Stretch mark adalah salah satu perubahan kulit yang umum dialami Bunda selama kehamilan. Munculnya Stretch mark disebabkan oleh peregangan kulit yang cepat akibat pertumbuhan janin dan peningkatan berat badan. Namun, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mencegah Stretch mark sejak dini.
Mulai dari menjaga kelembapan kulit, mengonsumsi makanan kaya nutrisi, hingga memilih produk perawatan yang tepat. Dalam artikel ini, Bunda akan menemukan tips mudah dan efektif untuk mencegah munculnya Stretch mark agar kulit tetap sehat dan elastis sepanjang kehamilan.
Baca Juga: Tips Memilih Serum Wajah Ibu Hamil
Cara Mencegah Stretch Mark
Tak usah khawatir stretch mark menganggu Bunda saat masa kehamilan karena ada banyak cara yang bisa Bunda lakukan untuk menjaga kulit tetap elastis dan sehat, sehingga risiko stretch mark bisa diminimalkan, seperti beberapa cara di bawah ini:
1. Jaga Kelembapan Kulit
Menjaga kelembapan kulit adalah langkah penting untuk mencegah stretch mark. Bunda bisa menggunakan pelembap atau minyak alami, seperti minyak zaitun atau minyak kelapa, yang kaya nutrisi untuk elastisitas kulit. Oleskan pelembap pada area perut, paha, pinggul, dan payudara setiap hari, terutama setelah mandi, saat kulit masih lembap.
Kandungan vitamin E dan antioksidan dalam minyak zaitun dan kelapa membantu menjaga kulit tetap lembut dan kenyal. Dengan kelembapan yang terjaga, kulit lebih mudah beradaptasi pada peregangan saat kehamilan. Cara ini membantu mencegah munculnya stretch mark yang sering dialami Bunda selama hamil.
2. Konsumsi Makanan Kaya Nutrisi
Nutrisi yang tepat bisa mendukung kesehatan kulit dan mencegah stretch mark. Konsumsi makanan kaya vitamin C, vitamin E, zinc, dan protein sangat bermanfaat bagi elastisitas kulit. Vitamin C membantu tubuh memproduksi kolagen, protein penting untuk menjaga kulit tetap kuat dan elastis. Protein, yang ditemukan dalam telur, ikan, dan kacang-kacangan, juga mendukung pembentukan jaringan kulit baru.
Zinc membantu menjaga regenerasi kulit, menjadikan kulit lebih tahan terhadap peregangan. Dengan diet sehat ini, Bunda bisa membantu kulit tetap kenyal dan mengurangi risiko stretch mark saat hamil.
3. Minum Air Putih yang Cukup
Air putih penting untuk menjaga hidrasi tubuh dan kelembapan kulit dari dalam. Kulit yang terhidrasi baik akan lebih elastis dan tahan terhadap peregangan, sehingga stretch mark dapat dicegah.
Pastikan Bunda minum setidaknya delapan gelas air sehari, atau lebih jika sedang merasa haus. Selain membantu mencegah stretch mark, air juga baik untuk kesehatan tubuh Bunda secara keseluruhan selama kehamilan. Dengan menjaga kebutuhan cairan, kulit menjadi lebih lembut dan kenyal, mendukung adaptasi kulit pada perubahan yang terjadi saat hamil.
4. Kendalikan Pertambahan Berat Badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan adalah hal wajar, namun usahakan agar tidak terlalu cepat. Kenaikan berat badan yang bertahap memberi waktu bagi kulit untuk menyesuaikan diri, mengurangi risiko stretch mark. Konsultasikan dengan dokter mengenai rentang kenaikan berat badan yang aman bagi Bunda. Pola makan seimbang dengan kalori yang cukup juga membantu mengontrol berat badan. Dengan kenaikan berat badan yang terjaga, kulit tidak akan mengalami peregangan berlebihan, sehingga risiko stretch mark pun lebih kecil.
5. Gunakan Produk Anti-Stretch Mark yang Aman
Pilih produk anti-stretch mark yang aman bagi ibu hamil untuk mendukung kelembapan kulit dan mencegah stretch mark. Bunda bisa memilih produk dengan bahan alami, seperti vitamin E, shea butter, dan aloe vera, yang membantu meningkatkan elastisitas kulit. Produk ini bisa dioleskan setiap hari di area yang rawan mengalami stretch mark, seperti perut, pinggul, paha, dan payudara.
Pastikan produk yang digunakan aman untuk ibu hamil dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Dengan pemakaian rutin, produk ini membantu menjaga kelembapan kulit dan mencegah stretch mark.
6. Pijat Kulit Secara Teratur
Pijat ringan pada area rawan stretch mark bisa membantu menjaga elastisitas kulit dan melancarkan sirkulasi darah. Gunakan minyak alami seperti minyak almond atau minyak zaitun untuk memijat kulit secara lembut, terutama di perut, paha, dan pinggul. Pijatan ini membantu mengendurkan jaringan kulit, sehingga kulit lebih elastis dan siap menghadapi peregangan selama kehamilan. Lakukan pijatan ini setiap hari atau beberapa kali seminggu untuk hasil optimal. Selain mengurangi risiko stretch mark, pijat juga membantu Bunda merasa lebih rileks.
Baca Juga: Mengenal Tentang Plasenta Inkreta Saat Kehamilan
Mencegah stretch mark selama kehamilan memang membutuhkan perawatan yang konsisten, namun hasilnya sepadan dengan kulit yang tetap sehat dan terjaga elastisitasnya. Selamat mencoba beberapa cara di atas, ya Bun!
Tetapi, stretch mark adalah kondisi umum yang sering terjadi pada Bunda hamil, jadi Bunda tidak perlu khawatir. Perubahan ini wajar sebagai bagian dari proses kehamilan dan tidak memengaruhi kesehatan Bunda maupun Si Kecil. Jika stretch mark tetap muncul meskipun telah melakukan pencegahan, ada banyak cara untuk mengatasinya, kok, Bun! Jadi tidak perlu khawatir, ya Bunda-Bunda!