Bunda pasti setuju kalau memberikan ASI untuk si kecil adalah anugerah luar biasa. Namun, di tengah aktivitas yang padat, tidak jarang Bunda perlu memompa dan menyimpan ASI agar kebutuhan nutrisi bayi tetap terpenuhi. Nah, di sinilah pentingnya memilih botol penyimpanan ASI yang aman. Dengan memilih botol yang tepat, Bunda bisa memastikan ASI tetap segar, higienis, dan bernutrisi saat diberikan pada buah hati.
Memilih botol penyimpanan ASI yang aman bukan hanya soal bentuk atau desainnya yang lucu, tapi juga soal kualitas bahan, ketahanan, serta kemudahan penggunaannya. Kalau salah pilih, kualitas ASI bisa berkurang dan ini tentu merugikan si kecil. Jadi, sebelum membeli, ada baiknya Bunda memahami tips memilih botol penyimpanan ASI yang aman. Dengan cara ini, Bunda bisa merasa lebih tenang dan nyaman ketika menyimpan ASI perah di rumah.
Baca juga: Cara Menyimpan ASI dalam Kantong ASI
5 Cara Memilih Botol Penyimpanan ASI yang Aman

1. Pilih Bahan yang Aman dan Bebas BPA
Tips pertama dalam memilih botol penyimpanan ASI yang aman adalah memastikan bahan botol benar-benar aman untuk bayi. Botol yang mengandung BPA (Bisphenol-A) sangat tidak disarankan karena bisa mengganggu sistem hormon bayi. Oleh karena itu, selalu pastikan label BPA-free tertera pada kemasan.
Bunda bisa memilih botol berbahan kaca atau plastik khusus yang tahan suhu rendah dan tinggi. Botol kaca memang lebih tahan lama, tetapi sedikit lebih berat. Sementara botol plastik berkualitas tinggi tetap aman digunakan asalkan bebas BPA. Dengan begitu, nutrisi ASI tetap terjaga dan si kecil bisa tumbuh sehat tanpa risiko zat berbahaya masuk ke tubuhnya.
Baca juga: Simpan ASI di Botol Atau Kantong ASI? Cek Di Sini Perbedaannya!
2. Perhatikan Ketahanan dan Keawetan Botol
Memilih botol penyimpanan ASI yang aman juga berarti memastikan botol tahan terhadap perubahan suhu. ASI biasanya harus keluar-masuk kulkas atau freezer, sehingga botol harus kuat menahan suhu dingin maupun panas saat dihangatkan. Botol berkualitas rendah bisa retak atau berubah bentuk, dan ini tentu membahayakan.
Botol kaca sering jadi pilihan karena lebih awet dan tidak mudah tergores. Namun, jika Bunda khawatir soal keamanan saat jatuh, pilih plastik food-grade yang dirancang khusus untuk penyimpanan ASI. Intinya, botol yang tahan lama akan lebih hemat dan aman untuk penggunaan jangka panjang.
3. Pilih yang Mudah Dibersihkan dan Disterilkan
Kebersihan adalah kunci utama dalam menjaga kualitas ASI. Itulah sebabnya, memilih botol penyimpanan ASI yang aman harus disertai dengan kemudahan dalam mencucinya. Pilih botol dengan desain sederhana tanpa banyak lekukan sempit agar mudah dibersihkan.
Baca juga: Mengenal Kantong ASI Double Ziplock untuk Ibu Menyusui
Botol yang bisa disterilkan dengan air panas atau menggunakan alat sterilizer juga jadi nilai tambah. Dengan botol yang mudah dibersihkan, Bunda bisa memastikan ASI terbebas dari bakteri atau kuman yang berpotensi mengganggu kesehatan bayi. Jadi, jangan lupa cek apakah botol kompatibel dengan metode sterilisasi yang Bunda punya di rumah.
4. Sesuaikan Ukuran Botol dengan Kebutuhan
Memilih botol penyimpanan ASI yang aman juga berarti memilih ukuran botol yang sesuai kebutuhan si kecil. Bayi baru lahir biasanya minum ASI dalam jumlah sedikit, jadi botol kecil dengan kapasitas 100–120 ml sudah cukup. Namun, seiring bertambahnya usia, kebutuhan ASI juga meningkat sehingga botol 200-250 ml bisa lebih praktis.
Dengan memilih ukuran yang pas, Bunda bisa menghindari pemborosan. ASI yang sudah dituangkan ke botol tidak boleh dibekukan ulang, jadi lebih baik simpan dalam porsi sesuai kebutuhan minum bayi. Dengan cara ini, ASI tetap segar, tidak ada yang terbuang, dan kebutuhan bayi terpenuhi dengan baik.
5. Cari Botol dengan Fitur Tambahan yang Membantu
Tips terakhir, pilih botol yang punya fitur tambahan. Misalnya, botol dengan penanda volume jelas, label tanggal yang bisa ditempel, atau botol yang kompatibel langsung dengan pompa ASI. Fitur seperti ini akan memudahkan Bunda dalam memompa, menyimpan, hingga memberikan ASI pada si kecil.
Baca juga: Cara Penyimpanan ASI dengan Kantong ASI dan Cooler Bag GabaG
Fitur tambahan mungkin terlihat sepele, tetapi bisa sangat membantu saat Bunda menyimpan banyak stok ASI. Dengan adanya penanda tanggal, Bunda bisa dengan mudah tahu ASI mana yang harus digunakan lebih dulu. Hasilnya, manajemen ASI jadi lebih rapi dan praktis tanpa mengurangi kualitas nutrisi untuk bayi.
Tips Tambahan Menyimpan ASI Perah dengan Aman
Selain memilih botol penyimpanan ASI yang aman, Bunda juga perlu memperhatikan cara penyimpanannya. Selalu cuci tangan sebelum memegang botol, sterilkan botol secara rutin, dan beri label tanggal perah. Simpan ASI di bagian belakang kulkas agar suhunya stabil, bukan di pintu kulkas.
Untuk penyimpanan, ASI bisa bertahan 3–5 hari di kulkas dengan suhu 4°C atau 6-12 bulan di freezer dengan suhu -18°C. Saat mencairkan ASI, jangan gunakan air panas mendidih atau microwave, cukup rendam di air hangat agar nutrisinya tetap terjaga. Menyimpan ASI perah bukan hanya di botol saja loh. Ada juga kantong ASIP yang pastinya lebih ringkas tanpa harus repot mencuci setiap kali akan dipakai. Kantung ASI GabaG juga sudah steril, jadi pasti Bunda akan lebih mudah menyimpan ASI tercinta.
Baca juga: Botol ASI atau Kantong ASI, Mana yang Lebih Bagus?
Dengan memilih botol penyimpanan ASI yang aman dan menyimpannya dengan benar, Bunda bisa memastikan si kecil selalu mendapat nutrisi terbaik meski Bunda sedang sibuk. Selamat mencoba tipsnya ya!.





