Meski alat ini memiliki banyak kegunaan, terutama untuk memberikan ASI saat Moms tidak berada di dekat si kecil. Namun ternyata alat ini juga bisa menimbulkan dampak buruk. Berikut ini adalah efek samping menggunakan pompa asi.
Membuat bayi bingung puting
Saat menyusui secara langsung, bayi tidak hanya mendapatkan asupan gizi. Setiap sentuhan, sensasi langit-langit mulut saat melekat pada payudara, sampai tekstur puting itu sendiri, akan memberikan kenyamanan yang luar biasa pada si kecil.
Hal-hal tersebut secara tidak langsung akan membuat bayi mengenali apa sumber makanan dan kenyamanan yang membuatnya merasa terlindungi.
Ketika hal ini tergantikan oleh dot botol susu, mau tak mau bayi akan bingung menentukan di mana sumber makanannya yang sebenarnya.
Oleh karena itu, bukan hal yang aneh jika bayi yang semula diberikan ASI secara langsung menjadi enggan menyusu lagi setelah beberapa kali mengonsumsi ASI melalui botol.
Ada kemungkinan membuat ASI terkontaminasi bakteri
Alat pompa ASI yang tidak dibersihkan secara baik sangat rentan membuat ASI di dalamnya terkontaminasi oleh bakteri.
Dari hasil tes yang dijalankan, bayi tersebut diketahui memiliki Cronobacter sakazakii di dalam cairan sumsum tulang belakang. Mengingat keberadaan bakteri tersebut sangat langka, para ahli kemudian mencoba mengaitkannya dengan susu yang terkontaminasi.
Setelah ditemukan fakta bahwa sang bayi tidak pernah sekali pun mengonsumsi susu formula, investigasi pun dilakukan secara menyeluruh. Hasilnya, diketahui pula bahwa pada alat pompa yang digunakan ibunya terdapat jejak bakteri tersebut.
Kerusakan jaringan pada puting dan payudara
Terlalu tinggi maupun rendah dalam mengatur kecepatan serta daya hisap breast pump, bisa membuat Moms mengalami rasa sakit saat memompa ASI.
Jika dibiarkan terus menerus, jaringan kulit pada payudara maupun puting bisa sobek dan terluka.
Membuat payudara bengkak
Sebagian ibu memompa ASI secara rutin agar bisa menyediakan stok yang banyak di kemudian hari. Sayangnya hal ini ternyata bisa memicu terjadi kelebihan produksi ASI yang mengakibatkan payudara menjadi bengkak.
Jika dibiarkan, Moms dapat mengalami mastitis yakni infeksi penyumbatan saluran ASI yang sangat menyakitkan.
Mengurangi produksi ASI
Berbeda dengan mekanisme bayi yang menghisap ASI secara langsung. Pemakaian alat pompa ASI secara terus menerus di sisi lain juga bisa menurunkan produksi ASI.
Sangat menghabiskan waktu
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, untuk menjaga kualitas ASI yang telah diperah, Moms harus memastikan aspek kebersihan alat pompanya.
Hal ini berarti Moms harus mencuci, mengeringkan, dan bahkan mensterilkan breast pump setiap kali habis digunakan.
Tentu ini akan menguras waktu dan energi yang cukup banyak dan akan membuat Moms mengalami kelelahan.
Bagaimana menghindari Efek Samping Menggunakan Pompa ASi
Agar Moms terhindar dari efek samping yang telah disebutkan sebelumnya, lakukan beberapa hal cermat di bawah ini.
- Hanya berikan ASI melalui botol jika Moms benar-benar tidak bisa menyusui secara langsung
- Cuci tangan sampai bersih sebelum memakai breast pump
- Bersihkan alat pompa baik sebelum maupun sesudah dipakai
- Gunakan peralatan cuci terpisah antara breast pump dengan alat dapur lainnya
- Simpan breast pump di tempat yang higienis untuk menghindari kontaminasi bakteri.
Itulah beberapa Efek Samping Menggunakan Pompa ASi yang bisa terjadi. Untuk menghindarinya, Moms bisa menerapkan langkah pencegahan di atas.
Baca Juga : Tips Memilih Pompa ASI Manual yang Tepat