Terkadang ibu menyusui merasa tidak nyaman saat melakukan pemompaan ASI. Salah satu penyebab utama ketidaknyamanan tersebut adalah penggunaan corong pompa ASI tidak cocok dan tidak pas. Karena terlalu longgar, maka Bunda jadi tidak menikmati proses memompa ASI bagi bayi tercinta. Dari sinilah pentingnya mengetahui ciri corong pompa ASI yang tidak cocok dengan menjadikan standar kenyamanan sebagai ukuran saat memompa. Maka penting bagi Bunda untuk memilih ukuran corong yang sesuai dengan putting.
Cek di sini ya Bunda!
Memahami Ukuran Corong Pompa ASI
Menemukan ukuran corong pompa ASI yang tepat sangat penting, sama halnya dengan memilih ukuran busana atau sepatu. Pemilihan corong yang sesuai dapat memaksimalkan produksi ASI selama proses pemompaan. Bunda senang, bayi pun gembira.
Sayangnya, tidak sedikit ibu menyusui yang tidak menyadari pentingnya ukuran corong pompa. Mereka sering menggunakan pompa yang tersedia tanpa mempertimbangkan apakah ukuran corong tersebut terlalu besar atau tidak pas.
Baca juga: Ciri-ciri Pompa ASI yang Bagus dan Berkualitas Tinggi
Padahal sebagaimana yang dijelaskan di laman Motifmedical, corong yang sesuai akan dapat membuat sesi pemompaan lebih nyaman dan efektif. Bunda lebih tenang sehingga bisa mengerjakan hal-hal produktif lainnya.
Nah, corong pompa ASI dirancang untuk meniru pelekatan yang baik saat menyusui. Jika corongnya terlalu besar, maka areola bisa tertekan sehingga menghambat aliran ASI, mirip seperti selang air yang tersumbat.
Sebaliknya, jika corong terlalu kecil, maka puting akan bergesekan terlalu banyak, bisa menyebabkan lecet, rasa sakit, dan penurunan produksi ASI. Bunda bisa dilanda stres yang berdampak pada bayi tercinta. Tentu hal ini harus dihindari.
Corong pompa ASI adalah bagian dari pompa yang bersentuhan langsung dengan tubuh. Corong ini membentuk segel vakum di sekitar areola, menarik puting ke dalam terowongan di mana ASI diekstraksi. Maka pemilihan ukuran corong yang tepat sangat penting untuk menciptakan hisapan yang efisien.
Corong pompa ASI yang tersedia di pasaran hadir dalam berbagai ukuran, yang menunjukkan diameter terowongan di bagian ujung corong. Ukurannya bervariasi tergantung pada pompa ASI yang digunakan, dan tersedia dalam berbagai bahan, seperti plastik keras, silikon, atau bahkan kaca.
Tips Memilih Ukuran Corong yang Tepat

Karena fungsi corong pompa sangat krusial dalam proses pemimpaan asi, maka Bunda harus teliti sebelum membeli corong pompa. Usahakan bisa tepat sesuai ukuran yang dibutuhkan.
Baca juga: Cara Memilih Ukuran Corong Pompa ASI yang Pas
Langkah pertama, lakukan pengukuran diameter puting dengan menggunakan penggaris atau alat ukur lainnya untuk mengetahui ukuran puting Anda. menemukan diameter puting adalah langkah vital sebelum memilih corong pompa ASI yang cocok.
Langkah kedua, coba konsultasikan dengan konselor laktasi atau pihak terkait yang kompeten. Baik dokter maupun konselor laktasi akan sangat membantu Bunda dalam memilih ukuran corong pompa ASI yang paling sesuai kebutuhan.
Akan lebih membantu lagi jika Bunda bisa melibatkan diri dalam komunitas busui yang akan saling memberikan dukungan moril dan emosi dalam mewujudkan proses meng-ASI-hi secara berkelanjutan sebagai pengalaman menyenangkan.
Langkah terakhir adalah dengan memperhatikan tanda-tanda ketidaknyamanan. Jika Bunda mengalami sensasi nyeri atau didera ketidaknyamanan selama melakukan pemompaan, maka segera ganti ukuran corong atau minta rekomendasi konselor laktasi.
Waspadai Ciri Corong Pompa ASI Tidak CocokÂ
Siapa bilang breast pumping atau pemompaan ASI harus menjadi kegiatan yang menyakitkan? Intinya adalah kejelian Bunda dalam memilih ukuran corong pompa ASI yang tepat. Cara ini bisa membuat Bunda untuk menyulap sesi pumping sebagai momen yang lebih nyaman dan menyenangkan tanpa keraguan untuk bonding dengan anak nantinya.
Bayangkan ketika Bunda sedang menikmati secangkir kopi panas. Pengalaman akan berkesan dan kopi panas akan terasa lebih nikmat jika cangkirnya pas dalam genggaman tangan, bukan?
Baca juga: 9 Ciri Pompa ASI Elektrik yang Bagus
Begitu pula dengan corong pompa ASI yang harus dipilih dengan saksama. Harap diingat bahwa corong pompa yang pas akan membuat ASI Bunda mengalir dengan lancar sehingga momen bersantai sambil memompa bisa terwujud, bahkan sembari mengerjakan hal-hal lain yang Bunda sukai untuk meredakan stres.
Ciri-ciri Corong yang Pas
Demi menciptakan kenyamanan dan kedamaian saat pemompaan ASI, pastikan Bunda memahami seperti apa ciri atau tanda bahwa corong pompa ASI yang digunakan sudah pas atau cocok.
Ciri pertama, tidak ada rasa sakit; jika Bunda merasa nyeri saat memompa, itu artinya corong pompa ASI masih terlalu kecil atau terlalu besar sehingga perlu dilakukan penyesuaian.
Ciri yang kedua adalah ASI keluar dengan lancar; ini pertanda bagus di mana corong yang pas berkontribusi dalam membantu perangsangan produksi ASI. Bunda merasa lega karena ASI mengalir lancar dan bayi akan nyaman sebab ada pasokan bergizi dari ASI berlimpah.
Tanda berikutnya yang harus dikenali adalah bahwa areola tidak terjepit. Jika areola Bunda terjepit, maka itu berarti corong pompa ASI terlalu kecil. Namun, Bunda tak perlu panik apalagi khawatir berlebihan. Silakan mengunjungi dokter atau berkonsultasi dengan konselor laktasi untuk mendapatkan solusi terbaik.
Baca juga: 7 Tips Memilih Pompa ASI yang Bagus
Yang patut dicatat, setiap ibu memiliki ukuran puting yang berbeda-beda. Beda payudara beda pula kondisi putingnya, jadi Bunda tak perlu dilanda kegalauan atau perasaan bersalah. Intinya, jangan ragu untuk mencoba beberapa ukuran corong sampai menemukan ukuran corong pompa ASI yang paling nyaman dan cocok.
Ciri Corong Pompa ASI Tidak Cocok

Bunda mungkin pernah merasakan nyeri atau tidak nyaman saat memompa ASI. Bisa jadi masalah itu terjadi karena ukuran corong pompa ASI yang dipakai ternyata tidak sesuai.
Corong yang terlalu besar atau kecil dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari produksi ASI yang berkurang hingga puting lecet. Berikut ini ciri corong pompa ASI yang tidak cocok. Baca dengan teliti ya Bunda.
Pertama, corong pompa terlalu besar yang menyebabkan areola terjepit dan ASI akhirnya sulit keluar. Jika kejadian berlarut, maka bayi akan tidak tenang lantaran stok ASI tidak bisa dipastikan memadai.
Ada pula kasusnya ketika corong pompa ASI terlalu kecil. Hal ini membuat puting lecet dan produksi ASI pun berkurang. Sekali lagi, minimnya produksi akan mengancam kesehatan bayi padahal mereka butuh nutrisi yang mencukupi.
Baca juga: Efek Samping Menggunakan Pompa ASI yang Tak Banyak Diketahui
Ciri lain corong pompa ASI tidak cocok adalah ketika Bunda mengalami rasa nyeri saat memompa. Ini merupakan tanda paling jelas bahwa corong pompa ASI memang tidak pas dan harus segera diganti.
Itulah hal-hal yang harus diperhatikan mengenai ciri corong pompa ASI yang tidak cocok. Jika Bunda tak yakin atau khawatir salah, coba cari bantuan dengan mengontak konselor laktasi atau dokter yang ahli menangani hal ini. Semoga bermanfaat!