Ini Perbedaan GTM, Tidak Nafsu Makan dan Picky Eater pada Anak

Mei 25, 2025

Echa

Bunda pasti pernah mengalami momen ketika si Kecil tiba-tiba menolak makanan yang biasanya dia sukai. Mau disuapi nasi? Tidak mau. Diberi camilan favorit? Cuma dilirik. Bahkan kadang si kecil sampai menutup rapat mulutnya, atau malah melepeh makanan yang sudah dikunyah. Dalam hati, Bunda pasti bertanya-tanya: ini GTM, tidak nafsu makan, dan picky eater ya?

Masalah anak yang menolak makan memang sering bikin Bunda pusing tujuh keliling. Apalagi jika terjadi terus-menerus. Banyak yang mengira ketiga istilah ini GTM, tidak nafsu makan dan picky eater berarti sama. Padahal, ketiganya punya pengertian dan penyebab yang berbeda. Agar lebih paham, yuk selengkapnya cek di sini ya!.

Apa itu GTM, Tidak Nafsu Makan dan Picky Eater?

Ini Perbedaan GTM, Tidak Nafsu Makan dan Picky Eater pada Anak

Ketika anak tidak mau makan, seringkali kita langsung menyebutnya GTM. Tapi sebenarnya, GTM (Gerakan Tutup Mulut), tidak nafsu makan, dan picky eater adalah tiga kondisi yang berbeda meskipun sama-sama berhubungan dengan penolakan makan.

GTM (Gerakan Tutup Mulut) adalah perilaku di mana anak secara aktif menolak makanan. Anak bisa menutup mulut rapat-rapat, memalingkan wajah saat disuapi, menyemburkan makanan, bahkan sampai memuntahkannya. GTM bisa terjadi tiba-tiba, termasuk saat anak sedang sehat-sehat saja. Penyebabnya beragam, mulai dari rasa bosan, trauma makan, belum merasa lapar, hingga pemberian makan yang tidak sesuai usia atau inappropriate feeding practice. Jadi GTM lebih kepada bentuk reaksi atau protes anak terhadap situasi makan.

Sementara itu, tidak nafsu makan adalah kondisi di mana anak mengalami penurunan minat makan secara umum. Anak terlihat lesu, malas makan, dan porsi makannya jauh berkurang dari biasanya. Ini biasanya disebabkan oleh kondisi medis, seperti demam, flu, sakit tenggorokan, tumbuh gigi, atau perubahan hormon. Tidak nafsu makan cenderung bersifat sementara dan biasanya akan membaik setelah kondisi tubuh anak kembali pulih.

Lain halnya dengan picky eater. Anak picky eater cenderung pilih-pilih makanan. Mereka bisa saja makan dengan lahap, tapi hanya mau makanan tertentu. Misalnya, hanya mau nasi dan ayam goreng, tapi selalu menolak sayur. Anak picky eater masih mengonsumsi satu jenis makanan dari tiap kelompok gizi, hanya saja pilihannya sangat terbatas. Picky eater sering muncul sebagai bagian dari perkembangan normal anak, terutama pada usia 2–5 tahun, meski bisa berlanjut jika tidak ditangani dengan baik.

Perbedaan GTM, Tidak Nafsu Makan dan Picky Eater

Meskipun sama-sama membuat anak jadi sulit makan, ada beberapa perbedaan penting antara GTM, tidak nafsu makan dan picky eater. Berikut tiga perbedaan utama yang bisa Bunda perhatikan:

1. Perilaku saat waktu makan

GTM: Anak menolak makan dengan tegas. Biasanya terlihat dari mulut yang tertutup rapat, menepis sendok, melepeh makanan, bahkan kadang menangis histeris saat diajak makan. Reaksi ini bisa muncul bahkan terhadap makanan favorit.
Tidak nafsu makan: Anak terlihat lesu atau tidak bergairah makan. Meskipun tidak menunjukkan penolakan keras, tapi anak hanya makan sedikit atau bahkan tidak makan sama sekali. Tidak ada drama berlebihan, hanya saja tampak tidak tertarik.
Picky eater: Anak tetap mau makan, tapi sangat selektif. Misalnya, hanya mau nasi tanpa lauk, atau hanya makan roti dan susu. Kalau diberi makanan lain, ia menolak dengan alasan “tidak suka” atau “tidak enak.”

2. Penyebab utama

GTM: Biasanya disebabkan oleh faktor psikologis atau kebiasaan yang salah dalam proses makan. Bisa jadi karena anak merasa dipaksa, bosan dengan menu yang itu-itu saja, atau pernah mengalami pengalaman makan yang tidak menyenangkan.
Tidak nafsu makan: Penyebab utamanya adalah kondisi fisik atau medis. Misalnya demam, infeksi saluran pernapasan, tumbuh gigi, atau gangguan pencernaan. Setelah anak sehat kembali, biasanya nafsu makan pun perlahan meningkat.
Picky eater: Lebih berkaitan dengan preferensi makanan. Anak sedang membentuk selera dan merasa nyaman dengan jenis makanan tertentu. Kadang juga karena faktor sensorik, misalnya tidak suka tekstur tertentu seperti sayur yang lembek atau daging yang alot.

3. Efek terhadap pola makan dan gizi

GTM: Anak bisa benar-benar menolak makan sama sekali, sehingga asupan gizinya bisa terganggu cukup signifikan. Jika berlangsung lama, bisa berakibat pada penurunan berat badan dan gangguan tumbuh kembang.
Tidak nafsu makan: Biasanya bersifat sementara. Tapi jika terlalu sering atau berlangsung lebih dari seminggu, bisa menyebabkan kekurangan nutrisi dan mempengaruhi energi harian anak.
Picky eater: Anak tetap makan, tetapi jenis makanannya sangat terbatas. Ini bisa menyebabkan kekurangan zat gizi tertentu, tergantung dari jenis makanan yang ia hindari. Misalnya jika tidak suka makan sayur dan buah, bisa kekurangan serat atau vitamin tertentu.

Kenapa Bunda Perlu Tahu Bedanya?

Mengetahui perbedaan GTM, tidak nafsu makan dan picky eater penting supaya Bunda bisa menentukan langkah yang tepat untuk membantu si Kecil. Misalnya, jika anak GTM karena trauma makan, Bunda bisa mencoba pendekatan yang lebih menyenangkan saat waktu makan. Tapi jika penyebabnya karena sakit, fokus dulu pada penyembuhan si kecil.

Picky eater juga perlu penanganan yang berbeda. Jangan langsung dipaksa makan sayur kalau belum siap. Cobalah kenalkan makanan baru secara bertahap, mungkin lewat bentuk yang lucu atau dengan melibatkan anak saat memasak.

Beberapa tips yang bisa Bunda coba di rumah:

Ciptakan suasana makan yang nyaman dan menyenangkan.
Hindari memaksa anak untuk makan, apalagi sambil marah.
Sajikan makanan dalam porsi kecil terlebih dulu.
Variasikan menu setiap hari agar anak tidak bosan.
Libatkan anak dalam memilih atau menyiapkan makanan.

Kalau kondisi anak tidak membaik, atau berat badannya mulai turun drastis, sebaiknya Bunda konsultasi ke dokter anak atau ahli gizi. Bisa jadi ada kondisi medis tertentu yang perlu ditangani lebih lanjut.

Masalah makan pada anak memang menjadi tantangan besar buat para orang tua. Tapi dengan memahami perbedaan antara GTM, tidak nafsu makan dan picky eater, Bunda bisa lebih tenang dan tahu langkah apa yang harus dilakukan. Ingat, setiap anak itu unik, dan pendekatan yang berhasil untuk satu anak belum tentu cocok untuk anak lainnya.

Semoga setelah membaca artikel ini, Bunda jadi lebih memahami tanda-tanda yang muncul saat anak menolak makan. Dengan pendekatan yang penuh kesabaran, cinta, dan strategi yang tepat, masalah makan si kecil bisa diatasi secara perlahan. GTM, tidak nafsu makan dan picky eater memang bisa bikin stres, tapi dengan dukungan yang tepat, Bunda pasti bisa melewatinya. Semangat ya, Bunda!.

Post Views: 119