Kulkas ASI Mini Serbaguna yang Mudah Dibawa – Ketika memasuki fase menyusui, penting bagi Bunda memerhatikan cara penyimpanan ASI. Menyimpan ASI dengan cara yang benar akan membuat kandungan gizi di dalamnya tetap terjaga dengan baik. ASI sendiri sangat disarankan untuk diberikan kepada si kecil setelah Bunda melahirkan sampai dengan si kecil berumur 2 tahun. Di usia 0-6, Bunda bisa memberikan ASI saja kepada si kecil. Kemudian, setelah itu Bunda bisa mengajari si kecil mengenal makanan, seperti nasi, buah, sayur, daging, dan lainnya.
ASI memiliki banyak kandungan nutrisi yang sangat bermanfaat untuk si kecil, seperti membantu mencerdaskan, membuat tubuh kuat dan kebal, serta manfaat lainnya untuk membantu tumbuh kembangnya. Maka dari itu, Bunda disarankan untuk rutin menyusui si kecil.
Nah, untuk Bunda yang memiliki waktu terbatas karena sibuk bekerja, bisa memompa dan mulai menyetok ASI perah yang disimpan di kulkas ASI. Sebelum menyimpan di kulkas ASI, Bunda perlu mengetahui beberapa cara menyimpan ASI perah dengan benar. Bagaimana caranya? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini ya, Bunda!
Cara Memompa ASI yang Benar
Salah satu cara memerah ASI ialah dengan memompanya. Bunda bisa menggunakan pompa ASI manual atau elektrik. Sebelum tahu cara penyimpanannya, Bunda perlu mengetahui cara memompa ASI dengan benar, berikut ini.
- Cuci tangan terlebih dahulu.
- Siapkan alat pompa dan wadah penyimpanan untuk menampung ASI.
- Kompres payudara menggunakan handuk yang sudah dibasahi dengan air hangat.
- Bunda bisa memulai dengan memijat perlahan payudara agar rileks.
- Setelah rileks, mulailah memompa asi dan menaruh ke dalam wadah yang sudah disediakan tadi.
- Jika sudah dirasa cukup, Bunda bisa menghentikan memompa dan mencuci tangan.
Cara Penyimpanan ASI yang Benar
Nah, itu dia Bunda cara untuk memompa air susu Ibu. Setelah mendapatkan ASI, jika tidak langsung diminum, Bunda harus segera menyimpannya ke dalam kulkas atau freezer. Pastikan Bunda menyimpan pada kantung ASI yang steril dan memiliki standar khusus, seperti BPA free. Sebab, jika kantung untuk menyimpan ASI tidak steril dan tidak sesuai standar, maka bisa-bisa gizi di dalamnya akan rusak.
Bunda juga harus menulis jam dan tanggal saat ASI sudah dipompa untuk memudahkan mengetahui ASI mana yang perlu diberikan terlebih dulu kepada si kecil. Untuk memilih kantung ASI, Bunda bisa memilih desain bening agar memudahkan mengetahui kondisi ASI, apakah kondisinya sudah rusak atau belum. Untuk mendapatkan kantung ASI yang aman dengan desain bening, Bunda bisa membeli Kolibri Smart Breastmilk Storage merk GabaG Indonesia.
Baca Juga : Bunda Wajib Tahu, Berapa Lama ASI Bertahan Setelah Dipanaskan?
Untuk tempat menyimpannya, Bunda bisa membeli kulkas ASI mini yang digunakan khusus untuk menyimpan ASI. Tujuannya, yaitu agar ASI dapat disimpan lebih steril dan baunya tidak campur aduk dengan makanan, seperti sayur atau daging. Kulkas ASI mini dijual berkisar 1 jutaan dan biasanya hanya ada freezer.
Akan tetapi, jika Bunda merasa harga tersebut terlalu mahal, artikel ini memiliki solusinya. Bunda bisa membeli cooler bag sebagai kulkas ASI mini yang bisa dibawa kemana saja dan mudah digunakan. Bunda bisa mencari cooler bag dengan desain elegan dan bisa memuat banyak barang, seperti Marigold Executive dari GabaG Indonesia. Cooler bag ini bisa memuat berbagai macam barang, seperti botol, popok, baju, mainan, dan makanan.
Kulkas ASI Mini Serbaguna yang Mudah Dibawa – Saat bertamasya atau pergi bekerja, Bunda tidak perlu khawatir lagi untuk mencari tas yang besar atau bingung membawa kulkas ASI mini yang memakai listrik. Sebab, cooler bag dari GabaG bisa memuat 8 botol susu berukuran 100 ml dan masih bisa diisi popok atau pakaian si kecil. Selain itu, tas khusus ini dilapisi lapisan thermal yang dapat menahan dingin hingga 20 jam dan suhu panas sampai 4 jam. Wah, canggih banget kan, Bun? Bahkan, jika listrik di rumah sedang mati, Bunda tidak perlu risau lagi untuk menyimpan ASI.