Bunda pasti ingin memberikan ASI terbaik untuk si Kecil, meski kadang kesibukan membuat Bunda harus memerah dan menyimpannya terlebih dahulu. Nah, tantangannya adalah bagaimana menjaga kualitas ASI perah supaya tetap aman diminum. Kalau salah cara simpan, ASI bisa basi dan berisiko menimbulkan masalah pencernaan pada bayi. Karena itu, penting banget bagi Bunda untuk tahu cara menyimpan asi agar tidak basi dengan tepat.
ASI memang makanan utama bayi yang kaya nutrisi, tapi jika penyimpanannya sembarangan, kandungan baiknya bisa berkurang. Bahkan, bisa berubah warna, bau, atau rasa ini tanda ASI sudah tidak layak konsumsi.
Baca juga: 10 Ciri-Ciri ASI Basi
Jadi, yuk kita bahas lebih dalam cara menyimpan asi agar tidak basi agar si Kecil selalu mendapatkan ASI berkualitas. Cek di sini selengkapnya ya!.
3 Cara Menyimpan ASI agar Tidak Basi

1. Berdasarkan Tempat Penyimpanan
Tempat penyimpanan jadi faktor paling penting dalam menjaga kualitas ASI. Ada beberapa pilihan yang bisa Bunda gunakan: suhu ruang, cooler bag, chiller (lemari pendingin), atau freezer.
- Suhu Ruang
ASI yang baru diperah bisa bertahan sekitar 4 jam di suhu ruang (25°C). Tapi kalau cuaca panas, sebaiknya tidak lebih dari 2 jam agar kualitasnya tetap terjaga. - Cooler Bag
Jika Bunda sedang bepergian, cooler bag dengan ice pack adalah pilihan praktis. Dalam kondisi ini, ASI bisa bertahan sekitar 24 jam. Pastinya gunakan cooler bag GabaG yang akan selalu menjaga ASIP tetap berkualitas. - Chiller (Kulkas Bagian Pendingin)
Di kulkas dengan suhu 4°C, ASI bisa bertahan sampai 4–5 hari. Pastikan letakkan di bagian dalam kulkas, bukan di pintu, supaya suhu lebih stabil. - Freezer
Untuk penyimpanan jangka panjang, freezer adalah solusinya. Dengan suhu -18°C, ASI bisa bertahan 6–12 bulan. Tapi ingat, makin lama disimpan, ada kemungkinan nutrisi seperti vitamin C sedikit berkurang.
Dengan menyesuaikan tempat penyimpanan, Bunda bisa lebih mudah mengatur stok ASI sesuai kebutuhan si Kecil. Inilah salah satu kunci cara menyimpan asi agar tidak basi yang efektif.
Baca juga: Jangan Panik! Ini Cara Mengatasi Bayi Minum ASI Basi
2. Berdasarkan Wadah Penyimpanan ASIP
Kualitas ASI juga sangat dipengaruhi oleh wadah penyimpanannya. Gunakan botol plastik bebas BPA, botol kaca tahan panas, atau kantong ASI khusus yang steril. Jangan pakai wadah sembarangan, karena bisa terkontaminasi bakteri.
Sebelum menyimpan, pastikan Bunda sudah mencuci tangan bersih. Botol atau kantong ASI juga harus disterilisasi, bisa dengan cara direbus atau menggunakan sterilizer elektrik. Hindari mengisi wadah sampai penuh karena ASI akan mengembang saat membeku.
Lebih baik simpan ASI dalam wadah kecil-kecil sesuai kebutuhan sekali minum bayi. Jangan lupa beri label berisi tanggal dan jam pemompaan. Dengan begitu, Bunda bisa mudah menerapkan prinsip FIFO (first in, first out), yaitu menggunakan ASI yang lebih dulu diperah. Langkah ini penting dalam menjaga kualitas dan merupakan salah satu cara jitu dalam cara menyimpan asi agar tidak basi.
Baca juga: Cara Menyimpan ASI dalam Kantong ASI
3. Berdasarkan Waktu Simpan ASIP
Waktu simpan ASI perah berbeda-beda, tergantung dari tempatnya:
- Suhu ruang (25°C): bertahan 4 jam
- Cooler bag dengan ice pack: bertahan 24 jam
- Chiller kulkas (4°C): 4–5 hari
- Freezer (-18°C): 6–12 bulan
Selain itu, Bunda juga harus memperhatikan cara mencairkan ASI beku. Jangan pernah mencairkan ASI dengan microwave atau langsung merebusnya. Cara yang aman adalah dengan merendam botol ASI di air hangat atau menggunakan bottle warmer. Setelah dicairkan, ASI harus segera digunakan dalam 24 jam dan tidak boleh dibekukan ulang.
Baca juga: Tips Mencairkan ASI dari Kantong ASI dengan Benar
Perlu diingat, semakin lama penyimpanan, kualitas antibodi dalam ASI bisa berkurang. Tapi meski begitu, ASI perah yang disimpan tetap jauh lebih baik daripada susu formula.
Kenali Tanda-Tanda ASI Basi
Meski sudah mengikuti langkah-langkah di atas, Bunda juga harus waspada terhadap tanda-tanda ASI basi. Biasanya, ASI basi berbau tengik, rasanya asam, atau warnanya berubah lebih keruh. Jika menemukan tanda ini, jangan berikan pada si Kecil.
Kalau tanpa sengaja si Kecil meminum ASI basi, amati kondisinya. Bila muncul gejala seperti muntah atau diare, segera konsultasikan ke dokter.
ASI adalah investasi kesehatan terbaik untuk si Kecil. Supaya nutrisinya tetap optimal, penting bagi Bunda untuk tahu cara menyimpan asi agar tidak basi dengan benar. Mulai dari memilih tempat penyimpanan yang tepat, menggunakan wadah steril, hingga memperhatikan aturan waktu simpan. Dengan begitu, stok ASI selalu aman, segar, dan siap diminum kapan saja.
Baca juga: Botol Kaca ASI vs Kantong ASI: Mana Pilihan Terbaik untuk Menyimpan ASI Perah?
Menjaga ASI tetap segar berarti menjaga tumbuh kembang si Kecil dengan baik. Jadi, yuk Bunda praktikkan cara menyimpan asi agar tidak basi ini agar perjalanan menyusui lebih tenang dan menyenangkan.





