skip to content
[xoo_wsc_cart]

Penyakit Kuning pada Bayi, Apa yang Perlu Diwaspadai?

Bagikan :
Picture of Echa
Echa
Penyakit Kuning pada Bayi, Apa yang Perlu Diwaspadai

Beberapa bayi mungkin terlahir dengan kulit dan mata berwarna kekuningan yang disebabkan oleh penumpukan bilirubin dalam darah bayi. Namun, penting bagi Bunda untuk bisa mengenali tanda-tanda berbahaya penyakit kuning pada bayi. Berikut penjelasan dan cara mengatasinya ya, Bunda!

Tanda Berbahaya Penyakit Kuning pada Bayi

Selama kehamilan, hati ibu melepaskan bilirubin untuk bayinya. Setelah lahir, hati bayi harus mengeluarkan zat ini. Pada beberapa bayi, hati mereka mungkin belum cukup berkembang untuk mengeluarkan bilirubin secara efisien.

Bayi yang lahir dengan penyakit kuning biasanya memiliki warna kekuningan pada kulit wajahnya. Ketika kadar bilirubin meningkat, gejala ini bisa menyebar ke seluruh tubuh, termasuk dada, perut, lengan, dan kaki.

Baca juga: 10 Penyebab Bibir Pecah pada Bayi yang Bikin Kering, Beserta Cara Mengatasinya

Penyakit kuning yang terus-menerus dan gejala yang memburuk bisa jadi merupakan tanda kernikterus, yaitu jenis kerusakan otak langka yang dapat terjadi pada bayi baru lahir yang menderita penyakit kuning.

Simak tanda berbahaya berikut tentang penyakit kuning pada bayi yang perlu Bunda waspadai.

Penyakit Kuning pada Bayi, Apa yang Perlu Diwaspadai

Warna Kulit Sangat Kuning

Jika bayi Bunda mengalami perubahan warna kulit dan itu menyebar dari kepala hingga kaki, jangan sepelekan. Warna kuning atau bahkan oranye yang lebih gelap bisa jadi pertanda bahaya. Segera bawa si kecil ke dokter.

Sulit Bangun atau Tidak Tidur Sama Sekali

Kondisi berbahaya lainnya bisa ditandai dengan sulitnya anak bangun tidur atau malah tidak tidur sama sekali sepanjang malam. Jangan remehkan tanda ini ya, Bunda. Penanganan yang cepat dapat mencegah risiko yang lebih parah.

 Jarang Buang Air Kecil

Jika bayi Bunda jarang buang air kecil di siang hari, bisa jadi itu pertanda penyakit kuning yang berbahaya. Jumlah normal bayi adalah minimal 4-6 popok basah dalam 24 jam dan 3-4 kali buang air besar per hari pada hari keempat.

Mengantuk dan Kurang Energi

Salah satu tanda umum bayi menderita penyakit kuning berbahaya adalah merasa lemas dan kurang tenaga untuk bergerak atau beraktivitas. Jika Bunda melihat adanya perubahan pada pola aktivitas bayi Bunda, segera konsultasikan dengan dokter anak.

Lengkungan Leher

Perhatikan bentuk leher bayi Bunda. Jika lehernya tampak tidak biasa dan melengkung, itu tanda penyakit kuning yang bisa menyebabkan kernikterus.

Kurangnya Nafsu Makan

Gejala penyakit kuning berbahaya lainnya pada bayi adalah kesulitan makan. Bayi Bunda mungkin merasa tak nyaman pada tubuhnya yang menyebabkan kurang minat mengonsumsi apa pun. Jika tidak ditangani, bayi bisa kekurangan nutrisi penting untuk pertumbuhannya.

Kelumpuhan atau Kekakuan Seluruh Tubuh

Bayi dengan kernikterus atau penyakit yang diawali dengan kulit menguning dapat berkembang menjadi kelumpuhan seluruh bagian tubuh. Hubungi dokter anak Bunda untuk penanganan lebih lanjut.

Tangisan Keras dan Tak Terkendali

Bayi menangis adalah hal yang wajar karena bisa jadi itu merupakan tanda lapar, haus, atau popok penuh. Namun, jika tangisan bayi Bunda terdengar sangat keras dan tidak terkendali, itu bisa menandakan kondisi tidak normal.

Gerakan Mata Tidak Biasa

Selain mengamati warna mata anak Bunda, apakah masih kuning atau mengecil, penting juga untuk memperhatikan pergerakan matanya. Jika Bunda melihat sesuatu yang tidak biasa, konsultasikan dengan dokter.

Demam

Peningkatan suhu tubuh pada anak juga bisa menjadi tanda penyakit kuning yang berbahaya. Demam bisa menjadi pertanda kondisi yang lebih serius. Segera bawa anak Bunda ke dokter jika penyakit kuningnya disertai demam.

Baca Juga: Tak Perlu Panik, Ini 6 Cara Menurunkan Panas pada Bayi

Diagnosis dan Tes Penyakit Kuning pada Bayi

Penyakit Kuning pada Bayi, Apa yang Perlu Diwaspadai

Hal pertama yang akan dilakukan dokter adalah memeriksa bayi setiap 8 hingga 12 jam dalam 48 jam pertama kehidupannya. Bayi Bunda perlu terus diperiksakan ke perawat atau dokter pada usia 3 hingga 5 hari. Saat itulah kadar bilirubin bayi biasanya berada pada titik tertinggi.

Oleh karena itu, bila bayi Bunda keluar dari rumah sakit sebelum usia 72 jam, sebaiknya bayi Bunda diperiksa ulang dalam waktu 2 hari setelah keluar dari rumah sakit.  

Dokter atau perawat dapat memeriksa kadar bilirubin bayi menggunakan alat pengukur cahaya yang dipasang di kepala bayi. Jika kadar bilirubinnya tinggi, tes darah mungkin akan dilakukan pada bayi Bunda.

Cara terbaik mengukur bilirubin secara akurat adalah mengambil sedikit sampel darah dari tumit bayi. Tingkat bilirubin serum total (TSB) akan muncul. Jika kadarnya tinggi, berdasarkan usia bayi dalam hitungan jam dan faktor risiko lainnya, akan disarankan pengobatan lebih lanjut.

Sampel darah berulang juga dapat diambil untuk memastikan bahwa TSB menurun seiring dengan pengobatan yang ditentukan. Langkah-langkah yang harus segera dilakukan adalah sebagai berikut.

● Jangan sampai bayi mengalami kerusakan otak akibat penyakit kuning yang tidak diobati.

● Ikuti petunjuk dokter bila bayi Bunda lahir dengan kulit berwarna kekuningan.

● Asupan susu bayi perlu ditingkatkan. Dalam beberapa kasus, jika bayi memiliki kadar bilirubin yang sangat tinggi, dokter akan melakukan transfusi tukar darah.

● Penyakit kuning umumnya diobati segera sebelum berkembang dan merusakkan otak.

● Meskipun perawatan di rumah sakit melibatkan penempatan bayi di bawah cahaya khusus, paparan sinar matahari pada bayi tidak dianjurkan sebagai cara yang aman untuk mengobati penyakit kuning.

Cara Mencegah Penyakit Kuning pada Bayi

Sayangnya, belum ada cara khusus untuk mencegah penyakit kuning pada bayi baru lahir. Namun jika bayi Bunda sudah terlanjur menderita penyakit kuning, ada beberapa cara untuk mencegahnya bertambah parah, sebagai berikut.

● Pastikan bayi Bunda mendapatkan nutrisi yang cukup melalui ASI. Cairan ASI dapat membantu bilirubin melewati tubuh mereka lebih cepat.

● Jika Bunda tidak menyusui secara langsung, berikan susu formula pada si kecil 1 hingga 2 ons setiap 2-3 jam selama minggu pertama. Bayi prematur atau bayi yang lebih kecil mungkin mengonsumsi lebih sedikit susu formula, sama seperti bayi yang juga mendapat ASI.

● Pantau terus gejala-gejala yang terjadi pada bayi Bunda selama lima hari pertama kehidupannya. Jika bayi Bunda menunjukkan gejala penyakit kuning, segera hubungi dokter.

Baca juga: 12 Obat Sakit Gigi untuk Anak yang Alami dan Sangat Manjur

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Bunda, usahakan untuk tetap tenang jika si kecil menunjukkan gejala penyakit kuning karena sebagian besar kasus penyakit kuning adalah hal yang normal. 

Baca: Imunisasi 18 Bulan untuk Bayi, Jangan Sepelekan Karena Bahaya Jika Terlambat Diberikan

Namun, terkadang penyakit kuning pada bayi dapat mengindikasikan kondisi medis yang mendasarinya. Jika dibiarkan, ada risiko bilirubin masuk ke otak yang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen. Segera hubungi dokter jika bayi menunjukkan gejala berikut:

  • Penyakit kuning menyebar atau menjadi lebih intens.
  • Bayi mengalami demam di atas 38°C.
  • Warna penyakit kuning pada bayi Bunda semakin gelap.
  • Bayi menolak menyusu, tampak lemah dan lesu, serta menangis dengan nada tinggi.

Itulah tanda-tanda penyakit kuning pada bayi. Waspadai kapan si kecil butuh pertolongan medis. Maka pantaulah kondisi bayi Bunda di minggu-minggu awal kehidupannya.

Produk Terbaik

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Produk Terbaik

JualSesi Konselor Menyusui GabaG

ONLINE & HOME VISIT

Rp200.000

ONLINE & HOME VISIT

0% OFF

Rp200.000

5/5

200 Terjual

JualGabag – Pompa Asi – Handsfree Breastpump – Kolibri Imax Pro Cup Breastpump

30% OFF

Rp879.000

5/5

2,9RB Terjual

JualGabag – Pompa Asi – Handsfree Breastpump – Kolibri Minimax Pro Cup Breastpump

30% OFF

Rp1.049.000

5/5

1,3RB Terjual

JualGabag – Pompa Asi – Handsfree Breastpump – Kolibri Maximo Breastpump

FREE VOUCHER KONSULTASI

Rp1.078.170

FREE VOUCHER KONSULTASI

17% OFF

Rp1.299.000

5/5

2,9RB Terjual

Trending Artikel

Perbedaan ADHD dan Autisme pada Anak yang Bunda Perlu Tahu
Ibu dan Anak
Perbedaan ADHD dan Autisme pada Anak yang Bunda Perlu Tahu
Cara Mengatasi ADHD pada Anak Agar Lebih Optimal
Ibu dan Anak
Cara Mengatasi ADHD pada Anak Agar Lebih Optimal
Gejala Anak ADHD yang Bunda Harus Tahu
Ibu dan Anak
Gejala Anak ADHD yang Bunda Harus Tahu
MPASI Gluten Free untuk Bayi Sensitif Gluten (2)
Ibu dan Anak
MPASI Gluten Free untuk Bayi Sensitif Gluten
5 Kesalahan saat Menyusui yang Harus Bunda Hindari
Ibu dan Anak
5 Kesalahan saat Menyusui yang Harus Bunda Hindari
Tips Menyusui Cuti Melahirkan agar Bisa Dilakukan dengan Maksimal
Ibu dan Anak
Tips Menyusui Cuti Melahirkan agar Bisa Dilakukan dengan Maksimal
Keranjang Anda0
There are no products in the cart!
Pilih Kupon di Bawah
Scroll to Top