Apakah Bunda pernah merasakan sakit ketika memompa ASI? Bisa jadi itu adalah tanda bahwa ukuran corong pompa yang Bunda gunakan sebenarnya tidak sesuai.
Memang para ibu menyusui kerap kali mengalami kesulitan dalam menentukan ukuran corong pompa ASI yang tepat. Ukuran yang terlalu besar atau terlalu kecil dapat memengaruhi aliran ASI dan membuat proses memompa menjadi kurang nyaman.
Memang sudah ada panduan ukuran corong pompa ASI pada kemasan produk, tapi tanpa mencobanya terlebih dahulu maka akan sulit mengetahui kecocokan seperti apa. Namun, jangan khawatir, berikut ini beberapa panduan yang bisa Bunda gunakan sebelum membeli pompa ASI.
Baca juga: Ciri-ciri Pompa ASI yang Bagus dan Berkualitas Tinggi
Ukuran Corong Pompa ASI
Perlu Bunda pahami bahwa menemukan corong pompa ASI dengan ukuran yang tepat sangat penting untuk mendongkrak peningkatan produksi ASI. Jika ukurannya sesuai dengan bentuk payudara, maka kenyamanan saat memompa pun akan meningkat.
Umumnya, corong pompa ASI berbentuk kerucut yang diaplikasikan pada puting, areola, ataupun payudara. Corong yang tepat akan terasa pas dan nyaman saat digunakan.
Menurut The Breastfeeding Center, corong pompa ASI biasanya berukuran antara 15 sampai 36 mm. Beberapa produk bahkan telah dilengkapi dengan pelindung corong berukuran 24 mm, yang berfungsi menjaga stabilitas pompa saat digunakan dan melindungi kulit dari goresan atau partikel kecil.
Baca juga: 9 Ciri Pompa ASI Elektrik yang Bagus
Tips Memilih Ukuran Corong Pompa ASI
Terkadang, ukuran corong yang tertera tidak selalu sesuai saat digunakan. Oleh karena itu, Bunda perlu memperhatikan beberapa tips berikut yang dapat membantu memilih ukuran corong pompa ASI yang benar.
1. Perhatikan Ukuran Produk
Studi dari Cochrane Library menunjukkan bahwa saluran ASI bisa terhambat jika menggunakan corong yang tidak sesuai. Jadi pastikan Bunda sudah membaca ukuran yang tertera pada kemasan sebelum membeli pompa.
Ukuran corong pompa ASI biasanya berkisar antara 21 mm hingga 36 mm, tergantung merek. Diameternya dirancang untuk sesuai dengan bentuk setiap puting.
Jika Bunda pernah membeli pompa ASI sebelumnya, maka gunakan pengalaman tersebut untuk memilih ukuran yang lebih pas agar nyaman memompa nantinya.
2. Ukur Diameter Putting
Untuk mengukur diameter puting, Bunda bisa menggunakan penggaris atau alat ukur jahitan. Jika tidak memiliki alat tersebut, coba menggunakan koin sebagai panduan. Koin Rp100 biasanya berdiameter sekitar 23 mm, sementara koin Rp500 sekitar 27 mm. Ini bisa membantu memperkirakan ukuran pompa ASI yang tepat.
3. Pastikan Ukuran Puting Benar
Saat mengukur puting, pastikan dalam keadaan menonjol agar hasilnya lebih akurat. Rangsang puting dengan jari atau es batu, dan ingatlah untuk mengukur kedua puting karena ukurannya bisa berbeda. Dan karena ukuran puting bisa bervariasi antarpayudara, maka ukurlah keduanya.
4. Pilih Pompa ASI Berlisensi
Pastikan produk pompa ASI yang Bunda beli memiliki lisensi atau sertifikasi yang diakui. FDA merekomendasikan untuk memperhatikan kualitas pompa yang digunakan karena ukuran yang salah dapat menyebabkan iritasi atau luka pada puting.
5. Gunakan Kertas untuk Mengukur
Selain koin, Bunda juga bisa memanfaatkan kertas untuk menggambar ukuran koin di atasnya. Lalu gunting dan sesuaikan dengan puting. Ukuran koin Rp50 setara dengan 20 mm (XS), koin Rp100 sekitar 24 mm (S), dan koin Rp500 sekitar 28 mm (M).
6. Hindari Ukuran yang Terlalu Kecil
Ada beberapa ibu menyusui yang memilih ukuran corong yang pas atau malah lebih kecil dengan alasan agar ASI tidak tumpah. Faktanya, ini sebenarnya malah tidak dianjurkan.
Puting harus dapat bergerak leluasa tanpa menyentuh dinding corong agar proses memompa lebih nyaman dan tidak menyebabkan nyeri atau kemerahan.
7. Gunakan Pelindung Pompa
Beberapa pompa ASI dijual dengan kelengkapan pelindung yang bisa menambah kenyamanan dan meningkatkan daya tahan pompa. Banyak yang merasa lebih nyaman setelah menemukan pelindung atau flensa dengan ukuran yang tepat.
Nah, ukuran flensa pompa ASI yang tepat sangat penting untuk pengalaman pemompaan yang nyaman dan efektif. Ukuran yang salah dapat menyebabkan ketidaknyamanan, berkurangnya suplai ASI, dan bahkan kerusakan pada puting Bunda.
Baca juga: 10 Tips agar ASI Banyak dan Kental
Dengan ukuran yang pas dan nyaman, flensa yang dipasang dengan baik akan mampu:
- menutup secara lembut di sekeliling areola Anda, bukan di puting susu Bunda.
- memaksimalkan pemerasan ASI; penyedotan yang tepat membantu mengeluarkan ASI secara efisien.
- mencegah kerusakan; ukuran flensa yang tidak tepat dapat menyebabkan nyeri, lecet, atau saluran tersumbat.
Tidak Ada Bekas di Kulit
Jika corong pompa meninggalkan bekas putih atau lingkaran di kulit, itu menandakan bahwa ukurannya terlalu kecil. Ukuran corong yang tepat tidak akan meninggalkan bekas setelah digunakan.
Konsultasikan dengan Ahli Laktasi
Jika ragu, Bunda bisa berkonsultasi dengan ahli laktasi yang lebih mumpuni. Mereka dapat membantu dalam memilih ukuran corong yang sesuai dan memberikan solusi atas kesulitan menyusui pascamelahirkan.
Sekarang konselor laktasi pun sudah banyak komunitasnya yang bisa Bunda tuju untuk mendapatkan saran atau solusi atas masalah laktasi, termasuk memilih pompa yang tepat.
Tanda-tanda Pompa ASI Kurang Cocok
Waspadai jika Bunda menemukan kondisi sebagai berikut yang berarti pompa ASI kurang atau malah tidak cocok sehingga perlu dicarikan solusi.
- Nyeri atau ketidaknyamanan; jika Bunda mengalami nyeri selama atau setelah memompa, maka flensa mungkin terlalu kecil atau terlalu besar.
- Berkurangnya suplai ASI; kesesuaian yang buruk dapat menghambat aliran ASI.
- Kerusakan pada puting; lepuh, retak, atau nyeri dapat mengindikasikan pemasangan yang tidak tepat.
Baca juga: Cara Menggunakan Pompa ASI Elektrik yang Benar
Tips Tambahan Demi Kenyamanan Pemompaan
Memompa ASI adalah pengalaman unik, jadi Bunda harus menjalaninya dengan hati menyenangkan, demi kebahagiaan bayi dan kenyamanan Bunda. Oleh karena itu, Bunda bisa:
- Bereksperimen dengan berbagai ukuran; mungkin perlu beberapa kali percobaan dan kesalahan untuk menemukan ukuran yang paling pas.
- mempertimbangkan flensa dengan pinggiran yang lembut; pelek yang lebih lembut mungkin lebih nyaman bagi sebagian wanita.
- memeriksa flensa secara teratur; ukuran dan bentuk payudara Anda dapat berubah seiring berjalannya waktu, jadi penting sekali mengevaluasi kembali ukuran flensa secara berkala.
Dalam memilih ukuran corong pompa ASI, beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan sebelum menjatuhkan merek tertentu adalah beberapa faktor sebagai berikut.
Kompatibilitas: pastikan flensa kompatibel dengan model pompa ASI yang Bunda miliki di rumah.
Kualitas: carilah flensa yang terbuat dari bahan tahan lama dan mudah dibersihkan serta dirawat.
Kenyamanan: beberapa merek menawarkan corong pompa ASI dengan pelek lembut atau bertekstur untuk menambah kenyamanan Bunda memerah ASI.
Yang tak kalah penting adalah ulasan pelanggan karena dengan membaca ulasan dari ibu-ibu yang lain maka Bunda akan mendapatkan masukan mengenai kenyamanan dan efektivitas berbagai merek corong tersebut.
Baca juga: 5 Alasan Mengapa Harus Punya Pompa ASI untuk Ibu Menyusui
Itulah tips atau cara memilih ukuran corong pompa ASI, semoga bisa diterapkan dan bermanfaat ya Bunda.