Kontrasepsi darurat atau kondar adalah metode kontrasepsi guna mencegah kehamilan yang bisa di gunakan pada situasi tertentu yang di anggap darurat. Sama halnya seperti kontrasepsi lainnya, kondar ini memiliki resiko efek samping dan tidak boleh di gunakan sembarangan. Sebelumnya hal ini berupa pil, sebelum di konsumsi ketahui terlebih dahulu hal-hal berikut :
Gimana Cara Kerja Pil Kondar
Pil ini dapat mencegah kehamilan dengan cara mencegah atau menunda ovulasi (pelepasan sel telur), mengganggu proses fertilisasi telur oleh sperma, dan mencegah implantasi sel telur yang berhasil dibuahi, di dinding rahim.
Perlu di ingat bahwa pilkontrasepsi darurat bukan obat untuk menggugurkan kandungan. Jika sel telur sudah menempel di dinding rahim dan siap untuk tumbuh dan berkembang, pil ini tidak bisa berpengaruh, karena kehamilan sudah terjadi.
Waktu penggunaan pil kontrasepsi
Pil di gunakan pada saat :
- Berhubungan intim tanpa alat kontrasepsi apapun
- Tidak menggunakan pil KB secara teratur
- Khawatir ada kerusakan pada kondom seperti robek, terlepas, atau kurang benar saat di gunakan
- Telat mengeluarkan mr.P saat akan melakukan sengama terputus, sehingga ejakulasi terjadi di dalam miss V
- Salah menghitung masa subur
Tingkat Keefektifan Kontrasepsi Darurat
- Pil di nilai efektif dengan mencegah kehamilan hingga 85%
- Rekomendasi penggunaan kontrasepesi darurat hormonal adalah 72 jam dari berhubungan seks terakhir dan masih efektif hingga 120 jam
- Pemberian kondar tidak perlu menghitung kondar tidak perlu menghitung siklus haid untuk menentukan waktu ovulasi. Pemberian kontrasepsi darurat di berikan sesegera mungkin setelah berhubungan seksual tanpa proteksi
Baca Juga : ASI Bertahan Berapa Jam Setelah Diperah? Ini Bun Jawabannya
Jenis Pil Kontrasepsi Darurat
1.Levonorgestrel
Pil kontrasepsi darurat ini dapat di gunakan pada ibu yang sedang menyusui
2. Ulipristal Asetat
Pil kontrasepsi darurat ini tidak di sarankan untuk di gunakan pada ibu menyusui
Efek Samping
- Sakit kepala
- Sakit perut
- Merasa tidak enak badan
- Menstruasi selanjutnya bisa terasa lebih nyeri dari biasanya
- Perubahan siklus menstruasi selanjutnya, seperti jadi terlambat atau justru lebih cepat
Perlu di ingat bahwa pil ini tidak bisa di jadikan sebagai kontrasepsi utama dan tidak boleh di gunakan terlalu sering dengan rentan waktu yang berdekatan. Sebab, dapat membuat siklsus menstruasi jadi tidak teratur.
Selain itu, efek samping yang paling berbahaya dari penggunaan pil yang sering terjadi adalah adanya keguguran dan kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim).