Menjadi seorang ibu menyusui adalah perjalanan yang indah dan penuh tantangan, terutama bagi Bunda yang harus tetap aktif bekerja atau menjalankan kegiatan di luar rumah. Salah satu solusi agar tetap bisa memberikan ASI eksklusif selama dua tahun adalah dengan menggunakan alat pumping ASI.
Kalau Bunda masih bingung untuk memilih pompa ASI yang tepat, mulai dari jenis alat pumping ASI, kelebihan dan kekurangannya, serta cara menggunakannya dengan benar? Cek di sini ya Bunda!.
Baca juga: Pompa ASI Manual vs Pompa ASI Elektrik, Apa Bedanya?
Mengenal Alat Pumping ASI dan Manfaatnya
Alat pumping ASI adalah sahabat terbaik bagi Bunda yang ingin memberikan ASI eksklusif, tetapi tidak selalu bisa menyusui secara langsung. Misalnya, ketika Bunda harus kembali bekerja setelah cuti melahirkan, memompa ASI menjadi solusi praktis agar si kecil tetap bisa mendapatkan ASI perah (ASIP). Selain itu, alat pumping ASI sangat membantu Bunda dengan masalah payudara bengkak atau saat bayi mengalami kesulitan menyusu langsung dari payudara.
Baca juga: Ciri-ciri Pompa ASI yang Bagus dan Berkualitas Tinggi
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), alat pumping ASI juga bermanfaat untuk mencegah mastitis (radang payudara) dan menjaga produksi ASI tetap lancar. Dengan memompa ASI secara rutin, Bunda bisa memastikan pasokan ASI tetap mencukupi untuk si kecil, bahkan ketika Bunda tidak berada di rumah.
Alasan Menggunakan Alat Pumping ASI
Ada banyak alasan mengapa alat pumping ASI menjadi pilihan utama bagi ibu menyusui. Berikut beberapa di antaranya:
1. Bayi Prematur
Bunda bisa memompa ASI agar bayi prematur tetap mendapatkan nutrisi terbaik meski belum bisa menyusu langsung.
2. Payudara Bengkak
Memompa ASI bisa membantu meringankan payudara yang bengkak dan mencegah mastitis.
3. Memastikan Pasokan ASI
Memompa ASI memungkinkan Bunda untuk menyimpan ASIP, sehingga bayi tetap bisa minum ASI saat Bunda tidak ada.
4. Membantu Ibu Bekerja
Bagi Bunda yang kembali bekerja, memompa ASI memastikan bayi tetap mendapatkan ASI meski Bunda tidak selalu ada di rumah.
Jenis-jenis Alat Pumping ASI

Pompa ASI tersedia dalam dua jenis utama, yaitu pompa ASI manual dan elektrik. Kedua jenis ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang perlu Bunda ketahui sebelum memutuskan mana yang terbaik untuk kebutuhan menyusui.
Baca juga: 8 Perlengkapan Menyusui Wajib yang Harus Bunda Miliki Sebelum Melahirkan
1. Alat Pumping ASI Manual
Pompa ASI manual adalah jenis alat yang dioperasikan secara manual dengan tangan. Pompa ini ideal bagi Bunda yang tidak terlalu sering memompa ASI atau yang hanya butuh pompa untuk penggunaan sesekali. Berikut kelebihan dan kekurangannya:
Kelebihan Alat Pumping ASI Manual
- Kontrol Penuh: Bunda bisa mengatur kekuatan hisapan sesuai kenyamanan payudara.
- Portable: Ukurannya yang kecil dan ringan memudahkan Bunda membawanya ke mana saja.
- Bebas Listrik: Tidak memerlukan sumber daya listrik, sehingga bisa digunakan di mana saja.
- Harga Terjangkau: Biasanya lebih murah dibandingkan pompa ASI elektrik.
Kekurangan Alat Pumping ASI Manual
- Butuh Tenaga Ekstra: Karena dioperasikan dengan tangan, Bunda mungkin merasa cepat lelah, terutama jika memompa dalam waktu lama.
- Efisiensi Rendah: Proses pemompaan cenderung lebih lambat dibandingkan pompa elektrik.
- Sulit Menjaga Ritme: Kelelahan bisa membuat ritme pemompaan tidak konsisten, yang bisa mengurangi efektivitas.
Cara Menggunakan Alat Pumping ASI Manual
- Cuci Tangan: Sebelum memompa ASI, pastikan tangan Bunda bersih.
- Posisikan Corong: Tempatkan corong pompa di atas areola (lingkaran di sekitar puting).
- Mulai Memompa: Tekan tuas pompa dengan lembut dan ritmis untuk mengeluarkan ASI.
- Kumpulkan ASI: Terus pompa hingga ASI berhenti keluar atau mencapai jumlah yang diinginkan.
- Bersihkan Pompa: Setelah selesai, bersihkan semua bagian pompa dengan air hangat dan sabun.
Baca juga: 8 Ciri Pompa ASI Manual yang Bagus
2. Alat Pumping ASI Elektrik
Pompa ASI elektrik adalah pilihan yang lebih canggih, menggunakan listrik atau baterai untuk memerah ASI. Jenis pompa ini cocok untuk Bunda yang membutuhkan proses pemompaan lebih cepat dan efisien.
Kelebihan Alat Pumping ASI Elektrik
- Hemat Waktu: Proses pemompaan lebih cepat dan efisien dibandingkan pompa manual.
- Pengaturan Hisapan: Bunda bisa menyesuaikan kekuatan hisapan sesuai kenyamanan.
- Tenaga Minim: Karena dioperasikan secara otomatis, Bunda tidak perlu menggunakan banyak tenaga.
- Fitur Pijat: Beberapa model dilengkapi fitur pijat untuk meningkatkan kenyamanan saat memompa.
Kekurangan Alat Pumping ASI Elektrik
- Harga Lebih Mahal: Pompa elektrik umumnya lebih mahal dibandingkan pompa manual.
- Butuh Sumber Daya: Pompa elektrik membutuhkan listrik atau baterai, sehingga perlu diisi ulang atau dicolokkan.
- Kurang Praktis untuk Bepergian: Ukurannya yang lebih besar membuatnya kurang praktis untuk dibawa bepergian.
- Bunyi Bising: Beberapa pompa elektrik menghasilkan suara bising yang bisa mengganggu suasana.
Cara Menggunakan Alat Pumping ASI Elektrik
- Cuci Tangan: Pastikan tangan Bunda bersih sebelum memompa.
- Pasang Pelindung Payudara: Tempatkan pelindung payudara di atas areola dengan hati-hati.
- Nyalakan Pompa: Sambungkan pompa ke sumber daya listrik atau nyalakan baterainya.
- Atur Kecepatan: Mulai dengan kecepatan rendah dan sesuaikan dengan kenyamanan Bunda.
- Pompa ASI: Biarkan pompa bekerja hingga ASI terkumpul sesuai kebutuhan.
- Bersihkan Pompa: Setelah selesai, bersihkan semua bagian pompa dengan sabun dan air hangat.
Baca juga: 9 Ciri Pompa ASI Elektrik yang Bagus
Kelebihan dan Kekurangan Setiap Jenis Pompa ASI
Baik pompa ASI manual maupun elektrik memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Berikut rangkumannya:
Jenis Pompa | Kelebihan | Kekurangan |
Manual | Harga lebih terjangkau, kontrol penuh, mudah dibawa | Butuh tenaga ekstra, lambat, ritme sulit dijaga |
Elektrik | Hemat waktu, tenaga minim, fitur pijat | Harga lebih mahal, butuh sumber daya, suara bising |
Memilih Alat Pumping ASI yang Tepat

Memilih pompa ASI yang tepat adalah langkah penting agar Bunda merasa nyaman saat memerah ASI. Berikut beberapa tips yang bisa membantu:
1. Kebutuhan Frekuensi
Jika Bunda memompa ASI secara rutin (misalnya saat bekerja), pompa elektrik mungkin lebih efisien. Namun, jika Bunda hanya memompa sesekali, pompa manual sudah cukup.
2. Kenyamanan
Pilih pompa yang memiliki fitur pengaturan hisapan agar Bunda bisa menyesuaikan dengan kenyamanan payudara.
3. Portabilitas
Jika Bunda sering bepergian, pilih pompa manual atau elektrik yang ringan dan mudah dibawa.
4. Budget
Sesuaikan pilihan dengan anggaran. Pompa manual biasanya lebih terjangkau, sementara pompa elektrik memberikan kenyamanan lebih namun harganya lebih tinggi.
Cara Merawat Alat Pumping ASI
Menjaga kebersihan pompa ASI sangat penting untuk memastikan ASI tetap higienis. Berikut langkah-langkah merawat alat pumping ASI:
1. Cuci dengan Air Hangat
Setelah digunakan, cuci semua bagian pompa dengan air hangat dan sabun.
2. Bilas dengan Air Bersih
Pastikan tidak ada sisa sabun yang tertinggal pada bagian pompa.
3. Sterilisasi
Sterilisasi bagian-bagian yang bersentuhan langsung dengan ASI, terutama jika digunakan untuk bayi prematur.
4. Simpan dengan Benar
Simpan pompa ASI di tempat yang bersih dan kering agar tetap steril.
Memilih alat pumping ASI yang tepat akan sangat membantu Bunda dalam memberikan ASI eksklusif kepada si kecil, bahkan saat harus bekerja atau bepergian. Baik pompa manual maupun elektrik, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Bunda. Pastikan Bunda memilih alat yang nyaman, efisien, dan sesuai dengan anggaran. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan pompa agar ASI tetap steril dan aman untuk bayi.
Dengan bantuan alat pumping ASI yang tepat, Bunda bisa terus mendukung tumbuh kembang si kecil dengan memberikan ASI selama dua tahun. Gabag Indonesia menyediakan berbagai pilihan pompa ASI yang praktis dan berkualitas untuk memenuhi kebutuhan Bunda. Yuk dipilih yang sesuai dengan kebutuhan Bunda!.