Untuk new mom pasti masih sering kaget mengapa bayi menangis saat tidur tiba-tiba. Bagaimana tidak? Sedang enak-enaknya tidur, bayi menangis kencang sekali. Sebenarnya, bayi menangis saat tidur adalah fenomena umum pada bayi dan seringkali menjadi tanda-tanda tertentu yang perlu diperhatikan oleh Bunda. Bahkan bukan hanya menangis saja, tapi juga mengigau ketika tidur.Â
Baca Juga: 5 Bekal Anak TK Sederhana dan Mudah Dibuat, Penuh Gizi Pasti Anak Suka!
Ada banyak sebab memang mengapa bayi menangis saat tidur, bisa kurang nyaman atau alasan lainnya yang tidak boleh Bunda abaikan. Saat seperti itu Bunda bisa segera mendatangi bayi dan memeluknya terlebih dahulu. Baru kemudian mengecek kira-kira anak kenapa tiba-tiba menangis.
Kalau Bunda masih bingung dan penasaran apalagi kalau bayi menangis kencang, cek beberapa alasan selengkapnya berikut ini ya!.
Alasan Mengapa Bayi Menangis Saat Tidur
1. Bayi Sedang Kelaparan atau Kedinginan
Bayi yang lapar atau merasa kedinginan dapat menangis sebagai cara untuk berkomunikasi dengan Bunda. Jadi pastikan bayi sudah kenyang dan dalam keadaan nyaman sebelum tidur ya. Banyak Bunda yang menyusui bayi dengan posisi tiduran, sehingga tidak terlalu capek mengayun bayi agar mau tidur.
2. Kolik atau Gangguan Pencernaan
Kolik atau masalah pencernaan seringkali membuat bayi tidak nyaman. Gas atau perut yang penuh bisa menjadi penyebabnya. Posisikan bayi dengan kepala yang sedikit lebih tinggi atau lakukan pijatan perut yang lembut. Lakukan pijat perut i love you yang ampuh untuk menyembuhkan kolik bayi.
3. Perubahan Popok
Rasa tidak nyaman bisa juga karena popok kotor sehingga menjadi penyebab bayi menangis saat tidur. Pastikan untuk mengganti popok secara teratur, terutama sebelum tidur malam. Jika pup atau pipis terlalu banyak, Bunda bisa menggantinya dengan yang lebih kering dan baru.
4. Kebutuhan Kasih Sayang atau Perhatian
Bayi mungkin merindukan kehadiran orang tua atau perlu dipegang untuk merasa nyaman. Karena itu, Bunda bisa memberikan sentuhan fisik atau menggendong bayi sejenak sebelum tidur bisa membantu.Â
Baca Juga: Baby Blues Syndrome: Ini Bahayanya Bagi Ibu & Bayi Jika Tidak Tertangani
5. Sakit atau Merasa Tidak Nyaman Karena Sesuatu
Bayi yang sakit atau merasa tidak nyaman akibat pilek, batuk, sakit tenggorokan, atau masalah kesehatan lainnya dapat menangis saat tidur. Perhatikan tanda-tanda penyakitnya dan konsultasikan segera pada dokter jika perlu.
6. Proses Tidur yang Tidak Teratur
Bayi yang belum mengatur pola tidurnya mungkin menangis saat akan masuk ke dalam siklus tidur yang lebih dalam atau saat terbangun di malam hari. Lebih baik mulai untuk mencoba mmembuat jam tidur yang lebih teratur, agar Bunda dan bayi lebih terbiasa.
7. Bayi Sedang Tumbuh Gigi
Proses tumbuh gigi bisa menjadi pengalaman yang tidak nyaman bagi bayi. Gusi yang gatal dapat membuatnya menangis saat tidur. Berikan mainan gigitan atau bantuan lainnya untuk mengurangi ketidaknyamanan ini.
8. Overstimulasi Sehingga Terlalu Capek
Terlalu banyak rangsangan visual atau suara sebelum tidur dapat membuat bayi sulit untuk tidur nyenyak. Coba menciptakan lingkungan yang tenang dan gelap sebelum waktu tidur. Karena kadang Bunda ingin mengejar tumbuh kembang anak sesuai usianya, sehingga bayi masih dapat mengingatnya terus menerus.
9. Perubahan Rutinitas
Bayi menyukai rutinitas. Perubahan besar dalam rutinitas harian, seperti pindah tempat tidur atau waktu tidur yang berubah, bisa membuat bayi menjadi rewel. Usahakan mengikuti pola yang sudah Bunda terapkan walau ada situasi mendesak. Bayi pasti akan lebih nyenyak dan santai saat tidur.
10. Bayi Sedang Bermimpi
Ini juga menjadi alasan mengapa bayi menangis saat tidur. Selayaknya orang dewasa, bayi juga bisa bermimpi loh Bunda. Kalau mimpinya bagus pasti dia akan tersenyum, namun kalau mimpi buruk pasti bayi akan menangis karena ketakutan.Â
Baca Juga: Tips Memilih Perlengkapan Bayi Yang Aman Dan Sesuai Dengan Tumbuh Kembangnya
Yang pasti jangan lupa, ketika bayi sedang menangis langsung peluk ya Bunda agar anak merasa tenang dan nyaman. Dan bila bayi terus menangis tanpa alasan yang jelas dan terus-menerus, lebih baik Bunda konsultasikan dengan dokter anak agar mendapatkan bantuan pengobatan yang tepat.