skip to content
[xoo_wsc_cart]

Imunisasi 18 Bulan untuk Bayi, Jangan Sepelekan Karena Bahaya Jika Terlambat Diberikan

Bagikan :
Picture of Echa
Echa
Imunisasi Bayi 18 Bulan, Jangan Sepelekan

Dampak positif imunisasi bagi bayi tak perlu dibantah lagi. Imunisasi diberikan dengan tujuan membentuk kekebalan tubuh sehingga bayi tidak tidak mudah terinfeksi virus penyakit. Bayi yang baru lahir harus mendapatkan imunisasi karena tingkat imunitasnya masih rendah. Itulah sebabnya ia wajib memperoleh perlindungan dari infeksi penyakit menular melalui imunisasi, bahkan hingga imunisasi 18 bulan dan selanjutnya tetap dilakukan.

Wujud kasih Bunda terhadap buah hati tercinta adalah dengan memberikan imunisasi lengkap hingga usianya 18 bulan. Imunisasi atau vaksinasi menjadi cara paling mudah dan efisien untuk melindungi bayi dari berbagai ancaman penyakit berbahaya bahkan mematikan. Cek di sini selengkapnya imunisasi 18 bulan bagi bayi ya!.

Dampak Negatif Anak Tidak Diimunisasi

Imunisasi Bayi 18 Bulan, Jangan Sepelekan

Menurut Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Prima Yosephine, sebagaimana diberitakan di antaranews.com, ada lebih dari 1,8 juta anak di Indonesia yang belum diimunisasi berdasarkan data yang dihimpun dari tahun 2018 hingga 2023.

World Health Organization (WHO) sendiri menyatakan bahwa imunisasi dapat mencegah dan mengurangi kejadian sakit, cacat, dan kematian akibat Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yang diperkirakan ada 2 hingga 3 juta kematian per tahunnya.

Baca juga: 12 Obat Sakit Gigi untuk Anak yang Alami dan Sangat Manjur

Beberapa risiko atau dampak negatif bayi atau anak yang tidak mendapatkan imunisasi adalah sebagai berikut.

1. Sistem kekebalan tubuh buruk

Tanpa imunisasi, tubuh anak akan dituntut bekerja lebih keras dalam mengenali dan melawan kuman. Imbasnya, akan muncul gejala yang lebih berat dibanding anak yang sudah mendapatkan vaksin. 

Dengan kata lain, respons tubuh terhadap kuman yang dilemahkan (vaksin) dan kuman yang masih aktif (penyakit) jelas berbeda. Dipengaruhi juga oleh kondisi kesehatan masing-masing anak.

2. Resiko penurunan harapan hidup

Negara yang sukses punya angka harapan hidup yang positif. Dalam hal ini, vaksinasi turut berkontribusi dalam meningkatkan angka harapan hidup. Anak yang tidak diimunisasi lengkap faktanya lebih mudah terjangkit oleh berbagai penyakit saat usianya masih anak-anak.

Maka angka harapan hidupnya menjadi turun. Berdasarkan data yang dirilis UNICEF, anak yang tidak menerima vaksinasi lengkap lebih bepotensi tertular berbagai penyakit yang menyebabkan angka harapan hidupnya menurun. Cita-cita membangun bangsa besar bisa terhambat.

3. Risiko komplikasi penyakit lebih besar

Anak yang tidak diimunisasi lebih rentan tertular berbagai macam penyakit. Padahal di dunia masih ada penyakit berbahaya seperti hepatitis, TBC, batuk rejan, dan difteri yang sebenarnya bisa dicegah dengan vaksinasi.

Selain itu, masih ada ancaman gangguan kesehatan lain seperti campak, diare, pneumonia, kebutaan, serta malanutrisi bagi anak yang tidak diimunisasi. 

4 Imunisasi 18 Bulan untuk Bayi

Imunisasi Bayi 18 Bulan, Jangan Sepelekan

Atas dasar itulah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terus menggalakkan program imunisasi rutin lengkap yang terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan. Imunisasi dasar diberikan kepada bayi di bawah usia satu tahun. 

Adapun imunisasi lanjutan diberikan sebagai langkah untuk mempertahankan tingkat kekebalan secara optimal sejak usia 18 bulan atau ketika anak mencapai usia baduta (bayi di bawah dua tahun).

Berikut ini beberapa jenis imunisasi yang wajib diberikan untuk anak berusia 18 bulan. Pastikan Bunda memperhatikan dengan saksamaa agar bayi tumbuh sehat tanpa ancaman kesehatan yang berbahaya.

1. Haemophilus influenzae Type B (Hib) 

Vaksin Hib diberikan untuk bayi berusia 2,4 dan 6 bulan sebagai bagian dari imunisasi dasar. Lalu pada usia 18 bulan, vaksin lanjutan atau booster Hib diberikan kembali.

Haemophilus influenzae merujuk pada segala penyakit yang diakibatkan oleh bakteri bernama H. influenzae. Bakteri yang bersarang di hidung dan tenggorokan manusia ini biasanya tidak berbahaya. Yang fatal adalah jika bakteri itu berpindah ke bagian lain dalam tubuh lalu menyebabkan infeksi.

Penyebaran bakteri H. influenzae, termasuk Hib, kepada orang lain bisa melalui batuk atau bersin. Droplet dari bersin tersebar lalu menjangkiti orang lain. Bayangkan jika anak Bunda belum divaksinasi, tentu berbahaya kan?

Penyakit akibat bakteri H. Influenzae biasanya menyerang anak-anak berusia di bawah 5 tahun, juga dewasa usia 65 tahun atau lebih. Orang-orang dengan kondisi medis khusus seperti penyakit sel sabit, asplenia, pengidap HIV, dan/atau kanker harus diobati dengan kemoterapi.

Beberapa penyakit invasif yang sering terjadi akibat bakteri H. influenzae adalah sebagai berikut.

  • Pneumonia (infeksi paru-paru)
  • Infeksi aliran darah
  • Meningitis (pembengkakan selaput otak dan sumsum tulang belakang)
  • Epiglotitis (pembengkakan di tenggorokan)
  • Selulitis (infeksi kulit)
  • Artritis menular (radang sendi)

Infeksi H. influenzae dapat pula menyebabkan komplikasi kesehatan jangka panjang dan bahkan berujung kematian. Sebut saja infeksi aliran darah yang bisa menimbulkan hilangnya anggota badan atau Meningitis yang dapat menyebabkan kerusakan otak atau gangguan pendengaran.

Imunisasi dapat mencegah satu jenis penyakit H. influenzae (tipe b atau Hib) sehingga anak Bunda tetap sehat dan tumbuh aktif. 

2. MMR

Vaksin MMR merupakan gabungan yang aman dan efektif untuk melindungi anak dari ancaman tiga penyakit serius, yaitu Campak (Measles), Penyakit Gondok (Mumps), dan Rubella (Campak Jerman).

Campak tidak bisa diremehkan karena infeksinya menyebar dengan sangat mudah dan dapat menimbulkan masalah serius pada bayi dan mereka yang memiliki sistem imunitas lemah. 

Menjadi fatal kalau virus menyebar ke bagian lain, seperti paru-paru atau otak. Campak bisa memicu radang paru-paru, meningitis, kebutaan, dan kejang-kejang.

Adapun gondongan adalah infeksi virus menular yang biasa terjadi pada anak-anak sebelum ditemukannya vaksin MMR pada tahun 1988. Meskipun biasanya tidak menyebabkan masalah serius, tetapi komplikasi serius bisa saja terjadi, misalnya meningitis apabila virus berhasil pindah ke lapisan luar otak.

Ketiga, rubella atau campak jerman adalah penyakit langka yang membuat anak memiliki ruam kemerahan, dimulai dari wajah atau di belakang telinga lalu menyebar ke leher dan tubuh. Gejala membaik dalam waktu sekitar satu minggu, tetapi rubella bisa berubah fatal bagi sebagian kalangan, misalnya ibu hamil.

Ibu hamil yang terkena rubella akan menurunkan virus tersebut kepada bayi dalam kandungannya. Selain risiko keguguran, janin bisa mengalami gangguan penglihatan, pendengaran, jantung, atau otak.

3. Varicella

Vaksin varisela diberikan dengan tujuan melindungi anak dari ancaman cacar air (varicella). Virus ini lazim menyerang anak-anak dan sangat menular. Vaksinnya diberikan sejak umur 12 hingga 18 bulan dan diberikan sebanyak 2 dosis dengan interval 6 pekan sampai 3 bulan.

Untuk mengoptimalkan dampak positif, vaksin varicella kadang diberikan dengan kombinasi vaksin untuk campak, gondok, dan rubella dalam vaksin yang disebut MMRV.

Cacar air bisa berubah jadi ancaman serius, terutama jika menyerang bayi, atau remaja, dewasa, ibu hamil, dan orang dengan tubuh yang kemampuannya rendah dalam melawan kuman dan penyakit.

Baca Juga: Rekomendasi Dokter Anak di Jakarta dan Sekitarnya

Komplikasi serius akibat cacar air meliputi penyakit-penyakit berikut ini.

  • Infeksi bakteri pada kulit dan jaringan lunak pada anak-anak, termasuk infeksi streptokokus Grup A
  • Infeksi paru-paru (pneumonia)
  •  Masalah perdarahan (komplikasi hemoragik)
  • Infeksi atau pembengkakan otak (ensefalitis, ataksia serebelar)
  • Infeksi aliran darah (sepsis)
  • Dehidrasi

4. DPT

Vaksin keempat yang termasuk dalam rangkaian imunisasi 18 bulan adalah DPT. Vaksin ini dapat membantu anak-anak yang usianya di bawah 7 tahun untuk memiliki kekebalan terhadap tiga penyakit mematikan yang diakibatkan oleh bakteri, yaitu Difteri, Pertusis, dan Tetanus.

Difteri adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Bisa mengakibatkan kelumpuhan, gagal jantung, dan kematian. Bunda wajib tahu bahwa penyakit ini sangat menular dan menyebar melalui batuk dan bersin.

Batuk Rejan (Pertusis) juga sangat menular dan berpotensi menyebabkan kejang batuk yang sangat parah sampai-sampai bayi akan sulit makan, minum, atau bahkan bernapas. Ada komplikasi serius akibat DPT yaitu pneumonia, kejang, kerusakan otak, dan kematian.

Sedangkan Tetanus diakibatkan oleh bakteri dari tanah. Begitu bakteri ini memasuki tubuh kita, ia pun melepaskan racun yang menyerang sistem saraf, yang menyebabkan kejang otot dan kematian jika tidak segera ditangani.

Vaksin DPT diberikan pada umur 2, 3, 4 bulan atau 2, 4, 6 bulan. Sementara booster pertama untuk vaksin ini akan diberikan pada saat bayi berumur 18 bulan.

Baca Juga: Tak Perlu Panik, Ini 6 Cara Menurunkan Panas pada Bayi

Sehat dengan Imunisasi 18 Bulan 

Dengan memahami bahaya virus atau bakteri tersebut, Bunda sekarang semakin sadar tentang manafaat imunisasi Imunisasi 18 Bulan. Saat anak berusia 18 bulan, imunisasi akan semakin memperkuat kekebalan tubuhnya. Efek samping ringan seperti demam ringan, bengkak di bekas suntikan, atau kemerahan dan rasa nyeri pada area bekas suntikan tidak perlu dikhawatirkan.

Segera hubungi dokter Bunda atau kunjungi pusat layanan Imunisasi 18 Bulan demi mewujudkan bayi sehat dan anak tangguh guna menyongsong masa depan. Buah hati Bunda bisa tumbuh aktif dan kreatif tanpa khawatir dari ancaman virus atau bakteri berbahaya. 

Produk Terbaik

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Produk Terbaik

JualSesi Konselor Menyusui GabaG

ONLINE & HOME VISIT

Rp200.000

ONLINE & HOME VISIT

0% OFF

Rp200.000

5/5

200 Terjual

JualGabaG – Hot/Ice Gel 500 gram Koala

PAYDAY SALE !!!

Rp5.000

PAYDAY SALE !!!

72% OFF

Rp18.400

5/5

6,4RB Terjual

JualGabag – Breastmilk Shells Isi 2 Pcs

PAYDAY SALE !!!

Rp50.000

PAYDAY SALE !!!

54% OFF

Rp109.000

5/5

7,3RB Terjual

JualGabag – Pompa Asi – Handsfree Breastpump – Kolibri Maximo Breastpump

FREE VOUCHER KONSULTASI

Rp1.130.130

FREE VOUCHER KONSULTASI

13% OFF

Rp1.299.000

5/5

1,7RB Terjual

JualGabag – Pompa Asi – Handsfree Breastpump – Kolibri Minimax Breastpump

FREE VOUCHER KONSULTASI

Rp912.630

FREE VOUCHER KONSULTASI

13% OFF

Rp1.049.000

5/5

1,3RB Terjual

JualGabag – Pompa Asi – Handsfree Breastpump – Kolibri IMAX Breastpump

FREE VOUCHER KONSULTASI

Rp764.730

FREE VOUCHER KONSULTASI

13% OFF

Rp879.000

5/5

2,9RB Terjual

Trending Artikel

Bingung Cari Resep Makan Malam Coba Menu Praktis dan Mudah Berikut Ini!
Ibu dan Anak
Cari Resep Makan Malam? Coba Menu Praktis dan Mudah Berikut Ini!
10 Jenis Teh Untuk Diet yang Bisa Bunda Coba Konsumsi
Beauty
10 Jenis Teh Untuk Diet yang Bisa Bunda Coba Konsumsi
Cara Mengencangkan Payudara Setelah Melahirkan yang Ampuh
Beauty
Cara Mengencangkan Payudara Setelah Melahirkan yang Ampuh
Kandungan Gizi Oatmeal dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Ibu dan Anak
Kandungan Gizi Oatmeal dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Mengenal Tentang Plasenta Inkreta Saat Kehamilan
Ibu Hamil & Menyusui
Mengenal Tentang Plasenta Inkreta Saat Kehamilan
Resep Makanan Tanpa Minyak Goreng yang Sehat dan Lezat
Ibu dan Anak
Resep Makanan Tanpa Minyak Goreng yang Sehat dan Lezat
Keranjang Anda0
There are no products in the cart!
Pilih Kupon di Bawah
Scroll to Top