Biasanya guratan stretchmark sering muncul saat kehamilan. Tapi ternyata, stretchmark juga bisa muncul pada remaja, lho, Bun! Walaupun tidak berbahaya, stretchmark bisa bikin remaja merasa tidak percaya diri, apalagi kalau muncul di area yang terlihat seperti paha, lengan atas, perut, atau bahkan punggung. Maka dari itu, penting banget untuk memahami apa saja penyebab stretchmark pada remaja agar Bunda bisa bantu anak remaja di rumah mencegahnya sejak dini.
Stretchmark atau striae adalah garis halus di kulit yang muncul karena adanya peregangan berlebihan. Ketika kulit meregang terlalu cepat, jaringan kolagen yang bertugas menjaga elastisitas kulit jadi rusak. Akibatnya, muncullah guratan berwarna kemerahan atau keunguan yang lama-lama berubah menjadi putih. Remaja pun sama ternyata!.
Baca juga: Ini 5 Perbedaan Selulit dan Stretch Mark, Jangan Salah Lagi ya Bunda!
Cek di sini penyebab utama stretchmark pada remaja yang perlu Bunda tahu selengkapnya!.
1. Pertumbuhan Tubuh yang Terlalu Cepat

Masa pubertas adalah fase pertumbuhan paling pesat dalam hidup seseorang, termasuk tinggi badan dan berat badan. Saat tubuh mengalami lonjakan pertumbuhan yang drastis, kulit remaja bisa kewalahan mengikuti perubahan ini. Akibatnya, kulit jadi meregang secara tiba-tiba dan menimbulkan stretchmark.
Peregangan yang cepat ini paling sering terjadi di bagian paha, bokong, punggung bawah, dan perut. Karena remaja masih dalam masa pertumbuhan, jaringan kolagen mereka belum tentu cukup kuat untuk mengimbangi perubahan ini. Inilah kenapa penyebab stretchmark pada remaja sering kali berkaitan erat dengan masa pubertas yang berjalan terlalu cepat.
2. Kenaikan Berat Badan yang Signifikan
Bunda, selain pertumbuhan tinggi badan, kenaikan berat badan juga bisa jadi pemicu utama stretchmark. Ketika berat badan bertambah drastis dalam waktu singkat, kulit akan mengalami tekanan dan peregangan yang besar. Kondisi inilah yang bisa menyebabkan robekan kecil di lapisan dermis kulit dan memunculkan guratan.
Pada remaja, kenaikan berat badan bisa terjadi karena perubahan hormon, pola makan tidak seimbang, atau gaya hidup yang kurang aktif. Penyebab stretchmark pada remaja ini sangat umum terjadi, terutama di era sekarang di mana fast food dan makanan tinggi gula lebih mudah diakses. Karena itu, menjaga berat badan ideal tetap penting ya, Bun.
3. Perubahan Hormon Saat Pubertas
Saat memasuki masa pubertas, tubuh remaja mengalami banyak perubahan hormon, terutama hormon kortisol. Hormon ini jika kadarnya meningkat secara berlebihan bisa melemahkan serat elastin dan kolagen di kulit. Nah, kolagen dan elastin inilah yang berfungsi menjaga kekencangan dan elastisitas kulit.
Kalau produksi hormon tidak seimbang, kulit jadi lebih mudah mengalami peregangan dan pecah, sehingga muncullah stretchmark. Inilah alasan kenapa penyebab stretchmark pada remaja bisa terjadi meski berat badan mereka tidak berubah drastis. Perubahan hormon ini adalah bagian alami dari pubertas, namun tetap bisa diminimalisir efeknya dengan perawatan kulit yang tepat sejak dini.
4. Faktor Genetik Penyebab Stretchmark pada Remaja
Bunda, kalau Bunda sendiri atau anggota keluarga lain pernah mengalami stretchmark saat remaja, kemungkinan besar anak juga bisa mengalaminya. Ya, genetik juga memainkan peran penting dalam munculnya stretchmark. Jika dalam keluarga ada riwayat kulit yang cenderung kurang elastis, maka resiko stretchmark bisa lebih tinggi.
Baca juga: Apakah Stretch Mark Bisa Hilang?
Faktor keturunan memang tidak bisa dihindari, tapi tetap bisa dikurangi dampaknya. Dengan mengenali bahwa genetik merupakan penyebab stretchmark pada remaja, Bunda bisa lebih waspada dalam menjaga kesehatan kulit anak. Misalnya dengan rutin memberi nutrisi yang baik untuk kulit dan menjaga kelembapannya dengan skincare alami yang aman untuk usia remaja.
5. Penggunaan Obat atau Krim Kortikosteroid
Penggunaan obat-obatan, terutama krim yang mengandung kortikosteroid dalam jangka panjang, juga bisa menjadi penyebab stretchmark. Kortikosteroid bisa melemahkan jaringan kolagen di kulit, sehingga kulit menjadi lebih tipis dan tidak elastis. Ini membuatnya lebih mudah rusak ketika mengalami peregangan.
Beberapa remaja menggunakan krim kortikosteroid untuk mengatasi masalah kulit seperti eksim atau ruam, tanpa mengetahui efek jangka panjangnya. Jika digunakan tanpa pengawasan dokter, bisa menimbulkan efek samping seperti stretchmark. Karena itu, penting bagi Bunda untuk selalu mendampingi dan memastikan penggunaan obat secara bijak agar tidak menjadi penyebab stretchmark pada remaja.
Sebenarnya, stretchmark memang bukan masalah medis yang serius. Tapi kalau sudah muncul dan cukup banyak, bisa menurunkan rasa percaya diri anak. Apalagi remaja ya Bunda!. Untuk mencegahnya, Bunda bisa mulai dari hal sederhana seperti memastikan asupan cairan harian, memberi makanan bergizi tinggi kolagen, dan mengajak anak rutin olahraga.
Baca juga: Keampuhan Hyaluronic Acid untuk Stretch Mark
Selain itu, perawatan alami seperti mengoleskan gel lidah buaya juga bisa bantu melembapkan dan menjaga elastisitas kulit. Yang paling penting, bantu anak untuk tetap percaya diri dan tidak merasa minder dengan perubahan tubuh yang dialami. Karena pada akhirnya, penyebab stretchmark pada remaja bisa dicegah dengan perhatian dan edukasi sejak awal. Jangan lupa juga menggunakan GabaG Beauty khusus memudarkan stretchmark.
Itu tadi penyebab stretchmark pada remaja yang perlu Bunda tahu agar remaja semakin percaya diri!.





