Cara Menyimpan ASI – Salah satu solusi terbaik yang bisa Bunda menyusui lakukan agar tetap dapat memberikan nutrisi cukup untuk buah hati dalam kondisi apapun ialah menyiapkan persediaan ASI perah. Hal ini dikarenakan terkadang Bunda menyusui harus dihadapi dengan berbagai kondisi yang membuat tidak bisa menyusui langsung si kecil. Misalnya saja, saat sedang sakit, operasi, atau bekerja.
Untuk menyiapkan persediaan ASI perah dengan jumlah banyak, Bunda perlu rutin memompa ASI agar semakin banyak persediaan makanan untuk si kecil. Selain penting menyiapkan persediaan ASI perah, terdapat hal lain yang juga perlu Bunda perhatikan ialah cara menyimpan ASI yang benar setelah dipompa. Jangan sampai Bunda sembarangan menyimpan ASI perah yang akibatnya ASI bisa basi, rusak, dan tidak bisa dikonsumsi buah hati.
Lalu, bagaimanakah cara menyimpan ASI yang benar setelah dipompa? Untuk menjawab pertanyaan Bunda, berikut artikel ini sudah merangkum sederet cara menyimpan ASI yang benar setelah dipompa.
Pakai Wadah Penyimpanan ASI yang Tepat
Cara menyimpan ASI yang benar setelah dipompa yang pertama ialah memakai wadah penyimpanan ASI yang tepat. Di pasaran, ada dua jenis wadah penyimpanan ASI yang biasanya dijual, yaitu bentuk botol dan kantong. Tiap jenisnya masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Apabila membutuhkan wadah penyimpanan yang mudah digunakan, mudah disimpan, dan hemat tempat, maka Bunda dapat memilih kantong ASI. Nah, untuk membeli kantong ASI, pastikan Bunda memilih yang telah berlabel BPA free ya.
Baca juga: Ini Makanan untuk Memperbanyak ASI yang Murah dan Mudah Didapat!
Pastikan Wadah Penyimpanan ASI Sudah Steril
Cara menyimpan ASI yang benar setelah dipompa selanjutnya ialah memastikan wadah penyimpanan sudah steril. Setelah memilih jenis wadah penyimpanan ASI, saatnya Bunda memastikan bahwa wadah tersebut sudah benar-benar steril agar ASI tidak terkontaminasi dengan berbagai zat berbahaya karena hal ini bisa membahayakan kesehatan buah hati.
Perhatikan Suhu Penyimpanan
Cara menyimpan ASI yang benar setelah dipompa berikutnya ialah memperhatikan suhu penyimpanan. Perlu diingat ya Bun, ASI hanya bisa bertahan sampai 6 jam di suhu ruang. Nah, agar ASI bisa bertahan lama, Bunda bisa menyimpannya di lemari es atau freezer.
Catat Tanggal dan Waktu Penyimpanan
Setelah ASI perah dimasukkan ke dalam wadah penyimpanan dan disimpan di lemari es atau freezer, selanjutnya Bunda perlu mencatat tanggal dan waktu penyimpanan. Hal ini dilakukan agar Bunda bisa mengetahui ASI mana yang perlu dikonsumsi terlebih dahulu untuk buah hati agar tidak ada yang basi.
Letakkan ASI Baru di Tempat yang Berbeda
Setelah mencatat tanggal dan waktu penyimpanan ASI, maka cara menyimpan ASI yang benar setelah dipompa selanjutnya ialah meletakkan ASI yang baru dipompa di tempat berbeda dengan ASI yang yang sudah disimpan sebelumnya.
Itulah sederet cara menyimpan ASI yang benar setelah dipompa agar tidak basi. Apabila masih merasa bingung dalam menentukan wadah penyimpanan ASI yang tepat, Bunda bisa menggunakan kantong ASI canggih dari GabaG Indonesia, yaitu Kolibri Smart Breastmilk Storage.
Kolibri Smart Breastmilk Storage telah berlabel BPA free dan memiliki desain menggemaskan. Saking menggemaskannya, kantong ASI ini bisa membuat Bunda tergiur untuk membelinya! Tak hanya itu, Kolibri Smart Breastmilk Storage berdesain transparan sehingga memudahkan Bunda dalam mengecek warna ASI Perah.
Selain itu, kantong ASI ini pun telah dilengkapi teknologi canggih berupa QR code yang bisa di-scan dan langsung terhubung dengan GabaG AplikASI. Aplikasi khusus dari GabaG ini akan memudahkan Bunda me-manage ASI perah. Ada berbagai fitur yang dapat Bunda gunakan gratis, yaitu Pakai ASI, Simpan ASI, dan Menyusui Langsung.