Masa penyimpanan ASI perah di kulkas dan freezer itu punya aturan khusus yang wajib dipahami setiap ibu menyusui. Banyak yang mengira ASI bisa bertahan lama tanpa aturan, padahal kualitas ASI bisa cepat menurun kalau disimpan sembarangan. Karena itu, penting banget buat Bunda tahu masa penyimpanan ASI perah di kulkas dan freezer agar nutrisi si kecil tetap terjaga.
ASI adalah sumber nutrisi terbaik untuk bayi. Saat Bunda sedang bekerja, bepergian, atau butuh waktu untuk aktivitas lain, menyimpan ASI perah jadi solusi yang praktis. Tapi ingat, masa penyimpanan ASI perah di kulkas dan freezer tidak boleh asal. Kalau disimpan terlalu lama atau tidak sesuai aturan, kandungan gizinya bisa berkurang bahkan berisiko terkontaminasi bakteri. Cek di sini selengkapnya!
Masa Penyimpanan ASI Perah di Kulkas Chiller dan Freezer

1. Menyimpan ASI di Kulkas (Chiller)
Bunda bisa menyimpan ASI perah di kulkas dengan suhu 0-4°C. Pada suhu ini, ASI bisa bertahan selama 3 sampai 8 hari. Tapi, semakin cepat digunakan tentu semakin baik kualitasnya. Jadi, kalau Bunda memerah ASI hari Senin, usahakan sudah habis dikonsumsi si kecil paling lambat hari Minggu.
Baca juga: Prinsip Manajemen ASIP FIFO LIFO yang Perlu Mommy Tahu
Menyimpan ASI di kulkas cocok buat kebutuhan harian atau mingguan. Misalnya, Bunda memerah di malam hari untuk diberikan keesokan paginya. Saat menyimpan, selalu pastikan botol atau kantong ASI tertutup rapat dan diberi label tanggal serta jam pemerahan. Dengan begitu, Bunda bisa mengatur stok ASI secara rapi tanpa bingung mana yang harus dipakai dulu.
Selain itu, jangan letakkan botol ASI di pintu kulkas karena suhu di bagian pintu sering berubah-ubah. Simpan di rak bagian belakang kulkas supaya suhunya stabil dan kualitas ASI tetap terjaga.
Baca juga: 10 Ciri-Ciri ASI Basi
2. Menyimpan ASI di Freezer
Nah, kalau Bunda ingin stok lebih lama, menyimpan ASI di freezer bisa jadi pilihan. Masa penyimpanan ASI perah di kulkas dan freezer memang berbeda, dan freezer memberi waktu lebih panjang.
- Freezer kulkas 1 pintu: ASI hanya bertahan sekitar 2 minggu.
- Freezer kulkas 2 pintu dengan suhu -18°C: ASI bisa bertahan 3-4 bulan.
- Deep freezer dengan suhu -20°C: ASI bisa awet hingga 6 bulan.
Semakin rendah suhu, semakin lama ASI bisa disimpan. Tapi tetap ya Bun, sebaiknya gunakan prinsip FIFO (First In, First Out) supaya ASI yang diperah lebih dulu juga yang pertama dikonsumsi. Jangan lupa beri label tanggal, supaya tidak keliru mengambil stok lama.
Menyimpan di freezer memang praktis untuk stok jangka panjang, tapi perhatikan cara mencairkannya. Jangan mencairkan ASI dengan air panas, cukup pindahkan dari freezer ke kulkas semalaman supaya mencair perlahan. Setelah cair, ASI tidak boleh dibekukan lagi karena bisa merusak kualitasnya.
Daya Tahan ASI dalam Kondisi Berbeda
Selain membahas masa penyimpanan ASI perah di kulkas dan freezer, Bunda juga perlu tahu daya tahannya dalam kondisi lain:
- ASI baru diperah di suhu ruangan: bisa bertahan 4-10 jam tergantung suhu ruang. Semakin panas, semakin cepat rusak.
- ASI yang sudah dicairkan tapi belum dihangatkan: bertahan 24 jam di kulkas, maksimal 4 jam di suhu ruangan, dan tidak boleh dibekukan lagi.
- ASI yang sudah dicairkan dan dihangatkan: hanya bertahan 2- 4 jam, setelah itu sebaiknya dibuang.
- ASI sisa yang sudah diminum bayi: sebaiknya langsung dihabiskan, dan kalau tersisa lebih dari 2 jam harus dibuang untuk mencegah bakteri berkembang.
Baca juga: Tips Menyimpan FIFO LIFO ASI Perah agar ASI Tidak Basi
Tips Menyimpan ASI Agar Awet dan Aman
- Selalu cuci tangan sebelum memerah dan menyimpan ASI.
- Gunakan botol atau kantong ASI yang bebas BPA dan aman untuk bayi.
- Sterilisasi wadah sebelum dipakai.
- Beri label tanggal dan jam pemerahan.
- Simpan di rak belakang kulkas atau freezer, jangan di pintu.
Baca juga: 7 Perbedaan ASI Basi VS ASI Segar
Dengan memahami masa penyimpanan ASI perah di kulkas dan freezer, Bunda bisa lebih tenang dalam mengatur stok ASIP. Nutrisi si kecil tetap terjaga, dan Bunda pun bisa lebih fleksibel menjalani aktivitas sehari-hari. Jadi, jangan sampai salah ya Bun, karena manajemen ASIP yang tepat itu kunci agar bayi tetap sehat dan tumbuh optimal.





