Muntah pada bayi adalah salah satu masalah klasik yang sering mengkhawatirkan para orang tua. Ketika si kecil muntah, apalagi jika usianya masih sangat muda, kita pasti ingin tahu penyebabnya. Soalnya ada banyak penyebab bayi muntah ya Bunda.
Baca Juga: Muntah Bayi Kuning? Lakukan Hal Ini ya Bunda!
Agar tidak bingung, berikut beberapa kemungkinan penyebab bayi muntah, sehingga Bunda bisa tahu melakukan penanganan yang tepat selanjutnya. Penasaran? Cek di sini ya Bunda!.
9 Penyebab Bayi Muntah
1. Muntah Tanpa Penyebab yang Jelas
Jika bayi muntah tanpa alasan yang jelas, kemungkinan besar sistem pencernaannya masih berkembang dan belum sempurna. Warna muntah yang kekuningan seperti keju biasanya tidak perlu dikhawatirkan, kecuali jika bayi muntah terlalu sering dan berat badannya tidak meningkat.
Apalagi kalau anak disertai penyakit lainnya, bertambah lemas dan berbagai hal lainnya harus sangat diwaspadai ya Bunda!.
Baca Juga: Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI dan Cara Mengatasinya
2. Refluks atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
Jika bayi muntah dan disertai dengan gejala-gejala berikut ini:
– Frekuensi dan jumlah muntah semakin buruk seiring pertumbuhan bayi
– Bayi rewel setelah disusui
– Sering batuk
– Kenaikan berat badan yang lambat
Maka kemungkinan besar penyebabnya adalah refluks, yaitu kondisi ketika makanan (ASI maupun susu formula) naik kembali dari lambung karena otot esofagus belum cukup kuat menahannya. Sebaiknya Bunda periksakan ke dokter untuk memastikan kondisi ini.
Karena pada bayi yang terlalu kenyang, biasanya akan lebih mudah mengalami refluks. Jika ia menyusu dari botol, pastikan lubang dotnya tidak terlalu besar. Jadi memang harus lebih bijak saat memakai dot botol atau Bunda bisa memilih media lain dalam pemberian ASIP.
3. Beberapa Penyakit Umum
Anak juga bisa muntah jika sedang mengalami batuk pilek, infeksi telinga, atau infeksi saluran kencing.
4. Terlalu Banyak Udara Masuk Melalui Mulut
Bayi bisa muntah jika terlalu banyak udara yang masuk ke tubuhnya saat menyusu atau makan. Pastikan bayi tidak menghisap udara saat menyusu dari botol.
5. Gerakan Ayun atau Memutar
Jika bayi muntah dengan gejala lemas, kehilangan nafsu makan, menguap, berkeringat, dan pucat, kemungkinan penyebabnya adalah gerakan, seperti naik mobil, ayunan, atau wahana permainan di taman bermain.
Baca Juga: 4 Penyebab Hiperemesis Gravidarum dan Cara Ampuh untuk Mengatasinya
6. Alergi Makanan atau Intoleransi Terhadap Laktosa
Jika bayi hampir selalu muntah setelah makan sesuatu dan disertai gejala seperti:
– Ruam kulit
– Gatal-gatal
– Bengkak
– Kesulitan bernapas
– Pingsan
Kemungkinan penyebabnya adalah alergi makanan.
7. Infeksi Virus
Jika anak muntah disertai gejala:
– Diare
– Demam
– Sakit perut
Kemungkinan penyebabnya adalah infeksi virus, seperti rotavirus.
8. Keracunan Makanan
Jika bayi atau balita muntah dan ada anggota keluarga lainnya yang mengalami diare, demam, dan sakit perut, kemungkinan penyebabnya adalah keracunan makanan, misalnya kontaminasi bakteri salmonela atau e-coli.
9. Penyempitan Usus
Jika bayi muntah banyak 15-30 menit setelah makan (menyusu) dan terjadi pada 2 kali makan berturut-turut, kemungkinan penyebabnya adalah Hypertrophic Pyloric Stenosis atau penyempitan usus kecil.
Baca Juga: Mengatasi Morning Sickness: Tips Ampuh untuk Ibu Hamil
Semoga informasi ini bisa membantu Bunda memahami berbagai kemungkinan penyebab bayi muntah dan memberikan penanganan yang tepat. Jangan lupa jika muntah bayi terus berlanjut atau disertai gejala yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter. Apalagi kalau melihat bayi mulai terlihat lemas, dehidrasi dan disertai penyakit lainnya, harus dapat penanganan yang tepat ya Bunda. Semoga anak sehat selalu.
Jadi jangan bingung lagi apa untuk penyebab bayi muntah ya Bunda!.