Kulit bayi mengelupas setelah lahir adalah kejadian lumrah, jadi Bunda tak perlu khawatir. Perlu dipahami bahwa lapisan kulit sebagai pelindung bayi selama berada dalam kandungan akhirnya mulai mengelupas.
Khawatir berlebihan tidak akan banyak membantu, malah bisa menciptakan stres bagi ibu menyusui. Di sinilah pentingnya memahami apa saja penyebab dan tips mengatasi kulit bayi mengelupas. Cek selengkapnya di sini ya, Bunda!.
Penyebab Kulit Bayi Mengelupas
Bayi yang baru lahir jelas menjadi pusat perhatian di rumah Bunda apalagi jika dia adalah anak pertama dalam keluarga. Perubahan yang signifikan pada pekan-pekan pertama tentunya tak luput dari pandangan, termasuk kulit mengelupas. Kulit bayi terlihat kering, seolah bersisik yang membuat kesan kurang bersih.
Terkelupasnya kulit bayi setelah dilahirkan adalah konsekuensi logis dari kehamilan. Selama 9 bulan berada dalam kandungan Bunda dan dilingkupi oleh cairan ketuban, kulit janin terjaga. Begitu dilahirkan, kulit bayi mulai mengelupas dan tampak kering.
1. Vernix Caseosa
The American Pregnancy Association menyebut kulit bayi yang mengelupas ini dengan vernix. Nah, vernix terbentuk kira-kira pekan ke-20 dari kehamilan. Sebagai lapisan terluar yang melindungi kulit bayi semasa dalam rahim, maka vernix adalah hal normal.
Ketika bayi telah dilahirkan, lapisan vernix perlahan akan mengelupas. Dalam waktu 1 hingga 3 pekan sejak dilahirkan, lapisan vernix akan terkelupas sempurna sehingga Bunda tak perlu panik berlebihan.
Dengan demikian, kulit bayi yang terlihat bersisik dan mulai mengelupas bukanlah masalah besar. Seiring usia bayi bertambah, kulitnya akan bersih tanpa vernix. Bahkan vernix ini justru menjadi lapisan yang membantu bayi beradaptasi dengan kehidupan baru di luar kandungan.
2. Cradle Cap
Bunda perlu mengenal istilah cradle cap, yaitu fenomena pada tiga bulan pertama kehidupan bayi ketika kulitnya mulai mengelupas. Kondisi yang juga dikenal dengan dermatitis seboroik ini adalah normal dan akan pulih tanpa obat atau perawatan tertentu.
Cradle cap lazim terjadi akibat produksi minyak yang berlebihan oleh kelenjar kulit di sekitar folikel rambut sehingga kulit bayi bisa mengelupas. Namun jika kondisi tidak membaik atau lebih lama mengelupas dibanding waktu semestinya, sebaiknya Bunda menghubungi dokter untuk menemukan solusi terbaik.
Baca Juga: 7 Skincare Aman Untuk Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
3. Hati-hati Eksim
Selain vernix dan cradle cap, Bunda perlu mewaspadai ketika kulit bayi menjadi mengelupas dan terlihat kering karena eksim atau yang secara medis dikenal dengan dermatitis atopik.
Bunda harus bisa membedakan apakah terkelupasnya kulit bayi adalah hal normal ataukah itu eksim yang berdampak pada munculnya bercak kering, merah, dan gatal pada kulit bayi setelah dilahirkan. Coba periksa penggunaan sampo dan deterjen di rumah yang berpotensi menimbulkan iritasi.
4. Iktiosis
Hal lain yang bisa menjadi penyebab kulit bayi mengelupas adalah iktiosis. Pada kondisi ini, kulit bayi akan tampak kering hingga bersisik, dan gatal akibat pengaruh genetik.
Di sini Bunda sudah harus melibatkan peran dokter untuk melakukan diagnosis secara akurat. Bunda akan didampingi oleh dokter untuk mengecek riwayat kesehatan keluarga dan pemeriksaan fisik yang diperlakukan.
Jika diperlukan, sampel darah atau kulit juga diambil. Dokter biasanya meresepkan krim tertentu untuk mengatasi iktiosis. Krim cukup dioleskan secara rutin pada kulit yang bermasalah demi meredakan kekeringan dan memulihkan kulit bayi.
5. Infeksi Kulit Serius
Kulit bayi yang mengelupas bisa juga akibat Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (SSSS). Ini adalah infeksi kulit yang tergolong serius sehingga harus ditangani oleh dokter ahli. Indikasinya adalah kulit terlihat seolah terkena siraman air panas atau terbakar sehingga terkelupas.
6. Kekurangan Vitamin D
Bunda juga harus waspada tentang kekurangan vitamin D yang membuat kulit bayi tampak kusam, tidak bersih bercahaya, dan sebagian mungkin kering atau bersisik—terutama di area wajah.
Solusinya, konsultasikan dengan dokter Bunda agar gejala dan tanda yang muncul bisa diidentifikasi secara ilmiah. Dokter akan memeriksa gejala-gejala antara lain kemerahan, retak, gatal-gatal, dan bengkak. Apalagi jika terjadi demam, solusi medis tak terhindarkan.
Tips Jitu Mengatasi Kulit Bayi Mengelupas
Dengan mengetahui apa saja penyebab kondisi kulit bayi ini, Bunda akhirnya perlu memahami tips untuk mengatasinya. Memang kebanyakan terkelupasnya kulit bayi adalah kondisi normal, tetapi melakukan hal proaktif terhadap kondisi tersebut tentu lebih baik.
Tips jitu berikut ini bisa dicoba untuk mengatasi kulit bayi mengelupas yang bisa Bunda lakukan sendiri di rumah.
1. Gunakan Pelembap
Langkah pertama yang bisa Bunda coba adalah mengoleskan pelembab secara teratur pada kulit bayi yang mengelupas. Lakukan sebanyak dua kali sehari. Caranya dengan mengoleskan pelembab hypoallergenic sehabis bayi dimandikan atau saat bayi dalam keadaan bersih.
Pengaplikasiannya harus hati-hati. Pastikan Bunda mengoleskan pelembab sembari memijat perlahan pada tubuh bayi untuk membantu proses pengelupasan. Kelembutan dan kenyamanan bayi harus jadi prirotas utama.
2. Waktu Mandi Dipersingkat
Mengatasi kulit bayi yang mengelupas boleh jadi memang gampang-gampang susah. Salah satu caranya dengan mempersingkat waktu memandikan bayi. Selain memastikan airnya suam-suam kuku, usahakan agar Bunda memandikan bayi tak lebih dari 5 menit. Terlalu lama berada di dalam air justru dapat membuat kulit bayi kian kering.
Baca Juga: 7 Cara Memandikan Bayi yang Benar, Bunda Jangan Sampai Salah Lagi!
3. Manfaatkan Humidifier
Tips berikutnya untuk mengatasi kulit bayi seperti ini adalah penggunaan humidifier atau pelembab udara. Udara kering di dalam rumah Bunda tidak bagus bagi kulit bayi, jadi perlu dilembabkan menggunakan humidifier.
Humidifier mampu mengeluarkan uap atau embun yang dapat meningkatkan kelembaban ruangan dan berguna untuk mencegah kulit kering, gejala alergi, atau eksim pada kulit bayi.
4. Waspadai Udara Dingin
Udara terlalu dingin juga tidak ideal bagi bayi. Kulitnya bisa menjadi kering lalu mengelupas. Bunda perlu memastikan agar bayi nyaman dalam suhu ruangan. Jika cuaca sedang dingin, jangan ragu mematikan AC.
Alternatif lainnya, lindungi bagian tubuh bayi dengan selimut, kaos kaki, dan sarung tangan dalam kondisi dingin. Perhatian ekstra juga perlu diberikan saat bayi diajak bepergian. Tubuh bayi harus tertutup rapat untuk mencegah terpapar angin atau udara dingin.
5. Jangan Sampai Bayi Dehidrasi
Bunda harus pastikan agar bayi terhidrasi dengan ASI atau susu formula sesuai anjuran dokter. Jangan berikan asupan minum air atau cairan lain sebelum bayi mencapai usia 6 bulan. Dehidrasi berbahaya berpotensi kulit jadi mengelupas.
6. Gunakan Detergen Khusus untuk Mencuci Baju Bayi
Kulit bayi yang baru dilahirkan terbilang sensitif. Jangan memberikan perlakuan ekstrem tanpa pengetahuan atau anjuran medis. Perawatan ekstra perlu diberikan pada pakaian sebagai tips jitu mengatasi kulit bayi mengelupas.
Bukan cuma memilih pakaian dengan kain yang lembut, Bunda juga wajib memberikan kenyamanan bagi kulit bayi dengan penggunaan detergen khusus untuk mencuci baju bayi. Di pasaran banyak jenis yang bisa dipilih. Dan ingatlah untuk memisahkan baju orang dewasa dari baju-baju bayi saat dicuci.
7. Coba Mandi Oatmeal
Mandi oatmeal bisa digunakan juga sebagai salah satu cara mengatasi kulit bayi ini. Masukkan bubuk oatmeal dalam air suam-suam kuku. Aduk merata hingga air berwarna putih susu.
Mandikan bayi Bunda dalam cairan oatmeal itu lalu gunakan air bersih untuk membilasnya dari ujung kepala hingga ujung kaki. Oatmeal diyakini dapat mencegah bayi menggaruk kulit yang rusak akibat gatal sehingga akhirnya terkelupas.
Baca Juga: Ini Penyebab Bintik Merah pada Kulit Bayi dan Penanganannya
Buat Bayi Selalu Nyaman
Itulah penyebab dan cara mengatasi kulit bayi mengelupas, Bunda. Sebagai orangtua baru, Bunda tentunya ingin memiliki bayi sehat dan memberikan yang terbaik agar kulitnya bersih tanpa sisik.
Baca juga: 8 Tips Bibir Sehat dan Merah Alami, Patut Dicoba!
Secara umum kulit bayi yang mengelupas adalah hal normal, jadi Bunda tak perlu panik. Stres bisa muncul dan mengganggu proses menyusui dan pengasuhan. Pemahaman yang benar tentang kondisi kulit bayi yang baru lahir sangat penting. Bunda jadi tahu cara mengatasinya. Kulit bayi ini bisa jadi biasa atau abnormal. Jika masalah berlarut atau memburuk, segera komunikasikan dengan dokter terkait atau pakar yang terpercaya. Semoga tips mengatasi kulit bayi mengelupas ini bermanfaat.