Stretch mark atau striae merupakan garis-garis tipis pada kulit yang sering muncul saat kulit mengalami peregangan cepat. Meskipun tidak berbahaya, stretch mark dapat mempengaruhi penampilan dan kepercayaan diri seseorang. Artikel ini akan membahas penyebab stretch mark dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
1. Perubahan Berat Badan yang Cepat
Salah satu penyebab stretch mark adalah perubahan berat badan yang cepat, baik penambahan maupun penurunan berat badan. Ketika kulit dipaksa untuk meregang atau mengerut dalam waktu singkat, serat elastin dan kolagen pada lapisan dermis kulit bisa robek, menyebabkan munculnya stretch mark.
2. Kehamilan
Kehamilan adalah periode di mana wanita sering mengalami stretch mark, terutama pada trimester ketiga. Pertumbuhan janin menyebabkan kulit perut meregang secara signifikan. Selain itu, perubahan hormonal selama kehamilan juga mempengaruhi elastisitas kulit, membuatnya lebih rentan terhadap stretch mark.
3. Pertumbuhan Pesat pada Masa Pubertas
Masa pubertas adalah saat di mana tubuh mengalami pertumbuhan pesat dalam waktu singkat. Anak laki-laki sering mendapatkan stretch mark di area bahu dan punggung, sementara anak perempuan biasanya mengalami stretch mark di area pinggul, paha, dan payudara.
4. Penggunaan Steroid
Penggunaan krim atau lotion yang mengandung steroid dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kulit menipis dan kehilangan elastisitasnya. Hal ini membuat kulit lebih mudah mengalami kerusakan dan mengembangkan stretch mark.
5. Faktor Genetik
Genetika memainkan peran penting dalam munculnya stretch mark. Jika orang tua atau anggota keluarga dekat memiliki stretch mark, kemungkinan besar Anda juga rentan mengalaminya. Faktor genetik ini mempengaruhi elastisitas kulit dan kemampuan kulit untuk pulih dari peregangan.
6. Kondisi Medis Tertentu
Beberapa kondisi medis, seperti sindrom Cushing dan sindrom Marfan, dapat menyebabkan munculnya stretch mark. Sindrom Cushing meningkatkan kadar hormon kortisol dalam tubuh, yang dapat melemahkan serat elastin di kulit. Sementara itu, sindrom Marfan mempengaruhi jaringan ikat, termasuk kulit, membuatnya lebih mudah meregang.
7. Dehidrasi
Kulit yang terhidrasi dengan baik lebih elastis dan tahan terhadap peregangan. Dehidrasi menyebabkan kulit menjadi kering dan kurang elastis, meningkatkan risiko munculnya stretch mark. Pastikan untuk minum cukup air setiap hari untuk menjaga kelembapan dan elastisitas kulit.
Tips Mencegah Stretch Mark
Meskipun tidak selalu bisa dihindari, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko munculnya stretch mark:
- Menjaga Berat Badan Stabil: Hindari fluktuasi berat badan yang ekstrem dengan menjaga pola makan seimbang dan rutinitas olahraga.
- Melembapkan Kulit: Gunakan pelembap yang kaya akan vitamin E dan asam hialuronat untuk menjaga kelembapan dan elastisitas kulit.
- Mengonsumsi Nutrisi yang Tepat: Asupan makanan kaya vitamin C, E, zinc, dan protein dapat membantu menjaga kesehatan kulit.
- Hindari Penggunaan Steroid Berlebihan: Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan produk yang mengandung steroid.
Stretch mark adalah kondisi umum yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan berat badan, kehamilan, pertumbuhan pesat, dan faktor genetik. Memahami penyebab dan faktor risiko stretch mark dapat membantu Anda mengambil langkah pencegahan yang tepat. Dengan perawatan kulit yang baik dan menjaga gaya hidup sehat, Anda bisa mengurangi kemungkinan munculnya stretch mark dan menjaga kesehatan kulit Anda.
Baca Juga : Ini 5 Perbedaan Selulit dan Stretch Mark, Jangan Salah Lagi ya Bunda!