Aura manusia digambarkan sebagai gelembung cahaya kabur yang mengelilingi manusia dari kepala hingga kaki. Aura memiliki beberapa lapisan yang berinteraksi dan menyampaikan informasi antara tubuh melalui tujuh pusat energi chakra, dan lingkungan eksternal langsung.
Setiap lapisan aura berhubungan dengan kondisi fisik, mental, emosi dan spiritual seorang individu. Getaran energi dari pikiran, perasaan, keadaan kesehatan, kesadaran, dan pengalaman seseorang disimpan dalam lapisan aura yang berbeda.
Ada tujuh lapisan aura. Lapisan terluar medan energi aura tergantung pada kesehatan dan kesejahteraan individu secara keseluruhan.
Nah lapisan aura adalah:
1. LAPISAN ETHERIC ATAU TUBUH ETIKA
2. THE EMOTIONAL LAYER, ATAU TUBUH EMOSIONAL
3. THE MENTAL LAYER, LAPISAN MENTAL ATAU TUBUH MENTAL
4. THE ASTRAL BRIDGE LAYER, LAPISAN BRIDGE ASTRAL, BADAN ASTRAL, ATAU LAPISAN BRIDGE
5. THE ETHERIC layer
6. THE CELESTIAL LAYER
7. THE KETHERIC TEMPLATE LAYER, LAPIS TEMPLATE KETHERIK ATAU LAPIS PENYEBAB
Lapisan Ketheric adalah tautan ke “Tuhan”, “Pencipta”, “Sumber”, atau “Semua yang Ada” dalam setiap individu, dan memanjang tiga hingga lima kaki jauhnya dari tubuh fisik, tergantung pada kondisi spiritual kita.
Lalu apa hubungannya antara kesehatan aura, chakra dengan kondisi janin sungsang?
Mungkin saat membaca ini, mom akan mengernyitkan dahi. Namun yang saya temui di lapangan adalah sebagian besar ibu-ibu yang janinnya sungsang, pasti ada banyak kekhawatiran dan ketrakutan serta ada masalah terutama dengan relationship dengan orang terdekat, atau kalau tidak, seringkali ada masalah dengan hal hal yang berhubungan dengan kebutuhan dasar manusia.
Dan ketika energi (chakra dan auranya) di sehatkan, maka dengan sendirinya janin akan memutar dengan sangat mudah. Bagaimana cara menyehatkan dan menyeimbangkannya? Salah satunya dengan relaksasi, meditasi dan hypnobirthing.
Kemudian bagaimana dengan penjelasan pada point ke dua;
Janinmu akan memposisikan diri sesuai dengan “wadah dan ruangan” yang tersedia. Secara logika, pasti ini sudah bisa di mengerti dengan sangat mudah. Karena janin berada di dalam Rahim ibunya. Dan memposisikan diri sesuai dengan bentuk Rahim dan ruangan yang tersedia pada Rahim sang ibu. Nah bentuk Rahim sangat erat hubungannya dengan otot dan juga ligament pada Rahim, rongga abdomen, panggul juga PSOAS.
Ketika terdapat banyak ketegangan di dalam rongga perut tentu kondisi ini akan menyulitkan janin untuk mengoptimalkan posisinya. Itulah mengapa ada istilah “OPTIMALISASI TUBUH IBU/ Maternal Optimize” terlebih dahulu sebelum kita berusaha mengoptimalisasi tubuh janin. Artinya, “wadahnya” terlebih dahulu yang di “benerin dan di optimalisasi” barulah janin yang ada didalamnya bisa lebih mudah mengoptimalisasikan posisinya.
Selama ini kita selalu di ajarin untuk nungging dengan gaya Knee chest ketika menemui kasus sungsang pada ibu hamil. Dan seringkali metode ini kurang sukses. Kenapa? Karena banyak ibu yang asal nungging saja, tapa berusaha untuk memberikan ruangan dan me nyeimbangkan otot dan ligament rahimnya terlebih dahulu.
Nah lalu, apa dan bagaimana sebaiknya yang dilakukan supaya posisi janin yang sungsang berubah menjadi posisi kepala?