Mengendalikan Diri Saat Terlanjur Marah
Kalau kemarin kita belajar kendali agar tidak mudah marah dan kendal saat ingin marah, kali ini kita ngobrolin tentang kendali saat terlanjur marah.
Ketika sudah berusaha mengendalikan diri tapi ternyata marah pun keluar, satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah dengan memgendalikan saat marah.
Hayo semangat munculkan kembali kesabaran yang pernah Mommy lakukan.
Percayalah kalau membentak dan berlaku kasar bukanlah cara terbaik untuk berkomunikasi dengan anak. Memarahinya akan membuat goresan hati anak sakit
Jadi bagaimana caranya mengendalikan diri saat terlanjur marah?
- Kendalikan diri sendiri
- Jangan memaksakan pembicaraan saat itu juga
- Pentingnya meminta maaf
- Sampaikan dan dengarkan
Saat terlanjur marah, kita bisa menarik napas panjang minimal 3 kali. Tidak perlu bicara apapun, sehingga tubuh jadi rileks dan sedikit bisa berpikiran jernih.
Bila tidak bisa mengendalikan diri saat bicara, diam adalah jalan terbaik. Berilah jeda agar ketegangan tidak berlarut-larut. Boleh bilang sama anak kalau kita lagi marah dengan nada pelan dan Mommy bisa membereskan cucian sambil menenangkan diri.
Baca juga: Rekomendasi Skincare Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui!
Saya sendiri kadang senang “ngademin” diri dengan mandi.
Kita bisa mengajari anak kalau melakukan kesalahan itu sebenarnya tidak apa-apa. Karena itu tidak ada salahnya untuk meminta maaf dan mengakui kalau salah. Begitupun jika kita yang salah, dengan mengakui kalau kita salah telah memarahi anak bukan berarti menurunkan derajat orang tua depan anak.
Tidak perlu gengsi untuk meminta maaf duluan pada anak. Nanti anak akan belajar cara meminta maaf juga. Karena anak itu akan memperhatikan orang tuanya.
Setelah terjadinya jeda, kita bisa mulai untuk berbicara dengan anak. Yang pertama sampaikan menyampaikan perasaan kita, kenapa tadi kita marah. Tanyakan perasaan anak bagaimana yang dia rasakan saat ini. Mendengarkan apa yang dirasakan anak akan membuat anak merasa sangat dihargai.
Bersama-sama berusaha tidak mengulangi kesalahan agar keputusan tepat bagi setiap keluarga. Akui kesalahan, minta maaf dan cobalah menjadi pendengar
Anak nanti akan meniru untuk meminta maaf juga dan akan meluapkan perasaannya pada orang tua