Merawat bayi memang tak luput dari berbagai tantangan, termasuk masalah seputar ASI. Beberapa ibu mungkin mengalami kelebihan produksi ASI, yang dapat menyebabkan bayi minum terlalu banyak. Bayi kelebihan minum ASI ternyata bisa dikenali melalui tanda-tanda tertentu sebagai antisipasi bahaya sebelum risiko parah terjadi.
Meski efeknya tidak terlalu mengkhawatirkan, tidak ada salahnya kalau Bunda tahu ciri-cirinya. Cek di sini ya bahaya bayi kelebihan minum ASI!.
Mengenali Kelebihan Minum ASI pada Bayi
Banyak ibu menyusui memiliki produksi ASI yang melimpah, yang terkadang malah jadi masalah buat bayi. Kelebihan ASI bisa mengakibatkan ketidaknyamanan bagi ibu dan bayi. Faktor penyebab kelebihan ASI antara lain stimulasi berlebihan akibat menyusui atau memompa, yang bisa menyebabkan kebocoran ASI. Biasanya sering terjadi pada bayi yang tidak menyusui langsung ya Bunda dan menggunakan dot. Kalau direct breastfeeding jarang ya, karena biasanya bayi akan berhenti sendiri jika kenyang.
Penyebab Kelebihan ASI
Beberapa ibu mungkin secara alami menghasilkan ASI dalam jumlah besar. Ini bisa menyebabkan bayi menyusu dengan frekuensi tinggi dan dalam waktu singkat. Bayi kelebihan minum ASI pun berisiko terjadi.
Dalam beberapa kasus, ada ibu yang memompa dengan tujuan meningkatkan volume ASI tapi justru berpotensi memperburuk situasi ini, terutama jika bayi tidak menghabiskan ASI pada satu sisi sebelum merasa kenyang.
Baca juga: Cara Menyusui dengan Puting Besar
Ciri-ciri Kelebihan ASI
Lalu seperti apa ciri-ciri ibu mengalami kelebihan ASI? Waspadai dan kenali ya Bunda beberapa tanda-tanda berikut yang biasanya muncul untuk mencegah hal-hal tak diinginkan.
- Kebocoran ASI yang berlebihan
- Nyeri payudara akibat rasa terlalu kenyang
- Nyeri pada puting susu, sering disebabkan oleh bayi menggigit atau mencengkeram untuk memperlambat aliran ASI yang terlalu cepat
- Saluran ASI yang tersumbat atau mastitis yang berulang
Baca juga: Ciri-ciri Pompa ASI yang Bagus dan Berkualitas Tinggi
Sedangkan untuk bayi, tanda-tanda kelebihan minum ASI antara lain:
- Menelan, batuk, tersedak, atau tersendat saat menyusu
- Sering berhenti menyedot ASI dari payudara saat ia menyusu
- Rewel antara waktu menyusu atau sering meminta ASI meski sudah banyak minum
- Gumoh yang sering
- Keluarnya gas yang berlebihan
- Feses berwarna hijau, berbusa, atau berair, bahkan mungkin terdapat lendir atau darah.
- Peningkatan berat badan dalam waktu yang relatif cepat
- Masalah seperti refluks, kolik, intoleransi laktosa, atau gagal tumbuh
- Bayi mungkin menjepit puting susu untuk memperlambat aliran ASI yang cepat, yang dapat menyebabkan nyeri pada ibu.
- Bayi mungkin tampak tegang dan sering menangis.
- Bayi bisa mengalami kembung dan kerap kali muntah.
Baca juga: Tips Menyusui Cuti Melahirkan agar Bisa Dilakukan dengan Maksimal
Cara Mengatasi Bayi Kelebihan Minum ASI
Agar proses menyusui tetap nyaman bagi ibu dan bayi, berikut beberapa langkah yang bisa Bunda lakukan:
- Cobalah menyusui saat bayi mengantuk untuk mengurangi kecepatan aliran ASI.
- Berikan ASI sebelum payudara terasa terlalu penuh.
- Jika payudara terlalu penuh, lakukan pemerahan sedikit ASI dengan tangan untuk mengurangi aliran cepat, lalu dekatkan bayi ke payudara.
- Gunakan posisi menyusui yang memanfaatkan gravitasi untuk memperlambat aliran ASI.
- Seringlah bersendawa dan beri bayi waktu untuk mengatur kecepatannya sendiri.
- Tekan dengan lembut sisi kelingking tangan ke payudara saat aliran ASI awal untuk memperlambat aliran. Lepaskan tangan saat isapan bayi melambat.
Saran untuk Mengurangi Kelebihan ASI
Jika Bayi mengalami kelebihan minum ASI akibat produksi ASI berlebihan, maka Bunda bisa mencoba beberapa strategi sebagai berikut.
- Gunakan satu sisi payudara selama tiga jam, dan kembali ke sisi yang sama jika bayi minta menyusu lagi dalam jangka waktu tersebut.
- Perah sedikit ASI dari sisi yang tidak digunakan hanya untuk kenyamanan, hingga jeda waktu tiga jam berikutnya.
- Tingkatkan jeda waktu secara bertahap hingga 12 jam per payudara sesuai kebutuhan.
- Jika strategi ini tidak efektif, konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat-obatan atau herbal untuk mengurangi produksi ASI.
Baca juga: 5 Kesalahan saat Menyusui yang Harus Bunda Hindari
Semoga bisa membantu Bunda dalam mengatasi bayi kelebihan minum ASI dan memastikan kenyamanan buah hati tercinta selama proses menyusui. Yang pasti susuilah bayi selama bayi menginginkannya ya Bunda!.