Salah satu solusi terbaik yang dapat dilakukan para Bunda pejuang ASI yang tidak dapat menyusui buah hatinya secara langsung ialah dengan memberikan ASI perah. Pemberian ASI perah dilakukan agar kebutuhan nutrisi si kecil tetap terpenuhi. Persediaan ASI perah dapat disimpan di kulkas atau dibekukan di freezer untuk ketahanan yang lebih lama.
ASI perah yang beku tidak dapat diberikan dan dikonsumsi secara langsung, karenanya Bunda perlu mencairkan dan menghangatkannya terlebih dahulu. Cara menghangatkan ASI yang beku juga tidak boleh asal agar kandungan nutrisi yang ada di dalam ASI tidak rusak. Agar Bunda tidak keliru dalam menghangatkannya, Bunda dapat menyimak panduannya di bawah ini.
Panduan Menghangatkan ASI Perah
- Terapkan metode First In, First Out (FIFO)
Jika Bunda memiliki cukup banyak stok ASI perah, Bunda bisa menerapkan metode FIFO dengan membaca label tanggal dan jam pemerahan pada wadah penyimpan ASI. Dengan begitu, risiko ASI basi atau kadaluwarsa akan berkurang. - Letakkan di kulkas terlebih dahulu
Ketika ingin menghangatkan ASI perah, Bunda harus menjaga perubahan suhu agar kandungan nutrisi yang ada di dalam ASI tidak rusak. Ubah suhu secara perlahan, ASI beku yang baru keluar dari freezer dapat diletakkan di kulkas terlebih dahulu selama 24 jam sebelum dihangatkan. - Hangatkan ASI perah dalam bak berisi air hangat
Letakkan wadah ASI perah yang telah diturunkan suhunya ke dalam bak berisi air hangat. Hindari penggunaan microwave dalam menghangatkan ASI. - Aduk ASI Secara Perlahan
Agar kandungan dari ASI dapat menyatu dengan sempurna, aduk ASI secara perlahan dengan gerakan memutar.
Setelah berhasil menghangatkan ASI perah, sebagian Bunda merasa bingung dan bertanya mengenai berapa lama ASI bertahan setelah dihangatkan. Agar tidak salah, Bunda bisa menyimak informasinya di bawah ini.
Berapa Lama ASI Bertahan Setelah Dihangatkan?
Penting bagi Bunda menyusui untuk mengetahui berapa lama ASI bertahan setelah dihangatkan agar terhindar dari kesalahan yang sering dilakukan, yaitu menghangatkan ASI lebih dari satu kali. Hal tersebut dapat merusak kualitas ASI.
Pada dasarnya, ASI perah dianjurkan untuk segera dikonsumsi setelah dihangatkan. Berapa lama ASI bertahan setelah dihangatkan sebetulnya tergantung pada suhu penyimpanannya. Jika disimpan di dalam suhu ruang, ASI yang telah dihangatkan hanya dapat bertahan hingga 4 jam saja. Meskipun Bunda telah mengetahui berapa lama ASI bertahan, hindari menunda pemberian ASI yang telah dihangatkan kepada bayi agar kandungan nutrisinya tidak hilang.
Itulah penjelasan mengenai berapa lama ASI bertahan setelah dihangatkan. Nah, agar proses pemberian ASI perah dapat berjalan dengan lancar, Bunda dapat melakukan manajemen ASI perah. Bunda yang merasa kesulitan mengatur jadwal tidak perlu khawatir lagi, karena kini bisa mendownload GabaG AplikASI yang merupakan aplikasi digital pertama di dunia untuk membantu para Bunda pejuang ASI melakukan manajemen ASI perah.
Aplikasi ini dilengkapi dengan berbagai fitur yang memudahkan Bunda, seperti Simpan ASI, Pakai ASI, dan Menyusui Langsung. Aplikasi ini juga memiliki fitur reminder yang akan mengingatkan Bunda untuk memompa ASI sesuai dengan jadwal. Dengan begitu, proses pemberian ASI perah akan berjalan dengan lebih lancar.
Selain itu, dengan memompa ASI secara rutin, produksi ASI juga akan semakin lancar dan melimpah. Tunggu apa lagi, Bun? Segera download aplikasinya secara gratis dengan cara klik di sini. ASI lancar, bayi senang!