Air susu ibu (ASI) adalah minuman utama bagi bayi berusia di bawah 6 bulan. Namun bagaimana jika Bunda adalah wanita karir? Tenang, Bun! ASI bisa diperah dan disimpan dalam lemari pendingin. Bunda cukup mencari cara menyimpan ASI di kulkas 1 pintu. Jika bayi haus maka pengasuhnya tinggal memanaskan ASI lalu memberinya minum lewat botol atau spuit dan sendok agar tidak bingung puting.
Cara Memerah dan Memanaskan ASI
Berikut ini beberapa langkah untuk menyimpan dan mengelola ASI sebelum diberikan ke bayi:
1. Memerah ASI
ASIP (ASI perah) dihasilkan lewat cara pemerahan. Bunda bisa memerah manual alias dengan tangan. Untuk lebih praktisnya bisa dengan pompa ASI.
Pompa ASI elektrik lebih direkomendasikan karena bisa menghasilkan perahan susu lebih cepat dan banyak. Harganya memang sedikit lebih mahal tapi tidak apa-apa, demi kelancaran ASI si kecil. Pastikan pompa ASI dalam keadaan bersih dan steril sebelum dipakai ya, Bun.
2. Menyimpan ASI Perah
Setelah ASI diperah maka saatnya disimpan di dalam botol kaca dan jangan lupa ditutup. Bunda juga bisa menyimpan ASI dalam plastik khusus, yang banyak dijual di marketplace. Jika lebih suka menyimpan susu di botol plastik boleh saja tapi pastikan botolnya bebas bahan kimia bhispenol A.
Jika Bunda menyimpan ASI dalam botol maka harus disterilkan terlebih dahulu. Untuk lebih praktisnya maka bisa menggunakan alat sterilizer elektronik. Kemudian, botol jangan diisi penuh, tapi maksimal 75% saja.
Baca Juga: Tas ASI Terbaik Untuk Melengkapi Kebutuhan Menyusui
3. Menghangatkan ASI Perah
ASIP (ASI perah) tidak bisa dipanaskan begitu saja di atas panci, Bun! Perlakuannya beda dengan susu sapi atau susu jenis lain. Ketika Bunda sudah paham cara menyimpan ASI di kulkas 1 pintu maka juga harus mengetahui cara yang benar untuk menghangatkannya.
ASIP yang dikeluarkan dari kulkas bisa dimasukkan ke dalam panci. Pastikan ASIP masih di dalam wadah bertutup. Kemudian, di panci dituang air hangat. Baru saat suhu ASIP juga mulai hangat, dipindahkan ke botol lalu diberikan ke bayi. Pastikan ASIP langsung dihabiskan karena tidak bisa dibekukan kembali.
Cara Menyimpan ASI di Kulkas 1 Pintu dengan Aman

Mungkin Bunda merasa bingung, bagaimana jika di rumah hanya ada kulkas 1 pintu? Sementara untuk membeli kulkas khusus menyimpan ASI juga belum ada dananya. Tidak usah galau, Bun! Berikut ini triknya:
1. Beri Label Tanggal pada Kemasan ASIP
Setelah mendapatkan ASIP dan disimpan di botol atau wadah plastik maka harus diberi label tanggal. Bunda bisa menggunakan spidol permanen atau memberi stiker label bertuliskan tanggal penyimpanan.
Mengapa harus diberi tanggal? Penyebabnya karena untuk mempermudah penghangatan ASIP. Bunda atau pengasuh bayi wajib mengambil botol ASIP yang merupakan hasil pemerahan belakangan, jadi pilih yang tanggalnya paling jauh dari hari ini.
ASIP yang disimpan di kulkas 1 pintu bisa bertahan selama 4 hari. Dengan syarat suhunya berkisar 4 derajat Celcius. Oleh karena itu, Bunda wajib memberikan label tanggal, untuk menghindari ASIP yang sudah tak layak diberikan karena tanggalnya expired.
2. Cek Kondisi Kulkas
Apakah kulkas masih dalam keadaan baik? Berapa tahun usia kulkas? Kulkas 1 pintu memang relatif awet tapi belum tentu kondisinya sedingin saat awal digunakan.
Jika memang kulkas tidak terlalu dingin (atau bisa diuji dengan menggunakan termometer) maka cara termudahnya adalah ganti Freon. Setelah itu kondisi kulkas akan lebih baik dan suhunya juga lebih dingin. Bunda bisa menyimpan ASIP dengan tenang dan bayi bisa meminumnya walau tidak langsung dari payudara.
3. Simpan di Kulkas Bagian Belakang
Cara menyimpan ASI di kulkas 1 pintu yang selanjutnya adalah menyimpan botol atau wadah plastik berisi ASIP di kulkas bagian belakang. Mengapa harus belakang? Bukan di depan atau bahkan di pintu kulkas?
ASIP wajib disimpan di bagian belakang karena merupakan part yang paling dingin. Jadi ASIP harus ditaruh di sana. Jangan sampai botol ASIP dipindah ke bagian lain di kulkas, apalagi di rak pintu yang relatif sering dibuka-tutup, karena rawan turun suhunya dan jadi rusak isinya.
4. Taruh di Rak Khusus
Ada beberapa tingkat rak di kulkas dan kalau bisa ada satu yang khusus untuk menyimpan ASIP. Jadi penyimpanannya jangan dicampur dengan sayuran, buah, atau tempe. Bunda bisa menaruh ASIP di rak kulkas paling atas (yang paling dekat freezer) karena suhunya yang paling dingin.
5. Taruh di Freezer
Jika memang Bunda khawatir akan keadaan ASIP dalam botol maka taruh saja di dalam freezer. Di sana relatif lebih aman karena merupakan bagian yang paling dingin di dalam kulkas. Akan tetapi kalau bisa botol ASIP jangan disimpan bercampur dengan yang lain, misalnya kotak plastik berisi daging. Takutnya akan terkontaminasi.
Baca juga: 7 Cara Menyimpan ASI yang Benar Agar Hasil Pumping Maksimal
ASIP yang ditaruh di freezer bisa bertahan selama kurang-lebih 2 minggu. Jadi Bunda tak boleh lalai dalam memberi label tanggal untuk memudahkan pencairan ASIP beku. Untuk ASIP beku maka cara pencairannya juga dengan direndam air hangat. Tidak boleh dengan dicairkan di atas kompor langsung atau dengan microwave karena akan merusak struktur ASIP.
Pastikan Menggunakan Prinsip FIFO atau LIFO yang Benar

Ketika menyimpan ASIP, Bunda perlu memahami prinsip FIFO dan LIFO untuk menjaga agar bayi selalu mendapat ASIP yang segar dan berkualitas. Dengan demikian, Bunda bisa menyusun ASIP hasil perahan di dalam freezer dan chiller kulkas dengan benar.
Salah satu hal terpenting dalam manajemen ASIP menggunakan prinsip FIFO dan LIFO adalah menggunakan kantong ASI terbaik, seperti kantong ASI dari GabaG Indonesia. Selain mudah digunakan dan disusun rapi di kulkas, kantong ASI dari GabaG juga menjaga kualitas ASIP Bunda.
Untuk menjaga persediaan ASI tetap baik, Bunda harus mengikuti prinsip manajemen penyimpanan ASI yang benar, yaitu FIFO dan LIFO. Kedua metode ini memiliki cara yang berbeda dalam mengeluarkan ASIP dari penyimpanan. FIFO mengeluarkan ASIP yang paling lama disimpan terlebih dahulu, sementara LIFO mengeluarkan ASIP yang paling baru disimpan terlebih dahulu. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga Bunda harus mengetahui metode mana yang paling sesuai dengan kebutuhan.
Sesuaikan metode dengan kebutuhan bayi dan ritme kerja agar ASIP yang diberikan tetap berkualitas. Jangan lupa untuk memberikan edukasi mengenai ASI kepada anggota keluarga yang akan memberikan ASIP, sehingga asupan nutrisi bayi tercukupi dengan sempurna.
Tidak ada yang salah dengan manajemen ASIP menggunakan FIFO atau LIFO, Bunda bisa memilih yang sesuai dengan kebutuhan. Banyak Bunda yang menggabungkan kedua metode ini untuk fleksibilitas, sehingga stok ASIP terpakai dengan baik untuk tumbuh kembang bayi. AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) juga merekomendasikan untuk menggabungkan kedua metode ini dalam manajemen pemberian ASI untuk bayi.
1. Penyimpanan FIFO
FIFO atau First In First Out adalah cara menyimpan ASIP dengan mengeluarkan ASIP yang paling lama disimpan terlebih dahulu. Bayi akan diberikan ASIP yang pertama kali disimpan di kulkas. Sistem FIFO ini mirip dengan antrian, siapa yang datang duluan akan keluar duluan. Kelebihan dari sistem FIFO adalah mengurangi risiko ASIP kadaluarsa karena lama disimpan. Dengan FIFO, Bunda lebih cepat mengeluarkan stok ASIP yang lebih lama. Namun, kekurangannya adalah ASIP yang disimpan terlalu lama di kulkas mungkin mengalami penurunan kandungan nutrisi.
2. Penyimpanan ASI LIFO
Sedangkan LIFO atau Last In First Out adalah metode penyimpanan ASIP dimana ASIP yang baru masuk freezer atau chiller kulkas akan menjadi yang pertama untuk diberikan pada bayi. Dengan demikian, ASIP yang diberikan adalah yang paling baru dan masih bagus kandungan gizinya. Namun, kekurangannya adalah ASIP lama mungkin terlupakan dan tidak diberikan, sehingga banyak ASIP yang terbuang karena kadaluarsa dan tidak layak diberikan.
Baca Juga: Prinsip Manajemen ASIP FIFO LIFO yang Perlu Mommy Tahu
Itu tadi cara menyimpan ASI di kulkas 1 pintu ya Bunda. Semoga membantu mengASIhi bayi hingga dua tahun.