Menyimpan ASI berkualitas di lemari pendingin adalah cara praktis bagi Bunda yang ingin memberikan ASI eksklusif, terutama saat harus beraktivitas di luar rumah. Namun, agar ASI tetap terjaga nutrisinya dan aman dikonsumsi, ada beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan saat menyimpan, mencairkan, dan menghangatkannya.
Dengan cara penyimpanan yang benar, ASI tetap berkualitas dan sehat untuk si kecil, memberikan nutrisi maksimal kapan pun dibutuhkan. Yuk, simak tips menjaga ASI tetap berkualitas di lemari pendingin berikut ini!
Baca Juga: Rekomendasi Pompa ASI Elektrik Terbaik 2024 Untuk Menyusui
Tips Menjaga ASI Berkualitas di Kulkas
Berikut adalah cara-cara menjaga ASI berkualitas di lemari pendingin agar tetap sehat dan aman dikonsumsi oleh Si Kecil:
1. Gunakan Wadah Penyimpanan yang Tepat
Untuk menyimpan ASI dengan baik, pilih wadah yang aman, seperti botol kaca atau plastik bebas BPA. Wadah penyimpanan khusus ASI biasanya dirancang dengan tutup yang rapat untuk mencegah kebocoran dan menghindari kontaminasi. Botol atau kantong ASI harus bersih dan kering sebelum digunakan, karena kebersihan sangat penting untuk menjaga ASI tetap aman dan bebas dari bakteri.
Selain itu, pastikan wadah tertutup rapat agar ASI tidak terpapar udara atau bau dari makanan lain di dalam kulkas. Dengan menggunakan wadah yang tepat, kualitas ASI akan lebih terjaga untuk bayi.
2. Berikan Label Tanggal dan Waktu Perah
Memberikan label tanggal dan waktu perah pada setiap wadah ASI sangat penting untuk memastikan urutan penyimpanan yang tepat. Tuliskan informasi ini dengan jelas pada wadah atau label yang melekat di wadah. Dengan mencantumkan tanggal dan waktu perah, Bunda bisa tahu mana ASI yang perlu digunakan terlebih dahulu dan mana yang masih bisa disimpan lebih lama.
Label ini juga berguna jika ada ASI yang tersimpan lebih lama dari batas yang dianjurkan. Hal ini membantu mencegah risiko memberikan ASI yang sudah kurang layak dikonsumsi pada Si Kecil.
3. Simpan ASI dalam Jumlah Kecil
Simpan ASI dalam jumlah kecil, sekitar 60-120 ml per wadah, agar lebih mudah mencairkan dan menghangatkannya sesuai kebutuhan bayi. Volume yang kecil juga mencegah pemborosan jika ASI tidak habis dikonsumsi bayi, karena ASI yang sudah dipanaskan sebaiknya segera digunakan dan tidak boleh disimpan ulang.
Dengan membagi ASI dalam jumlah kecil, Bunda juga bisa lebih fleksibel dalam memberikan ASI sesuai dengan kebutuhan bayi tanpa harus mencairkan terlalu banyak.
4. Atur Suhu Kulkas yang Tepat
Pastikan suhu kulkas berada sekitar 4°C atau lebih rendah untuk menjaga ASI tetap segar dan aman. Untuk penyimpanan lebih lama, gunakan freezer dengan suhu sekitar -18°C. Suhu ini dapat membantu mempertahankan kualitas dan nutrisi ASI dalam waktu yang lebih lama.
Periksa suhu kulkas secara berkala agar tetap stabil, karena suhu yang terlalu tinggi atau fluktuasi dapat merusak kandungan ASI. Suhu yang tepat membantu menjaga ASI tetap aman dan berkualitas untuk dikonsumsi bayi kapan pun dibutuhkan.
5. Hindari Menyimpan ASI di Pintu Kulkas
Bagian pintu kulkas sering mengalami fluktuasi suhu akibat dibuka dan ditutup berkali-kali. Simpan ASI di bagian dalam kulkas, bukan di pintu, agar suhu tetap stabil. Area bagian dalam lebih dingin dan terjaga, membuat ASI tetap segar dalam waktu lebih lama.
Fluktuasi suhu dapat menyebabkan ASI cepat basi dan kualitas nutrisinya menurun. Dengan menyimpan ASI di bagian dalam kulkas, Bunda bisa memastikan ASI tetap berkualitas hingga saat dibutuhkan.
6. Cairkan ASI Beku dengan Aman
Jika Bunda akan menggunakan ASI beku, cairkan secara perlahan di dalam kulkas selama beberapa jam atau semalaman. Pencairan perlahan membantu menjaga nutrisi ASI agar tetap utuh. Jika membutuhkan ASI dengan segera, gunakan air hangat untuk mencairkan ASI, tetapi hindari air panas. Air panas bisa merusak nutrisi penting yang ada di dalam ASI. Proses pencairan yang aman ini memastikan ASI tetap berkualitas baik dan sehat untuk dikonsumsi si kecil.
7. Perhatikan Tanda ASI yang Tidak Layak Konsumsi
Sebelum memberikan ASI ke bayi, periksa warna, bau, dan teksturnya untuk memastikan kualitasnya. ASI yang aman biasanya memiliki aroma lembut dan tekstur yang tidak menggumpal. Jika ASI berubah warna, berbau asam, atau memiliki gumpalan, sebaiknya jangan diberikan pada bayi karena bisa jadi ASI tersebut sudah rusak.
Tanda-tanda tersebut menunjukkan ASI sudah tidak layak konsumsi, dan memberikan ASI tersebut pada bayi bisa membahayakan kesehatannya. Pemeriksaan sederhana ini membantu Bunda memastikan ASI yang diberikan tetap aman dan berkualitas.
Sebagai orang tua, Bunda pasti ingin selalu memberikan ASI berkualitas pada Si Kecil, bukan? Nah, untuk memastikan Bunda dapat menyimpan ASI yang tepat di kulkas, Bunda dapat mengikuti berbagai cara yang sudah disebutkan di atas. Perhatikan selalu perubahan ASIP yang disimpan di kulkas, ya Bun! Hal ini penting untuk memastikan Si Kecil tetap mendapatkan ASI berkualitas.