Cacar monyet atau monkeypox (Mpox) lagi-lagi marak dan kini menjadi sorotan global. Pada saking pentingnya, WHO sampai merilis pengumuman bahwa terjadi darurat kesehatan masyarakat global mengenai mpox untuk kali kedua dalam dua tahun pada pertengahan Agustus 2024 silam.
Cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox dan termasuk dalam infeksi zoonosis, yang berarti dapat menular dari hewan ke manusia. Itulah sebabnya dunia geger karena penyakit ini punya potensi penyebaran dengan cepat melalui kontak dekat. Meskipun infeksi cacar monyet biasanya ringan, dalam beberapa kasus bisa berakibat fatal.
Baca juga: Bahaya Penularan Monkeypox atau Cacar Monyet pada Anak dan Bayi
Kasus Cacar Monyet di Indonesia
Sebagai negara non-endemis, Indonesia ternyata turut mencatatkan puluhan kasus cacar monyet. Menurut detikcom, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa sejak tahun 2022 terdapat 88 kasus di Indonesia.
Pada tahun 2023, jumlah kasusnya mencapai 73, dan pada awal 2024 telah ditemukan 14 kasus di beberapa wilayah Indonesia. Kabar baiknya, 88 kasus yang tercatat itu telah sembuh sepenuhnya.
Baca juga: 9 Cara Menghilangkan Luka yang Ampuh
Ruam dan Luka Cacar Monyet
Cacar monyet biasanya tampak sebagai ruam atau luka di kulit. Ruam ini muncul sebagai benjolan kecil berisi nanah atau kadang-kadang tampak seperti bekas luka. Menurut American Academy of Dermatology Association, ruam biasanya muncul di area seperti selangkangan, genital, atau sekitar anus, dan tidak menyebar jauh dari area tersebut.
Baca juga: Cara Menghilangkan Bekas Gigitan Nyamuk Yang Menghitam Pada Bayi
Awalnya, ruam muncul sebagai bintik-bintik merah datar, kemudian membesar menjadi luka berisi cairan, berkerak, dan akhirnya mengelupas. Demikian menurut informasi yang disajikan di laman Healthdirect.
Cara Menghilangkan Bekas Luka Cacar Monyet
Untuk mengurangi bekas luka cacar monyet, Bunda bisa mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
Perawatan Khusus
Pertama, cuci area bekas cacar dengan sabun dan air. Hindari berbagi handuk, perlengkapan mandi, atau pakaian dengan orang lain untuk mencegah penularan. Luka yang basah dianggap menular, dan hanya dianggap aman setelah keropengnya terlepas dan kulit baru telah terbentuk.
Menurut rekomendasi yang dikeluarkan oleh CDC (Centers for Disease Control and Prevention) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, semua ruam harus ditutup dengan pakaian panjang demi mencegah penularan.
Baca juga: Manfaat Niacinamide yang Wajib Bunda Ketahui
Antiseptik
Gunakan antiseptik pada luka untuk mencegah infeksi. Jika ada tanda infeksi baru, Bunda harus segera mengkonsultasikannya dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan terkait.
Skincare
Setelah luka akibat cacar monyet sembuh, gunakan produk skincare seperti gel atau salep yang diresepkan oleh dokter secara rutin untuk meminimalkan penampakan bekas luka.
SPF atau Tabir Surya
Gunakan tabir surya atau SPF selama beberapa bulan setelah luka cacar monyet mengering untuk melindungi kulit dan mencegah bekas luka yang lebih parah.
Jangan Digaruk
Hindari menggaruk, membuka, atau mengupas koreng untuk mencegah infeksi sekunder dan mengurangi kemungkinan bekas luka yang lebih sulit hilang.
Mandi atau Kompres Air
Untuk mengatasi gatal tanpa menggaruk, Bunda bisa mandi dengan air hangat atau dingin lalu gunakan kompres untuk menenangkan kulit. Kulit yang tenang akan sedikit membantu.
Beberapa langkah medis berikut juga bisa Bunda tempuh untuk menghilangkan bekas luka cacar monyet.
- Krim topikal: Krim tertentu yang mengandung bahan seperti silikon atau faktor pertumbuhan dapat membantu memperbaiki tampilan bekas luka.
- Terapi laser: Perawatan laser dapat membantu mengurangi kemerahan, memperbaiki tekstur, dan meratakan bekas luka.
- Microneedling: Prosedur ini melibatkan pembuatan tusukan kecil di kulit untuk merangsang produksi kolagen dan memperbaiki tekstur kulit.
Baca juga: 9 Manfaat Temulawak untuk Kecantikan
Nah, dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, Bunda bisa optimistis untuk mencegah penyebaran cacar monyet sekaligus membantu proses penyembuhan sambil meminimalkan bekas lukanya.