Kehamilan memang jadi momen yang penuh harapan, tapi tidak jarang juga membawa kekhawatiran, terutama soal keguguran. Ini adalah hal yang paling ditakutkan oleh ibu hamil di seluruh dunia. Faktanya, 1 dari 6 ibu hamil mengalami keguguran, karena kurang paham dengan tanda keguguran yang terjadi.
Jadi, penting banget buat Bunda mengenali tanda keguguran beserta cara mencegahnya. Yuk, simak lebih lanjut di artikel ini ya Bunda!.
Apa Itu Keguguran?
Menurut Mayo Clinic, keguguran adalah hilangnya kehamilan secara spontan sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu. WebMD menambahkan, istilah medisnya adalah “aborsi spontan” – tapi bukan aborsi yang disengaja, ya, Bunda.
Sekitar 10-20 persen kehamilan berakhir dengan keguguran, terutama di awal kehamilan ketika Bunda mungkin belum menyadari kalau sedang hamil. Bahkan, 50% perempuan tidak tahu dirinya hamil setelah terlambat haid, dan 15-25% dari mereka kemudian mengalami keguguran. Keguguran paling sering terjadi dalam 3 bulan pertama kehamilan.
Beberapa Penyebab Keguguran
Bunda, ada berbagai alasan kenapa keguguran bisa terjadi. Beberapa di antaranya adalah:
1. Masalah Genetik atau Kromosom
Sekitar 50% keguguran dikaitkan dengan masalah kromosom yang terjadi secara kebetulan saat embrio membelah dan tumbuh.
2. Masalah Plasenta
Jika perkembangan plasenta terganggu, bisa menyebabkan keguguran.
Baca juga: Tanda Awal Kehamilan pada Perut: Apa yang Perlu Anda Ketahui
3. Kondisi Kesehatan Ibu
Penyakit kronis seperti diabetes yang tidak terkontrol, tekanan darah tinggi, atau masalah hormon juga bisa jadi penyebab keguguran.
4. Infeksi
Infeksi seperti Rubella, CMV, atau HIV bisa meningkatkan risiko keguguran.
5. Keracunan Makanan
Makanan yang terkontaminasi bakteri seperti Listeriosis atau Salmonella bisa menyebabkan keguguran.
6. Obat-obatan
Beberapa obat seperti NSAID atau retinoid bisa meningkatkan risiko keguguran. Selalu konsultasikan obat yang Bunda konsumsi dengan dokter, ya!
7. Masalah Struktur Rahim
Kelainan pada rahim atau serviks juga bisa menjadi penyebab keguguran di trimester kedua.
8. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
PCOS adalah salah satu penyebab infertilitas dan juga bisa meningkatkan risiko keguguran.
13 Tanda Keguguran yang Harus Bunda Waspadai
Yuk, kenali beberapa tanda keguguran berikut ini:
1. Perdarahan Vagina
Ini adalah tanda yang paling umum. Mulai dari bercak ringan hingga perdarahan berat dengan gumpalan darah.
2. Kram atau Nyeri Pelvis
Kram yang mirip dengan nyeri menstruasi, terutama jika disertai dengan bercak darah.
3. Sakit Perut Bagian Bawah
Rasa sakit tajam di perut bagian bawah bisa menjadi tanda keguguran.
4. Hilangnya Gejala Kehamilan Mendadak
Jika gejala seperti mual atau nyeri payudara mendadak hilang, bisa jadi tanda keguguran.
5. Gerakan Janin Berkurang atau Tidak Ada
Jika Bunda merasa gerakan janin berkurang atau tidak terasa sama sekali, segera periksa ke dokter.
6. Nyeri Punggung
Nyeri punggung yang parah dan disertai perdarahan bisa jadi tanda keguguran.
7. Keluar Cairan dari Vagina
Lendir berwarna putih atau merah muda yang keluar dari vagina juga perlu diwaspadai.
Baca juga: Flek Saat Hamil Apakah Berbahaya?
8. Demam atau Lelah Berlebihan
Demam disertai tanda keguguran lain seperti perdarahan perlu segera diperiksakan ke dokter.
9. Nyeri Pinggang Terus-menerus
Nyeri pinggang yang terasa lebih berat dari biasanya bisa jadi tanda keguguran.
10. Keluarnya Gumpalan Darah
Gumpalan menyerupai daging yang keluar dari jalan lahir bisa jadi tanda keguguran.
11. Penurunan Berat Badan
Penurunan berat badan yang tiba-tiba bisa menjadi tanda awal keguguran.
12. Kontraksi
Kontraksi yang semakin kuat dan diiringi perdarahan bisa jadi tanda keguguran.
13. Sakit Perut Berlebih
Kram dan nyeri perut yang intens bisa menjadi tanda keguguran.
Cara Mencegah Keguguran
Meski tidak semua keguguran bisa dicegah, Bunda tetap bisa mengurangi risikonya dengan beberapa cara berikut:
Baca juga: Macam-macam Abortus dan Cara Pencegahan yang Tepat
1. Obat-obatan
Jika Bunda punya kondisi medis tertentu, pastikan untuk menjalani perawatan yang tepat.
2. Operasi
Inkompetensi serviks bisa diatasi dengan operasi agar serviks tetap tertutup.
3. Pemeriksaan Prenatal Rutin
Pemeriksaan rutin sangat penting untuk memantau kondisi Bunda dan janin.
4. Nutrisi Seimbang
Konsumsi makanan sehat dan seimbang setiap hari.
5. Kebersihan
Jaga kebersihan diri dan lingkungan untuk menghindari infeksi.
6. Hindari Asap Rokok dan Alkohol
Jauhi asap rokok dan hindari minuman beralkohol selama kehamilan.
7. Istirahat Cukup
Pastikan Bunda mendapat istirahat yang cukup.
8. Jaga Berat Badan Ideal
Usahakan untuk menjaga berat badan dalam batas ideal selama kehamilan.
Baca juga: Mengenal Tentang Plasenta Inkreta Saat Kehamilan
Semoga informasi ini membantu Bunda lebih waspada dan menjaga kehamilan dengan lebih baik, ya!.