Ketahui Cara Menyimpan Serta Daya Tahan ASI Perah – Agar asupan gizi sang buah hati tetap terpenuhi meskipun Bunda memiliki banyak kesibukan di luar rumah, Bunda dapat mengakalinya dengan memerah ASI. Cara tersebut merupakan cara alternatif menyusui yang dapat diandalkan para Bunda yang bekerja karena tidak dapat menyusui sang buah hati secara langsung.
Memerah ASI bisa dilakukan sesering mungkin untuk menyiapkan persediaan ASI perah dalam jumlah yang banyak. Selain itu, semakin sering Bunda memerah maka produksi ASI juga akan semakin meningkat.
Memerah ASI secara rutin memang dianjurkan untuk para Bunda menyusui, akan tetapi Bunda harus mengetahui cara penyimpanan serta daya tahan ASI perah agar stok ASIP yang telah Bunda hasilkan tidak cepat rusak dan basi. Sebenarnya, berapa lama daya tahan ASI perah dan bagaimana cara menyimpannya? Simak rangkuman informasinya di bawah ini ya, Bun!
Baca Juga : Bunda Wajib Tahu, Berapa Lama ASI Bertahan Setelah Dipanaskan?
Mengetahui Daya Tahan ASI Perah
Ketahui Cara Menyimpan Serta Daya Tahan ASI Perah – Setelah ASI diperah, Bunda biasanya akan menyimpannya dalam wadah penyimpanan khusus. Nah, Bunda harus memerhatikan di mana Bunda meletakkan wadah penyimpanan yang telah diisi hasil ASI perah karena tempat penyimpanan sangat berpengaruh dengan kualitas dan daya tahan ASI. Berikut informasi mengenai daya tahan ASI perah yang perlu Bunda ketahui:
- Jika disimpan pada suhu ruangan sekitar 25 derajat Celcius, maka ASI perah akan tahan hingga 6 jam.
- Jika disimpan pada cooler bag ASI, maka daya tahan ASI perah akan meningkat hingga 20 jam.
- Jika disimpan di dalam lemari es dengan suhu 4 derajat Celcius, ASI perah dapat bertahan hingga 5 hari.
- Jika disimpan di dalam freezer dengan suhu penyimpanan -18 derajat Celcius, ASI perah dapat bertahan hingga 6 bulan.
Itulah informasi mengenai daya tahan ASI perah yang wajib Bunda ketahui agar kualitas ASI tetap terjaga. Selain itu, Bunda juga perlu mengetahui ciri-ciri ASI yang basi dengan menyimak informasinya di bawah ini:
- Fisik
ASI biasanya memiliki dua lapisan, pada bagian atas terdapat minyak dan lemak sedangkan bagian bawah merupakan cairan. ASI yang masih bagus kualitasnya akan menyatu ketika dua lapisan tersebut diaduk. Jika Bunda telah mengaduknya, namun kedua lapisan tersebut tidak mau menyatu, maka kemungkinan besar ASI telah basi dan harus dibuang.
- Bau
Jika ASI telah basi, biasanya ASI akan mengeluarkan bau asam yang tajam.
- Rasa
Sama seperti baunya, rasa ASI yang telah basi akan berubah menjadi asam. Jika hal tersebut terjadi, segera buang dan jangan meminumkannya pada bayi.
Nah, setelah mengetahui daya tahan ASI serta ciri-ciri ASI yang basi, Bunda juga harus mengetahui bagaimana cara menyimpan ASI dengan benar agar kualitas ASI dapat terjaga dengan baik dan terhindar dari kontaminasi bakteri.
Cara Menyimpan ASI Perah
Agar hasil ASI perah terjaga kualitasnya, Bunda harus menggunakan wadah penyimpanan ASI yang steril. Terdapat dua jenis wadah penyimpanan ASI yang biasa digunakan, yaitu botol ASI dan kantong ASI.
Jika Bunda pekerja lebih mengutamakan kepraktisan dan kesterilan, maka kantong ASI merupakan pilihan yang sangat tepat. Selain itu, kantong ASI juga lebih mudah untuk disimpan baik di dalam freezer maupun cooler bag.
Salah satu produk kantong ASI terbaik yang bisa Bunda andalkan ialah Kolibri Breastmilk Storage yang dihadirkan Gabag. Kantong ASI ini merupakan salah satu produk kantong ASI favorit para Bunda pejuang ASI di Indonesia.
Dilengkapi dengan double ziplock serta dibuat dengan bahan yang tebal, kantong ASI ini sangat aman untuk digunakan dan tidak mudah bocor. Kolibri Breastmilk Storage juga didesain dengan warna transparan dengan ilustrasi yang menggemaskan sehingga Bunda bisa lebih mudah melihat warna ASI perah yang dihasilkan.
Bunda bisa mendapatkan kantong ASI ini dengan mudah, lho! Hanya dengan klik di sini Bunda sudah bisa mendapatkan kantong ASI tersebut secara online.