Menjadi ibu adalah tugas selama bertahun-tahun seumur hidup. Namun apakah Bunda sudah mengetahui berbagai gaya parenting yang ada di dunia ini? Ada 2 parenting style yang populer yakni tiger mom dan elephant mom. Kali ini GabaG akan memperkenalkan dua gaya parenting ini ya. Cek di sini selengkapnya ya!.
Baca juga: Cara Optimalisasi Bakat Kecerdasan Anak 1-2 Tahun
Tiger Mom yang Tegas
Istilahh tiger mom sedang viral beberapa tahun ini dan dicetuskan pertama kali oleh Amy Chua, dosen sekaligus penulis buku. Menurut Amy, tiger mom parenting yang diadaptasi dari didikan ala timur menekankan pada kedisiplinan dan ketegasan. Pengawasan ke anak-anak juga relatif lebih ketat daripada parenting ala elephant mom.
Ketika Bunda memilih untuk jadi tiger mom maka anak akan didorong untuk terus belajar, berprestasi, dan hidup dengan teratur. Tiger mom mengawasi pergaulan anak dengan teliti dan parentingnya sedikit keras.
Kelebihan Gaya Parenting Tiger Mom
Jika anak sejak kecil sudah dididik dengan tegas seperti macan, maka ada banyak kelebihannya. Anak jadi biasa disiplin dan pandai mengatur waktu. Dia jadi berprestasi di sekolah karena sudah belajar dengan keras dan sejak dini didorong untuk menjadi nomor satu.
Kelemahan Parenting Tiger Mom
Ketika Bunda memutuskan untuk mengaplikasikan gaya parenting tiger mom maka ada beberapa kelemahan. Pertama, anak akan lelah karena dituntut untuk belajar dan mendapatkan prestasi. Kedua, dia bisa menjaga jarak dari bundanya karena dianggap terlalu galak dan tegas. Padahal sikap keras ini ditampilkan agar anak bisa mengarungi kehidupan yang menantang saat ia dewasa kelak.
Elephant Mom yang Selalu Memanjakan
Apakah Bunda selalu menuruti permintaan anak, bahkan membelikan mainan seharga jutaan rupiah untuknya? Jika iya maka Bunda secara tidak sadar menjadi elephant mom. Di mana anak selalu dituruti keinginannya dan dimanjakan. Aturan-aturan di rumah relatif lebih sederhana dan tidak kaku, dan anak-anak menikmati kebebasan dalam beraktivitas.
Baca Juga: Pentingnya Mengajari Anak Bahasa Ibu, Begini Cara Mengajarkannya Sejak Dini
Saat Bunda menjadi elephant mom, maka anak akan lebih mengekspresikan perasaannya. Namun di satu sisi mereka juga jadi kurang disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Mereka merasa lebih santai karena tidak pernah merasakan hukuman di rumah ketika melakukan kesalahan, sehingga berbahaya karena bisa melakukan pelanggaran di luar.
Kelemahan Parenting Elephant Mom
Gaya parenting elephant mom memiliki kelemahan yakni anak-anak menjadi sosok yang manja dan selalu bergantung pada orang lain, terutama pada Bunda. Bisa jadi mereka selalu ‘nodong’ alias meminta uang tiap bulan. Padahal seharusnya sudah bisa belajar mencari uang sendiri saat menginjak remaja dengan cara berjualan.
Anak-anak hasil didikan elephant mom juga lebih cengeng sehingga didikan model ini kurang cocok untuk anak laki-laki. Mereka adalah calon pemimpin di masa depan, jangan sampai jadi orang yang baperan dan mudah ngambek seperti balita.
Intinya ada 2 gaya parenting yakni tiger mom dan elephant mom. Meski Bunda ingin memanjakan anak tetapi jangan sampai merusak masa depan mereka dengan menjadi pure elephant mom. Memberi kasih-sayang boleh-boleh saja tapi jangan terlalu menuruti kehendak anak-anak, apalagi jika permintaannya tidak logis, misalnya beli gadget yang tidak sesuai dengan usianya.
Baca Juga: 6 Tanda Toxic Parenting yang Berbahaya dalam Pola Pengasuhan Anak
Jika ingin anak sukses dan disiplin maka Bunda wajib jadi tiger mom yang tegas. Jangan terlalu memanjakan anak dengan alasan kasihan dan tidak tega. Akan tetapi, ketegasan dan kedisiplinan jangan pakai kekerasan fisik ya, Bun! Karena akan membuat hati anak terluka. Bunda suka yang mana?.