat sinyal untuk terus memproduksi ASI. Dengan cara ini, Bunda bisa menjaga kelancaran produksi ASI meskipun sedang berpuasa.
5. Memerah ASI Sebelum Tidur dan Setelah Sahur
Memerah ASI sebelum tidur dan setelah sahur bisa menjadi cara efektif untuk menjaga produksi ASI tetap lancar selama puasa. Sebelum tidur, tubuh biasanya masih dalam kondisi bugar setelah berbuka, sehingga produksi ASI lebih optimal. Dengan memerah sebelum tidur, Bunda bisa mengosongkan payudara dan merangsang produksi ASI untuk keesokan harinya.
Setelah sahur, tubuh kembali mendapatkan asupan cairan dan nutrisi, sehingga ini menjadi waktu yang baik untuk memerah ASI lagi. Teknik ini juga membantu menyediakan stok ASI jika sewaktu-waktu bayi membutuhkan tambahan. Rutin memerah pada dua waktu ini bisa membantu menjaga kelancaran produksi ASI saat berpuasa.
6. Istirahat yang Cukup
Kurang tidur dan kelelahan dapat mempengaruhi produksi ASI, sehingga Bunda perlu mengatur waktu istirahat dengan baik selama bulan puasa. Jika memungkinkan, cobalah tidur siang saat bayi tidur agar tubuh tetap segar dan tidak kelelahan.
Kurangi aktivitas berat di siang hari dan gunakan waktu istirahat sebaik mungkin untuk menghemat energi. Jika Bunda merasa kewalahan, mintalah bantuan pasangan atau keluarga dalam mengurus bayi dan pekerjaan rumah tangga. Pastikan Bunda mendapatkan waktu tidur yang cukup pada malam hari agar tubuh tetap bugar dan produksi ASI tetap optimal.
7. Kelola Stres dengan Baik
Stres yang berlebihan bisa mempengaruhi hormon yang berperan dalam produksi ASI, sehingga penting bagi Bunda untuk tetap tenang selama berpuasa. Cobalah melakukan aktivitas yang menenangkan seperti mendengarkan musik santai, berlatih pernapasan dalam, atau membaca buku untuk mengurangi ketegangan.
Jika memungkinkan, luangkan waktu untuk berbicara dengan pasangan atau keluarga agar Bunda tidak merasa sendirian dalam menjalani peran sebagai ibu menyusui. Ingatlah bahwa tubuh akan bekerja lebih baik jika dalam kondisi rileks, sehingga menjaga ketenangan pikiran juga dapat membantu menjaga kelancaran produksi ASI.
8. Cek Kondisi Bayi dan Konsultasi ke Dokter Jika Perlu
Jika Bunda merasa produksi ASI menurun drastis atau bayi menunjukkan tanda-tanda kurang ASI, segera perhatikan kondisinya lebih lanjut. Beberapa tanda bayi tidak mendapatkan cukup ASI antara lain bayi lebih sering rewel, jumlah popok basah berkurang, atau berat badan tidak naik sesuai pertumbuhan normalnya.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi jika Bunda merasa ada perubahan signifikan dalam produksi ASI. Jika diperlukan, pertimbangkan untuk berbuka puasa agar kesehatan Bunda dan bayi tetap terjaga. Kesehatan ibu menyusui dan bayi tetap menjadi prioritas utama dalam menjalani ibadah puasa.
Baca Juga: Cara Mengajarkan Konsep Puasa pada Anak
Menjalani puasa sambil menyusui memang membutuhkan perhatian ekstra, tetapi dengan pola makan yang tepat, hidrasi yang cukup, dan manajemen stres yang baik, Bunda tetap bisa menjaga produksi ASI tetap lancar.
Pastikan tubuh tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan saat sahur dan berbuka agar energi tetap terjaga. Jangan lupa untuk beristirahat yang cukup dan tetap rileks agar produksi ASI tidak terganggu.
Jika Bunda merasa produksi ASI menurun drastis, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi. Semoga tips ini membantu Bunda menjalani puasa dengan nyaman tanpa mengorbankan kebutuhan si kecil!