Bunda merasa khawatir karena si Kecil belum juga bicara lancar padahal usianya sudah hampir dua tahun? Tenang, Bunda tidak sendirian. Banyak orang tua juga merasakan hal yang sama. Tapi penting banget nih, untuk tidak langsung panik dan justru mulai mencari tahu apa yang bisa kita lakukan. Salah satu langkah paling penting adalah memberikan stimulasi anak terlambat bicara secara tepat dan konsisten.
Perkembangan bicara anak memang bisa berbeda-beda, tapi bukan berarti kita bisa menunggu terlalu lama tanpa melakukan apapun. Yuk, simak informasi di sini supaya Bunda bisa membantu anak bicara lebih lancar!. Cek cara stimulasi anak terlambat bicara di sini ya!.
Baca juga: 7 Ciri Anak Terlambat Bicara yang Perlu Diwaspadai
Kapan Anak Dibilang Terlambat Bicara?

Secara umum, anak dikatakan terlambat bicara jika di usia 18 bulan belum bisa mengucapkan setidaknya lima kata yang bermakna. Saat memasuki usia 2 tahun, anak idealnya sudah memiliki sekitar 20 hingga 70 kosakata dan mulai menyusun kalimat sederhana. Jika sampai usia tersebut si Kecil masih kesulitan, bisa jadi itu adalah tanda-tanda keterlambatan bicara yang perlu Bunda perhatikan.
Baca juga: 7 Menu Diet Ibu Menyusui Selama 1 Minggu yang Aman dan Sehat
Anak juga dapat dikatakan mengalami keterlambatan bicara apabila ia sudah memiliki keterampilan lain seperti motorik, sosial, dan kognitif yang berkembang normal, namun kemampuan berbicara atau menyampaikan bahasa ekspresifnya belum sesuai usianya. Biasanya hal ini mulai tampak pada usia 18–30 bulan. Kalau Bunda merasa si Kecil mengalami hal seperti ini, penting banget untuk mulai melakukan stimulasi anak terlambat bicara sesegera mungkin.
Baca juga: 5 Cara Melatih Anak Berbicara dengan Stimulasi Mudah dari Rumah
7 Cara Stimulasi Anak Terlambat Bicara yang Baik

1. Rutin Berkomunikasi dengan Si Kecil
Bunda, komunikasi itu kunci utama dalam perkembangan bahasa anak. Mulailah dengan membiasakan ngobrol dengan si Kecil sejak dini, bahkan sejak ia bayi. Ceritakan kegiatan sehari-hari, sebutkan nama benda yang sedang digunakan, atau tanya si Kecil tentang apa yang ia lihat dan rasakan. Walaupun awalnya belum bisa membalas, anak akan menyerap semua itu sebagai pembelajaran.
Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. Hindari bicara terlalu cepat atau menggunakan bahasa bayi yang tidak konsisten. Kalau anak mulai merespon walau hanya dengan celotehan, berikan pujian dan tunjukkan ekspresi senang agar anak makin semangat belajar bicara. Ini adalah bentuk stimulasi anak terlambat bicara yang sangat efektif dan bisa dilakukan kapan saja.
Baca juga: 10 DIY Menyambut Lebaran Anak yang Seru
2. Tempel Label Kosakata di Rumah
Buat suasana rumah menjadi “kelas belajar” yang seru dengan menempelkan label pada benda-benda seperti pintu, lemari, atau meja. Ini membantu anak mengenali kata dan menghubungkannya dengan benda fisik yang ada di sekitarnya.
Setiap kali melewati benda tersebut, ajak anak membacanya bersama. Tambahkan juga aktivitas menjelajah rumah dan sebutkan nama-nama benda, warna, atau bentuk yang mereka temui. Ini adalah bentuk stimulasi anak terlambat bicara yang murah, mudah, dan sangat efektif jika dilakukan secara konsisten.
Baca juga: 7 Ide Bekal Sekolah Simpel Anak yang Menyenangkan
3. Ajak Bernyanyi Lagu Anak
Lagu-lagu anak dengan lirik sederhana dan pengulangan kata sangat cocok untuk melatih kemampuan bicara. Musik juga membantu anak memahami intonasi dan ritme bahasa. Cobalah nyanyikan lagu-lagu seperti “Balonku” atau “Naik Delman” sambil menari atau menunjuk benda yang disebutkan dalam lagu.
Baca juga: Penyebab dan Cara Menghadapi Tantrum pada Anak
Kegiatan ini bisa membuat anak lebih aktif dan senang belajar bicara. Dengan bernyanyi bersama, Bunda tidak hanya memberikan hiburan, tapi juga menyisipkan stimulasi anak terlambat bicara yang menyenangkan dan efektif untuk perkembangan bahasa mereka.
4. Bacakan Dongeng Secara Rutin
Membacakan dongeng bukan hanya untuk menghibur, tapi juga memperkaya kosakata dan melatih daya ingat si Kecil. Pilih buku dengan gambar menarik dan bahasa yang sederhana. Sambil membaca, Bunda bisa tunjukkan gambar dan sebutkan nama benda, warna, atau aktivitas dalam buku tersebut.
Luangkan waktu minimal 10–15 menit sehari untuk sesi membaca. Ini akan menciptakan rutinitas menyenangkan sekaligus menjadi stimulasi anak terlambat bicara yang sangat berharga. Jangan ragu untuk mengulang cerita yang sama beberapa kali, karena pengulangan justru membantu anak mengenali dan memahami kata dengan lebih baik.
Baca juga: Dongeng Pengantar Tidur untuk Anak yang Penuh Pesan Moral
5. Berikan Mainan Edukatif
Mainan edukatif seperti puzzle kata, kartu bergambar, atau mainan peran seperti masak-masakan sangat membantu dalam menambah kosakata dan membentuk struktur kalimat sederhana. Saat bermain, Bunda bisa menyebutkan nama benda atau mengajak si Kecil berdialog.
Bermain peran juga mengajarkan anak cara berinteraksi dan menyampaikan perasaan dengan kata. Dengan suasana yang menyenangkan, anak akan lebih termotivasi untuk mencoba mengucapkan kata-kata baru. Ini adalah salah satu bentuk stimulasi anak terlambat bicara yang sangat disarankan para ahli tumbuh kembang anak.
Baca juga: Mengenal Generasi Alpha yang Penuh Ide
6. Ajak Anak Bersosialisasi
Interaksi sosial juga berpengaruh besar dalam perkembangan bahasa. Ajak si Kecil bermain dengan teman sebayanya atau ikut dalam kelompok bermain. Dari situ, ia bisa meniru gaya bicara, belajar mendengar dan merespon, serta lebih percaya diri untuk berbicara.
Baca juga: Cerita Rakyat Pendek dan Pesan Moralnya untuk Edukasi Keluarga
Bunda juga bisa melibatkan si Kecil dalam aktivitas keluarga seperti memasak atau merapikan rumah. Sambil beraktivitas, ajak anak berbicara dan jelaskan hal-hal yang sedang dilakukan. Dengan begitu, stimulasi anak terlambat bicara akan berjalan secara alami dalam keseharian.
7. Konsultasikan ke Dokter Anak
Kalau Bunda sudah melakukan berbagai cara di atas tapi belum ada perkembangan berarti, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter anak. Dokter bisa membantu mengevaluasi apakah ada gangguan pendengaran, keterlambatan tumbuh kembang, atau faktor lain yang memengaruhi kemampuan bicara anak.
Baca juga: Rekomendasi Dokter Anak di Jakarta dan Sekitarnya
Semakin cepat masalah terdeteksi, semakin besar kemungkinan anak mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter mungkin akan merekomendasikan terapi wicara atau pemeriksaan lanjutan. Jadi, jangan anggap sepele ya, Bunda. Ini juga merupakan langkah penting dalam stimulasi anak terlambat bicara secara menyeluruh.
Dengan melakukan stimulasi anak terlambat bicara secara konsisten dan penuh kasih sayang, Bunda sudah memberi bekal penting untuk masa depan si Kecil. Ingat ya, Bunda, setiap anak unik dan memiliki waktunya sendiri untuk berkembang. Tapi peran Bunda sangat besar untuk mendukung dan menemani proses tersebut.
Baca juga: 5 DIY Anak TK Tema Bunga untuk Kegiatan Sekolah
Yuk, mulai dari sekarang, bantu si Kecil bicara lebih lancar dengan cara-cara yang menyenangkan dan penuh semangat!.





