Hepatitis B adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV) dan dapat menular melalui kontak dengan darah, air liur, atau cairan tubuh lainnya dari seseorang yang terinfeksi.
Salah satu cara penularan yang paling potensial adalah dari ibu ke anak selama masa kehamilan atau persalinan. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk melindungi bayi dari penularan HBV dari ibu.
Menurut Menteri Kesehatan Indonesia, penularan Hepatitis B dari ibu ke anak tinggi. Ini adalah alasan utama mengapa upaya pencegahan harus dimulai sejak masa kehamilan.
Berikut adalah beberapa langkah penting untuk mencegah penularan Hepatitis B dari ibu ke anak:
1.Imunisasi Hepatitis B pada Ibu Hamil: Salah satu langkah pencegahan terpenting adalah memastikan bahwa ibu hamil telah mendapatkan imunisasi vaksin hepatitis B. Imunisasi ini harus diberikan kepada semua wanita hamil yang belum pernah menerima vaksin sebelumnya atau yang belum menunjukkan kekebalan terhadap HBV. Vaksin hepatitis B aman dan efektif dalam melindungi ibu dan bayi dari infeksi HBV.
2.Deteksi dan Pengobatan Dini pada Ibu Hamil: Deteksi dini infeksi HBV pada ibu hamil sangat penting untuk mencegah penularan ke bayi. Selama masa kehamilan, pemeriksaan darah harus dilakukan untuk mendeteksi keberadaan virus hepatitis B. Jika ibu terdeteksi positif, langkah-langkah pengobatan dan manajemen yang tepat harus segera dilakukan untuk mengurangi risiko penularan ke bayi.
3.Pengobatan Bayi yang Terinfeksi: Jika seorang bayi lahir dari ibu yang terinfeksi hepatitis B, bayi tersebut harus segera menerima imunoglobulin hepatitis B (HBIG) dan vaksin hepatitis B dalam 12 jam pertama setelah lahir. HBIG memberikan kekebalan segera terhadap HBV, sementara vaksin hepatitis B akan memberikan perlindungan jangka panjang.
4.Pengujian Status Imunitas Bayi: Setelah menerima vaksin dan HBIG, bayi akan diuji untuk menentukan apakah mereka memiliki kekebalan terhadap HBV. Pengujian ini biasanya dilakukan ketika bayi berusia 9-12 bulan. Jika bayi belum memiliki kekebalan, diberikan dosis tambahan vaksin hepatitis B.
5.Pentingnya Menyusui: Wanita yang terinfeksi hepatitis B dapat menyusui bayi mereka tanpa risiko penularan HBV melalui air susu ibu. Namun, penting untuk memastikan bahwa bayi telah menerima imunisasi hepatitis B sesuai jadwal.
Baca juga:Menjaga Kelembutan Bibir Saat Ibu Hamil Dan Menyusui: Tips Dan Produk Yang Aman
Beberapa gejala hepatitis B yaitu:
- Kehilangan nafsu makan
- Mual dan muntah
- Sakit kuning
- Gejala seperti terkena flu misalnya lemas, lelah, nyeri, dan sakit kepala
Pencegahan penularan hepatitis B dari ibu ke anak adalah langkah krusial dalam memastikan kesehatan bayi dan mencegah perkembangan infeksi hepatitis B kronis pada masa mendatang.
Pendidikan dan kesadaran yang lebih tinggi tentang hepatitis B serta perawatan yang tepat selama kehamilan dan persalinan sangat penting untuk memerangi penularan virus ini dari ibu ke anak.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis terkait langkah-langkah pencegahan yang harus diambil selama masa kehamilan dan menjalani perawatan yang sesuai untuk mengelola infeksi hepatitis B.