Bunda pasti setuju kalau ASI adalah sumber nutrisi terbaik untuk buah hati. Namun, berbeda dengan ASI yang diberikan langsung, ASI perah yang disimpan bisa saja mengalami penurunan kualitas. Bahkan, bila tidak disimpan dengan benar, bisa muncul ciri-ciri ASI basi yang berbahaya jika tetap dikonsumsi Si Kecil. Itulah kenapa penting banget untuk tahu tanda-tandanya sejak awal.
Di artikel GabaG ini, akan dibahas detil tentang ciri-ciri ASI basi agar Bunda bisa lebih waspada. Karena kalau sampai diminumkan ke Si Kecil, ASI basi bisa menimbulkan masalah pencernaan seperti muntah atau diare. Jadi, sebelum diberikan, pastikan Bunda mengecek baik-baik kondisi ASI perah yang disimpan, ya.
Baca juga: 3 Cara Menyimpan ASI agar Tidak Basi
Cek di sini selengkapnya ya!.
10 Ciri-ciri ASI Basi

Berikut ini ada 10 ciri-ciri ASI basi yang perlu Bunda ketahui, lengkap dengan penjelasannya:
1. ASI menggumpal dan tidak larut saat digoyangkan
Normalnya, ASI perah yang disimpan memang akan terpisah menjadi dua lapisan yaitu lapisan atas berwarna putih kekuningan dan lebih kental, sementara bagian bawah terlihat bening. Tapi, saat digoyang perlahan, keduanya seharusnya bisa menyatu kembali.
Kalau lapisan ini tetap terpisah, bahkan terlihat menggumpal dan sulit menyatu, itu tanda jelas ciri-ciri ASI basi. Sebaiknya jangan diberikan ke Si Kecil.
2. Aroma ASI berubah tengik atau masam
Aroma ASI yang masih segar biasanya mirip dengan susu sapi, ringan, dan tidak menyengat. Jika sudah lama disimpan, kadang bisa muncul aroma seperti sabun karena enzim lipase ini masih normal.
Namun, kalau aromanya berubah jadi masam atau tengik menyengat, itu tanda kuat ASI sudah basi. Ciri-ciri ASI basi ini paling mudah dikenali hanya dengan mencium baunya.
Baca juga: Prinsip Manajemen ASIP FIFO LIFO yang Perlu Mommy Tahu
3. Rasa ASI asam atau seperti susu basi
ASI segar umumnya terasa manis ringan dan agak encer. Bahkan, terkadang rasanya bisa mirip makanan yang Bunda konsumsi.
Kalau Bunda mencoba sedikit dan terasa asam atau mirip rasa makanan basi, segera buang saja. Itu sudah masuk kategori ciri-ciri ASI basi.
4. Warna ASI berubah
Warna ASI yang sehat biasanya putih kekuningan atau agak kebiruan. Perubahan warna bisa terjadi tergantung makanan yang Bunda konsumsi, tapi tetap terlihat natural.
Kalau warnanya berubah drastis menjadi keruh, keabu-abuan, atau kecokelatan tanpa alasan jelas, patut dicurigai sebagai tanda ASI basi.
5. ASI berlapis tidak wajar
Lapisan atas ASI biasanya lemak, sedangkan lapisan bawah lebih encer. Kalau lapisan ini jadi lebih tebal, menggumpal, dan tidak menyatu meski sudah digoyangkan, maka itu termasuk ciri-ciri ASI basi.
6. ASI terasa lengket di mulut
ASI segar tidak meninggalkan rasa lengket berlebihan. Bila setelah dicoba terasa kental dan lengket seperti susu basi, itu artinya ASI sudah tidak layak diberikan ke bayi.
7. ASI lebih cepat berbau meski disimpan singkat
Kalau biasanya ASI tahan 4 jam di suhu ruang, tapi baru 2 jam sudah berbau aneh, berarti ada kemungkinan wadahnya kurang steril. Perubahan cepat ini juga bisa jadi ciri-ciri ASI basi.
8. Botol atau kantong ASI menggelembung
Jika wadah penyimpanan ASI terlihat menggembung, bisa jadi ada proses fermentasi akibat bakteri. Kondisi ini menandakan ASI sudah tidak baik lagi.
Baca juga: Cara Penyimpanan ASI dengan Kantong ASI dan Cooler Bag GabaG
9. ASI tidak aman meski sesuai waktu simpan
Kadang ASI sudah disimpan sesuai aturan (misalnya 4 hari di kulkas), tapi saat dibuka tetap berbau dan teksturnya aneh. Jangan abaikan, Bun, ini juga bagian dari ciri-ciri ASI basi.
10. Ciri-ciri ASI basi biasanya bayi menolak ASI
Bayi biasanya peka terhadap perubahan rasa dan aroma. Kalau tiba-tiba Si Kecil menolak ASI yang disimpan, bisa jadi karena rasanya sudah tidak enak. Ini termasuk tanda yang patut diperhatikan.
Lama Waktu Penyimpanan ASI Perah
Selain mengenali ciri-ciri ASI basi, penting juga mengetahui aturan penyimpanan:
- Suhu ruang: maksimal 4 jam.
- Cold pack: maksimal 24 jam.
- Kulkas (4°C): maksimal 4 hari.
- Freezer (-18°C): bisa bertahan 6–12 bulan.
Tips Mencegah Ciri-ciri ASI Basi
Agar kualitas ASI tetap terjaga, Bunda bisa lakukan beberapa cara:
- Simpan dalam wadah steril, beri label tanggal perah.
- Hindari terlalu sering buka-tutup kulkas.
- Jangan campur ASI lama dengan ASI baru beda hari.
- Gunakan kulkas khusus ASI agar tidak terkontaminasi bahan makanan lain.
Dengan cara ini, Bunda bisa memastikan Si Kecil hanya mendapatkan ASI terbaik. Ingat, kalau sudah muncul ciri-ciri ASI basi, jangan ragu untuk langsung membuangnya, ya.





