Bunda, saat menyusui, mungkin pernah merasa khawatir karena tiba-tiba ASI berkurang. Kondisi ini wajar terjadi dan bisa dipicu oleh berbagai hal, mulai dari pola menyusui yang tidak teratur, kelelahan, hingga stres. Padahal, ASI sangat penting untuk tumbuh kembang si kecil, terutama di masa awal kehidupannya.
Untuk itu, penting bagi Bunda mengenali penyebab ASI berkurang dan mengetahui cara yang tepat untuk mengatasinya agar produksi ASI tetap lancar dan mencukupi kebutuhan bayi. Kira-kira apa saja penyebab ASI berkurang, ya Bun? Cari tahu di artikel ini hingga akhir, yuk!
Penyebab ASI Berkurang dan Cara Mengatasinya

Bunda, pernah merasa khawatir karena produksi ASI berkurang secara tiba-tiba? Jangan panik dulu, kondisi ini wajar terjadi, kok. Namun, penting bagi Bunda untuk tahu penyebab utamanya agar bisa segera mengatasi dan menjaga produksi ASI tetap lancar. Berikut beberapa penyebab ASI berkurang dan cara mengatasinya yang bisa Bunda lakukan di rumah:
1. Frekuensi Menyusui atau Memompa yang Jarang
Produksi ASI bekerja berdasarkan prinsip supply and demand atau permintaan dan suplai. Semakin sering payudara dikosongkan, maka semakin banyak ASI yang diproduksi oleh tubuh. Jika Bunda jarang menyusui atau memompa, tubuh akan mengira kebutuhan ASI berkurang. Akibatnya, produksi ASI pun ikut menurun secara bertahap. Ini bisa terjadi tanpa disadari, apalagi jika bayi tidur lebih lama atau diberi tambahan susu formula.
Untuk mengatasinya, coba susui bayi atau pompa ASI setiap 2–3 jam sekali. Jangan tunggu payudara terasa penuh dulu baru menyusui. Semakin rutin Bunda menyusui, tubuh akan terbiasa memproduksi ASI dalam jumlah yang sesuai kebutuhan si kecil.
2. Stres dan Kelelahan Berlebihan
Stres dan kelelahan bisa memengaruhi hormon dalam tubuh, termasuk hormon yang berperan dalam produksi ASI. Saat Bunda merasa cemas, lelah, atau kurang tidur, tubuh akan lebih sulit memproduksi hormon prolaktin dan oksitosin. Padahal, kedua hormon ini sangat penting untuk melancarkan keluarnya ASI.
Jika dibiarkan, ASI bisa berkurang dan bayi jadi tidak puas menyusu. Untuk mengatasinya, coba cari waktu untuk istirahat sejenak. Minta bantuan suami atau keluarga agar Bunda bisa tidur lebih nyenyak. Lakukan hal-hal yang membuat rileks seperti mandi air hangat, mendengarkan musik tenang, atau sekadar duduk santai sambil minum air hangat.
3. Kurangnya Asupan Nutrisi yang Seimbang
Apa yang Bunda makan sangat memengaruhi kualitas dan jumlah ASI yang diproduksi. Jika asupan makanan kurang bergizi atau cairan tubuh tidak cukup, produksi ASI bisa menurun. Tubuh membutuhkan energi dan nutrisi yang cukup untuk membuat ASI. Jika tidak terpenuhi, maka jumlah ASI juga akan ikut berkurang.
Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk makan makanan bergizi seperti sayuran hijau, buah segar, daging tanpa lemak, serta biji-bijian. Jangan lupa juga minum air putih minimal 2–3 liter setiap hari. Hindari melewatkan waktu makan karena bisa memengaruhi energi dan kesehatan Bunda secara keseluruhan.
4. Pelekatan Bayi yang Salah
Pelekatan yang salah saat menyusui bisa menyebabkan ASI tidak keluar dengan optimal. Jika bayi hanya mengisap bagian ujung puting, maka isapannya tidak maksimal. Akibatnya, ASI tidak tersedot habis dan payudara tidak terstimulasi dengan baik. Hal ini dapat membuat produksi ASI menurun seiring waktu.
Bayi pun bisa menjadi frustrasi karena ASI tidak keluar banyak. Untuk mengatasi hal ini, perhatikan posisi menyusui dan pelekatan mulut bayi. Pastikan mulut bayi membuka lebar dan mencakup sebagian besar areola, bukan hanya puting. Jika Bunda kesulitan, jangan ragu berkonsultasi dengan konselor laktasi agar bisa mendapatkan bantuan langsung.
5. Penggunaan Dot Terlalu Dini atau Jadwal Menyusui Kaku
Penggunaan dot atau botol susu terlalu awal bisa membuat bayi bingung puting. Bayi jadi malas menyusu langsung karena terbiasa dengan aliran susu dari dot yang lebih mudah. Akibatnya, payudara jadi jarang disusui dan produksinya menurun. Selain itu, jadwal menyusui yang terlalu kaku juga bisa menjadi masalah.
Setiap bayi punya kebutuhan yang berbeda, jadi penting untuk menyusui sesuai permintaan (on-demand). Hindari menunda menyusui hanya karena belum masuk waktu jadwal. Untuk menjaga produksi ASI tetap lancar, sebaiknya hindari penggunaan dot sampai bayi terbiasa menyusu langsung. Dengarkan sinyal lapar dari bayi dan susui sesering mungkin.
Baca Juga: Tips Menyusui Saat Mudik Lebaran
Dengan mengetahui penyebab utama ASI berkurang ini, Bunda bisa segera mengambil langkah yang tepat agar ASI kembali lancar dan si kecil mendapatkan nutrisi terbaik untuk tumbuh kembangnya. Tetap semangat, Bunda!