Menyusui adalah gaya hidup, bukan sekadar memberi makan bayi. Bagi seorang ibu, memberikan ASI pada bayinya memerlukan komitmen dan dukungan kuat dari berbagai pihak. Tidak ada keraguan lagi bahwa ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. ASI mengandung nutrisi terbaik yang mudah dicerna oleh bayi. Namun kalau ada masalah menyusui, Bunda harus tahu bagaimana cara mengatasinya termasuk stimulasi puting.
Kolostrum, yaitu ASI yang keluar pada awal-awal kelahiran bayi, kaya antibodi yang berfungsi melindungi dan membantu terbentuknya sistem kekebalan tubuh bayi baru lahir. Pada hari ke-3 hingga ke-5, ASI akan mulai berubah warna, dari kuning menjadi putih susu.
Baca Juga: Tips Menghadapi Leaking Breast Milk atau ASI Bocor, Bunda Jangan Panik!
ASI berwarna putih ini mengandung lemak, gula, air, dan protein dengan jumlah yang tepat sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. Terlebih lagi, ASI akan menyesuaikan komposisinya sesuai dengan kebutuhan nutrisi bayi seiring perkembangannya. Selengkapnya tentang cara stimulasi puting, cek di sini ya Bunda!.
Manfaat menyusui
Sebelumnya, Bunda pasti sudah tahu kalau menyusui tidak hanya baik untuk bayi, tetapi juga memberikan banyak manfaat bagi ibu. Dari segi kesehatan, menyusui dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2, kanker ovarium, dan kanker payudara pada ibu.Â
Menyusui juga dapat melepaskan hormon prolaktin dan oksitosin sehingga dapat menurunkan tingkat stres pada ibu. Oksitosin juga membantu menciptakan ikatan emosional antara ibu dan bayi. Yang tak kalah bermanfaat, menyusui dapat meningkatkan hormon kebahagiaan pada ibu.
Awalnya, kegiatan mengASIhi terbilang sangat menantang. Kebanyakan ibu mengalami kesulitan di awal menyusui, seperti persediaan ASI sedikit, puting susu rata, atau keengganan bayi untuk menyusu.
Baca Juga: Penyebab Gatal pada Ibu Menyusui, Atasi dengan Cara Ini, Bunda!
Tantangan-tantangan ini normal, dan ada solusi yang tersedia jika Bunda bersedia berusaha. Berbekal ketekunan, kesabaran, dan dukungan profesional yang tepat, segala kendala bakal dapat diatasi. Tanpa Bunda sadari, menyusui sudah menjadi bagian dari rutinitas harian Bunda sebagai orangtua baru.
Puting datar dapat menimbulkan tantangan besar bagi ibu menyusui, jadi stimulasi puting sangat penting. Bagi Bunda yang mengalami hal ini, coba pelajari teknik dan metode untuk membantu memastikan keberhasilan menyusui. Keberhasilan menyusui memang memengaruhi pertumbuhan bayi karena terpenuhinya nutrisi.
Secara umum, bentuk payudara ibu sudah sempurna, menyesuaikan mulut bayinya. Namun, pada beberapa wanita mungkin ada yang memiliki puting datar atau terbalik sehingga menyulitkan bayi untuk menyusui.
Akibatnya, bayi tidak dapat menyusu dengan baik sehingga sulit mendapatkan ASI dalam jumlah yang cukup. Hal tersebut dapat menyebabkan produksi ASI menurun.
Cara Stimulasi Puting Datar pada Ibu Menyusui
Masalah puting susu terbalik dapat membuat bayi kesulitan menyusu sehingga mengganggu asupan nutrisi yang masuk. Untuk mengatasi kondisi semacam ini, hal pertama yang perlu Bunda lakukan adalah memastikan apakah puting Bunda benar-benar rata atau terbalik.
Bunda dapat melakukan tes “mencubit” sederhana pada awal kehamilan: pegang payudara Bunda di tepi areola dengan ibu jari dan telunjuk, lalu tekan dengan lembut tetapi kuat sekitar satu inci di belakang puting.
Baca Juga: Sebenarnya Bolehkah ASI Kanan dan Kiri Dicampur? Inilah Jawabannya!
Jika puting Bunda tidak menonjol atau berdiri, maka kondisi Bunda termasuk dalam kategori datar. Apabila puting tersebut memendek atau bahkan hilang, maka puting Bunda benar-benar terbalik.
Namun, jika puting susu bisa menonjol atau berdiri saat tes cubit, berarti puting Bunda belum benar-benar rata dan kemungkinan besar tidak akan menimbulkan masalah saat menyusui di kemudian hari.
Solusinya puting datar atau terbalik adalah berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi di tempat Bunda tinggal. Namun, jika Bunda kesulitan mencari konsultan laktasi, silakan mencoba beberapa teknik berikut di rumah guna mengatasi masalah puting susu terbalik.
1. Merangsang stimulasi puting susu
Pegang puting susu dan gulung di antara ibu jari dan telunjuk selama 30 detik, lalu oleskan kain dingin segera sebelum menyusui. Bunda juga bisa menggunakan pembalut payudara sekali pakai yang direndam dan disimpan di dalam freezer untuk merangsang puting keluar dan berdiri sebelum menyusui.
2. Tekan areola sebelum memasukkan puting susu ke dalam mulut bayi
Pegang payudara dengan ibu jari di atas dan jari lainnya di bawah, lalu tekan atau tarik payudara ke arah dada. Ini akan membantu puting menonjol. Lakukan dengan lembut dan rileks agar upaya ini dapat berhasil.
3. Gunakan puting silikon
Puting silikon adalah puting palsu yang tipis dan lembut dengan lubang di ujungnya. Berbeda dengan dot karet yang bisa menimbulkan masalah, dot silikon modern dirancang khusus untuk membantu ibu yang kesulitan menyusui. Lapisan silikon yang tipis tetap memberikan rangsangan pada areola sehingga tidak akan mengurangi produksi ASI. Kebanyakan ibu hanya perlu menggunakan puting silikon beberapa kali untuk merangsang keluarnya puting.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Puting Sakit Saat Menyusui Bayi
Jika puting Bunda tidak rata, tetapi tidak bisa menonjol akibat pembengkakan jaringan payudara setelah melahirkan, Bunda dapat mencoba memompa ASI sesering mungkin hingga puting cukup menonjol untuk menyusui.
Beberapa ibu mungkin dapat mengeluarkan putingnya hanya dengan satu sesi pemompaan, tetapi ibu lainnya mungkin perlu memompa selama beberapa hari, minggu, atau bahkan berbulan-bulan. Tergantung tingkat inversi dan pola isapan bayi.
Namun, jika seorang ibu bertahan, puting susu yang terbalik dapat diatasi seiring dengan pertumbuhan bayi yang semakin besar dan kuat sehingga dapat menyusu dengan lebih efisien. Jadi, jangan mudah menyerah dan putus asa ya, Bunda!
4. Datangi tenaga kesehatan profesional lainnya
Dengan bantuan ahli laktasi di rumah sakit, Bunda dapat mempelajari cara yang benar untuk menggendong dan menempelkan bayi ke payudara, yang jelas sangat penting untuk keberhasilan menyusui.
Intinya, jika Bunda seorang ibu baru yang kesulitan menyusui, jangan menyerah dulu. Jangan ragu meminta bantuan kepada perawat atau bidan di tempat Bunda melahirkan. Selama berada di rumah, jangan sungkan menghubungi perawat atau ahli laktasi lainnya untuk datang ke rumah Bunda guna memberikan bantuan sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Apa Itu Konselor Laktasi? Ini Penjelasan Lengkapnya!
Jika kesulitan mencari ahli laktasi, coba Bunda mengontak teman atau saudara yang berpengalaman. Misalnya para ibu senior yang akan rela membantu. Selain itu, jaga pola makan seimbang dan pastikan Bunda tidak menghilangkan nutrisi yang diperlukan saat menyusui karena itu penting demi menjaga kualitas ASI untuk bayi.
Setelah melahirkan, prioritas penting adalah terpenuhinya kebutuhan nutrisi bayi. Jangan biarkan bayi kekurangan nutrisi akibat puting susu yang datar. Selagi puting Bunda masih belum tegak, Bunda dapat memberikan susu formula dan melakukan stimulasi puting sesuai anjuran dokter. Untuk memudahkan komunikasi dan support, Bunda bisa bergabung dengan komunitas Mama Menyusui seperti Telegrup GabaG .
Agar Bunda Terus Semangat Menyusui Bayi
Menjadi orang tua memang melelahkan, apalagi jika Bunda seorang ibu baru yang masih belajar cara merawat bayi. Namun percayalah, setelah Bunda menguasai seni menyusui, tidak ada yang lebih indah dan menenangkan daripada melihat bayi Bunda puas, hangat, dan aman di payudara Bunda.
Lakukan stimulasi puting jika dibutuhkan demi kebutuhan si kecil. Menyusui sambil duduk, dengan posisi menggendong bayi dan menatap wajah sempurna mereka, ingatlah untuk selalu bersikap tenang sambil mengagumi pertumbuhan bayi tercinta berkat ASI.
Jadi tetap semangat ya Bunda!.