Manfaat Keju Untuk Ibu Hamil – Keju, dengan berbagai macam variasi rasa dan tekstur yang ditawarkannya, bukan hanya lezat untuk dinikmati tetapi juga kaya akan nutrisi penting. Khususnya bagi ibu hamil, keju bisa menjadi sumber yang berharga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama masa kehamilan. Salah satu nutrisi utama yang terkandung dalam keju adalah kalsium. Kalsium dikenal sangat penting untuk perkembangan tulang dan gigi, serta menjaga kesehatan otot dan sistem saraf.
Berikut adalah 12 manfaat keju tinggi kalsium untuk ibu hamil dan janin:
1.Pembentukan Tulang dan Gigi Janin: Kalsium merupakan komponen utama dalam pembentukan tulang dan gigi janin yang sedang berkembang. Konsumsi keju yang kaya kalsium membantu memastikan bahwa janin menerima pasokan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan tulang yang optimal.
2.Mencegah Kekurangan Kalsium: Ibu hamil cenderung membutuhkan lebih banyak kalsium untuk mendukung perkembangan janin. Keju tinggi kalsium membantu mencegah terjadinya kekurangan kalsium pada ibu hamil, yang dapat mengurangi risiko masalah kesehatan seperti pengerutan tulang.
3.Mendukung Fungsi Otot dan Saraf: Kalsium berperan penting dalam fungsi otot dan saraf. Konsumsi keju yang mengandung kalsium membantu menjaga otot dan saraf ibu hamil tetap bekerja dengan baik.
4.Mendukung Kontraksi Otak Janin: Kalsium juga diperlukan untuk perkembangan sistem saraf janin, termasuk kontraksi otak yang penting bagi perkembangan kognitif dan motorik.
5.Pencegahan Preeklampsia: Kalsium dapat berkontribusi dalam pencegahan preeklampsia, kondisi serius yang bisa terjadi selama kehamilan dan ditandai oleh tekanan darah tinggi dan kerusakan organ. Konsumsi kalsium melalui makanan seperti keju dapat membantu mengurangi risiko preeklampsia.
Baca Juga : ASI Bertahan Berapa Jam Setelah Diperah? Ini Bun Jawabannya
6.Pertumbuhan Janin yang Sehat: Kalsium merupakan nutrisi esensial untuk mendukung pertumbuhan janin yang sehat. Kekurangan kalsium selama kehamilan dapat mempengaruhi perkembangan tulang, gigi, jantung, dan sistem saraf janin.
7.Pengaturan Detak Jantung Janin: Kalsium juga berperan dalam pengaturan detak jantung janin. Kekurangan kalsium dapat memengaruhi fungsi jantung janin, sehingga konsumsi keju yang kaya kalsium dapat membantu menjaga kesehatan jantung janin.
8.Mengurangi Risiko Kelahiran Prematur: Konsumsi yang cukup dari kalsium dan nutrisi lainnya dapat membantu mengurangi risiko kelahiran prematur dan komplikasi lainnya selama kehamilan.
9.Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh: Kalsium memiliki peran dalam mendukung sistem kekebalan tubuh. Dengan mengonsumsi keju tinggi kalsium, ibu hamil dapat mempertahankan daya tahan tubuh yang optimal.
10.Mendukung Produksi Susu Ibu: Setelah persalinan, ibu memerlukan kalsium tambahan untuk mendukung produksi susu ibu. Mengonsumsi keju tinggi kalsium dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan memenuhi kebutuhan nutrisi selama masa menyusui.
11.Sumber Protein Berkualitas: Keju juga merupakan sumber protein berkualitas tinggi, yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sel janin.
12.Variasi Nutrisi: Keju hadir dalam berbagai jenis dan varietas, seperti cheddar, mozzarella, dan ricotta, masing-masing dengan profil nutrisi yang berbeda. Dengan memilih berbagai jenis keju, ibu hamil dapat mendapatkan beragam nutrisi yang diperlukan untuk kesehatan mereka dan janin.
Kandungan Gizi pada keju:
1. Protein: Keju adalah sumber protein yang kaya dan berkualitas tinggi. Protein penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel, pembentukan otot, serta berbagai fungsi tubuh lainnya.
2. Lemak: Keju mengandung lemak, yang memberikan rasa kaya dan tekstur pada produk ini. Lemak dalam keju dapat bervariasi tergantung pada jenis keju dan metode pengolahan. Beberapa jenis keju mengandung lemak jenuh, sedangkan yang lainnya mengandung lemak tak jenuh.
3. Kalsium: Kalsium adalah mineral yang sangat penting untuk kesehatan tulang dan gigi. Keju, terutama yang berasal dari susu sapi, merupakan sumber kalsium yang baik.
4. Vitamin D: Beberapa keju juga mengandung vitamin D, yang bekerja bersama kalsium untuk menjaga kesehatan tulang dan mengatur keseimbangan fosfor dan kalsium dalam tubuh.
5. Vitamin A: Keju mengandung vitamin A, yang penting untuk kesehatan penglihatan, sistem kekebalan tubuh, dan fungsi sel.
6. Vitamin K2: Vitamin K2, terutama ditemukan dalam keju fermentasi, memiliki peran dalam kesehatan tulang dengan membantu mengarahkan kalsium ke tulang dan menjauhkannya dari arteri.
7. Vitamin B: Beberapa jenis keju mengandung vitamin B seperti B2 (riboflavin), B12 (kobalamin), dan B6 (piridoksin), yang diperlukan untuk metabolisme energi, pembentukan sel darah merah, dan fungsi saraf.
8. Fosfor: Fosfor adalah mineral penting untuk kesehatan tulang dan fungsi seluler. Keju menyediakan sumber fosfor yang baik.
9. Zat Besi: Meskipun dalam jumlah kecil, beberapa jenis keju mengandung zat besi, yang diperlukan untuk membawa oksigen dalam darah.
10. Selenium: Keju mengandung selenium, sejenis antioksidan mineral yang mendukung kesehatan sel dan sistem kekebalan tubuh.
Memilih Jenis Keju yang Aman untuk Ibu Hamil:
1. Hindari Keju Mentah: Keju yang terbuat dari susu mentah atau tidak dipasteurisasi dapat mengandung bakteri berbahaya seperti Listeria. Listeria dapat menyebabkan infeksi serius pada ibu hamil dan janin. Oleh karena itu, hindari jenis keju mentah seperti keju biru (blue cheese), brie, camembert, dan feta yang sering kali terbuat dari susu mentah.
2. Pilih Keju yang Dipasteurisasi: Keju yang dipasteurisasi telah dipanaskan dalam suhu tinggi untuk membunuh bakteri berbahaya. Pilih keju yang memiliki label “dipasteurisasi” atau “terbuat dari susu yang dipasteurisasi” untuk memastikan keamanan konsumsi selama kehamilan.
3. Keju Keras: Keju keras seperti cheddar, gouda, parmesan, dan mozarella terbuat dari susu yang dipasteurisasi dan memiliki risiko lebih rendah terhadap infeksi bakteri. Keju-keju ini umumnya dianggap aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.
4. Keju Olahan: Keju olahan seperti keju krim dan keju spread umumnya aman untuk dikonsumsi selama kehamilan karena mereka telah melalui proses pengolahan yang dapat membunuh bakteri berbahaya.
5. Keju Siput: Keju siput atau keju yang dijual dalam bentuk potongan kecil juga cenderung aman untuk dikonsumsi selama kehamilan, karena bakteri berbahaya umumnya tidak tumbuh dengan baik di permukaan keju yang lebih kecil.
6. Keju Fermentasi: Beberapa jenis keju fermentasi seperti cheddar yang tua, gouda yang tua, dan parmesan memiliki risiko yang lebih rendah terhadap infeksi bakteri karena proses fermentasinya.
7. Keju yang Dikonsumsi dengan Panas: Keju yang dimasak atau dipanaskan sebelum dikonsumsi, seperti dalam sajian panggang atau sup, memiliki risiko lebih rendah karena panas dapat membunuh bakteri berbahaya.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua jenis keju aman untuk dikonsumsi selama kehamilan. Beberapa keju yang diolah secara tradisional dapat mengandung bakteri seperti Listeria, yang berpotensi berbahaya bagi ibu hamil. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum menambahkan keju dalam diet Anda selama kehamilan. Dengan memilih keju yang aman dan sesuai dengan rekomendasi medis, Anda dapat memanfaatkan manfaat kalsium dan nutrisi lainnya yang ditawarkan oleh keju untuk kesehatan ibu hamil dan janin.