Pasti rasanya luar biasa ya, bisa menggendong bayi yang kulitnya halus banget? Tapi, Bunda tahu tidak, kalau kulit bayi itu lebih sensitif dibandingkan orang dewasa? Karena itu, Bunda harus ekstra hati-hati dalam merawat kulit bayi sensitif, biar bayi selalu merasa nyaman dan tidak rewel.
Kulit bayi sensitif bisa banget muncul karena berbagai faktor, dan masalah ini umum terjadi, loh, Bun! Walaupun begitu, dengan perawatan yang tepat, kulit sensitif pada bayi bisa diatasi kok. Yuk, Bunda, kita bahas lebih lanjut tentang ciri-ciri kulit bayi sensitif, penyebabnya, dan cara merawatnya! Cek di sini ya!.
Baca juga: 7 Tips Jitu Mengatasi Kulit Bayi Mengelupas
Ciri-Ciri Kulit Bayi Sensitif
Sebagai orang tua, tentunya Bunda ingin memberikan yang terbaik buat bayi, termasuk menjaga kesehatan kulitnya. Tapi, bagaimana caranya Bunda tahu kalau bayi punya kulit sensitif? Nah, ini dia beberapa ciri yang bisa Bunda perhatikan:
1. Eksim
Eksim adalah salah satu ciri umum kulit bayi yang sensitif. Biasanya, eksim muncul karena kulit bayi tidak bisa mempertahankan kelembapan dengan baik. Akibatnya, kulit jadi kering, gatal, iritasi, bahkan bisa meradang, Bun. Eksim sering terlihat sebagai bercak merah yang kadang berkerak, dan umumnya muncul di pipi, leher, dan lipatan-lipatan kulit seperti siku dan lutut.
2. Heat Rash atau Biang Keringat
Biang keringat adalah ciri lain dari kulit bayi yang sensitif. Ini terjadi ketika keringat terperangkap di bawah kulit bayi, terutama saat mereka kepanasan. Bunda bisa menemukan ruam panas ini di lipatan kulit, misalnya leher, ketiak, atau di area yang tertutup popok. Jadi, pastikan Bunda menjaga suhu ruangan agar tetap sejuk dan nyaman buat bayi, ya!
3. Kulit Pecah-Pecah
Jika Bunda melihat kulit bayi pecah-pecah, merah, atau bahkan bersisik, ini juga bisa jadi tanda kulit sensitif. Biasanya, hal ini terjadi saat cuaca dingin atau angin kencang menyerang. Selain itu, terlalu sering mencuci tangan bayi juga bisa bikin kulitnya kering, terutama di bagian punggung tangan.
Baca juga: Cara Mengatasi Puting Pecah-pecah Saat Menyusui
4. Kulit Kering
Kulit kering dan bersisik juga sering terjadi pada bayi dengan kulit sensitif, Bun. Biasanya, area yang tidak terlindungi seperti tangan, wajah, dan lengan adalah bagian yang paling sering kering. Meskipun tidak selalu menyebabkan rasa gatal atau merah, kulit kering pada bayi tetap perlu diatasi agar tidak semakin parah.
Baca juga: Bibir Bayi Kering yang Perlu Diwaspadai dan Cara Mengatasinya
Penyebab Kulit Bayi Sensitif
Dilansir dari webmd, kulit sensitif pada bayi bisa disebabkan oleh banyak faktor bisa dari dalam maupun luar tubuh. Berikut adalah beberapa penyebab umum yang perlu Bunda ketahui:
1. Bayi Sedang Beradaptasi dengan Lingkungan Luar
Setelah lahir, kulit bayi yang sebelumnya terlindungi di dalam rahim harus beradaptasi dengan lingkungan luar yang penuh dengan polusi, debu, dan perubahan suhu. Karena lapisan pelindung kulit bayi masih belum sempurna, hal ini membuat kulit bayi lebih mudah terkena iritasi.
2. Kulit Bayi Lebih Mudah Kehilangan Kelembapan
Kulit bayi memiliki kemampuan menyerap air lebih tinggi dibandingkan orang dewasa, tapi sayangnya, kelembapan ini juga mudah hilang. Kondisi ini membuat kulit bayi rentan kering dan mengalami iritasi, terutama jika sering terkena air atau sabun yang kurang cocok.
Baca juga: Amankah Retinol untuk Ibu Menyusui? Ini Jawabannya Bunda!
3. Paparan Bahan Kimia
Bunda mungkin tidak sadar, tapi bahan kimia yang ada di produk perawatan bayi, seperti deterjen, sabun, losion, hingga bahan popok bisa jadi penyebab kulit bayi iritasi. Karena itu, pastikan Bunda memilih produk yang memang ramah untuk kulit sensitif bayi, ya!
4. Faktor Cuaca dan Lingkungan
Cuaca yang terlalu panas, dingin, atau berangin bisa jadi musuh besar bagi kulit bayi sensitif. Selain itu, debu dan polusi juga bisa memicu iritasi. Jadi, penting banget buat menjaga kebersihan lingkungan sekitar bayi agar kulitnya tetap sehat.
Tips Merawat Kulit Bayi Sensitif
Sekarang setelah tahu ciri dan penyebabnya, bagaimana cara Bunda merawat kulit bayi yang sensitif agar tetap sehat dan nyaman? Yuk, simak tips berikut ini!
1. Jangan Terlalu Sering Memandikan Bayi
Memandikan bayi terlalu sering bisa membuat kulitnya semakin kering, loh, Bun. Cukup mandikan bayi 2-3 kali seminggu, kecuali jika memang sangat perlu. Gunakan sabun yang lembut, tanpa pewangi, dan pastikan sabun tersebut memiliki pelembap agar kulit bayi tetap terhidrasi.
Baca juga: Cara Memutihkan Kulit Tangan, Dijamin Anti Kusam
2. Gunakan Pelembap Setiap Hari
Setelah mandi, jangan lupa oleskan pelembap pada kulit bayi, ya, Bun. Pilihlah pelembap yang hipoalergenik dan bebas pewarna serta pewangi. Oleskan pelembap secara rutin minimal dua kali sehari, terutama setelah mandi. Ini akan membantu menjaga kelembapan kulit bayi dan mencegah kulit kering serta iritasi.
3. Ganti Popok Secara Teratur
Ruam popok sering dialami bayi dengan kulit sensitif. Untuk mencegahnya, pastikan Bunda selalu mengganti popok anak setiap 2-4 jam sekali, atau segera setelah bayi buang air. Jika anak mengalami ruam popok, Bunda bisa menggunakan krim popok yang mengandung zinc oxide untuk melindungi kulitnya dari iritasi lebih lanjut.
Baca juga: Perbedaan Jenis Kulit Wajah dan Tubuh, Pahami Biar Tidak Salah Langkah
4. Pilih Produk Perawatan yang Ramah Kulit
Mulai dari sabun mandi, losion, hingga deterjen, pilihlah produk yang memang khusus dirancang untuk bayi dengan kulit sensitif. Hindari produk yang mengandung pewangi, pewarna, atau bahan kimia keras lainnya, ya, Bun. Produk yang ramah untuk kulit bayi akan membantu mengurangi risiko iritasi.
5. Hindari Pakaian Ketat
Pakaian yang terlalu ketat bisa menyebabkan ruam panas atau biang keringat pada anak. Jadi, pastikan Bunda memilih pakaian yang longgar, berbahan lembut, dan mudah menyerap keringat untuk menjaga kulit bayi tetap sejuk dan nyaman.
6. Lindungi Kulit Bayi dari Sinar Matahari
Kulit bayi sensitif sangat rentan terhadap paparan sinar matahari. Karena itu, usahakan agar bayi tidak terlalu lama terpapar sinar matahari langsung, terutama pada jam-jam puncak, ya, Bun. Gunakan pakaian yang melindungi kulit bayi dari sinar UV atau gunakan tabir surya yang aman bagi bayi yang berusia lebih dari 6 bulan.
7. Jaga Kuku Bayi Tetap Pendek
Bayi sering kali tidak sengaja menggaruk kulitnya sendiri, terutama ketika kulitnya terasa gatal atau iritasi. Untuk mencegah hal ini, pastikan kuku bayi selalu pendek agar tidak melukai kulitnya.
Merawat kulit bayi yang sensitif memang membutuhkan perhatian ekstra, tapi dengan mengetahui ciri-ciri, penyebab, dan cara perawatan yang tepat, Bunda bisa menjaga kesehatan kulit bayi dengan lebih baik. Selalu gunakan produk perawatan yang sesuai dengan kondisi kulit bayi dan hindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan iritasi. Dengan begitu, kulit bayi akan tetap halus, lembut, dan bebas dari masalah kulit.
Baca juga: Cara Merangsang Pertumbuhan Gigi Bayi yang Benar
Jadi, jangan lupa untuk selalu perhatikan kondisi kulit bayi dan lakukan perawatan yang tepat ya, Bunda! Kulit sensitif bayi memang butuh perlindungan ekstra, tapi dengan tips-tips di atas, Bunda bisa memastikan bayi tetap nyaman dan sehat sepanjang hari.