Setelah sebulan penuh berpuasa, kini saatnya merayakan Hari Raya Idul Fitri. Lebaran bukan hanya soal makanan lezat dan baju baru, tetapi juga momen berharga untuk mengenalkan tradisi lebaran anak yang penuh makna. Tradisi lebaran anak ini bisa menjadi pengalaman berharga yang akan diingat hingga dewasa, mulai dari mudik hingga berbagi salam tempel yang khas.
Apalagi kalau ini adalah lebaran pertama anak pasti lebih spesial ya Bunda. Supaya makin seru, libatkan anak saat mempersiapkan hari raya agar ia lebih memahami makna lebaran dan menikmati momen istimewa ini. Melibatkan mereka dalam berbagai aktivitas seperti menyiapkan ketupat, menyusun amplop THR, hingga mengikuti shalat Idul Fitri bisa menjadi cara menyenangkan untuk mengenalkan tradisi lebaran anak yang berharga.
Baca juga: 10 Tips Mudik Bawa Bayi yang Aman dan Anti Repot
Penasaran apa saja? Cek di sini selengkapnya ya apa saja yang bisa dilakukan dalam tradisi lebaran anak!.
8 Tradisi Lebaran Anak yang Menyenangkan

Berikut adalah 8 tradisi lebaran anak yang bisa Bunda ajarkan dan akan alami bersama!
1. Mudik Lebaran
Mudik adalah tradisi yang sangat khas di Indonesia. Biasanya menjelang lebaran, banyak keluarga yang melakukan perjalanan pulang kampung untuk berkumpul dengan sanak saudara. Tradisi ini bisa menjadi pengalaman seru untuk anak karena mereka bisa bertemu sepupu, kakek-nenek, dan keluarga besar lainnya.
Baca juga: Tips Mudik Bersama Anak yang Menyenangkan
Untuk membuat perjalanan mudik lebih nyaman bagi anak, Bunda bisa mempersiapkan berbagai kebutuhan anak seperti makanan ringan, mainan, dan aktivitas yang bisa membuat mereka sibuk selama di perjalanan. Jangan lupa juga untuk menjelaskan pada anak tentang makna mudik sebagai bentuk silaturahmi.
2. Main Kembang Api di Malam Takbir
Saat malam takbir, tradisi bermain kembang api atau petasan sering menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak. Cahaya kembang api yang berkilauan di langit malam menciptakan suasana penuh kegembiraan.
Baca juga: Tips Menyusui Saat Mudik Lebaran
Jika Bunda ingin mengajak anakl bermain kembang api, pastikan untuk memilih jenis kembang api yang aman dan sesuai usianya. Jangan lupa dampingi mereka selama bermain agar tradisi ini tetap menyenangkan dan aman. Tetap harus hati-hati ya Bunda!.
3. Shalat Idul Fitri
Shalat Idul Fitri atau shalat ied merupakan ibadah yang dilakukan pada pagi hari di hari lebaran. Mengajak anak shalat ied bisa menjadi cara yang baik untuk mengenalkannya pada tradisi keagamaan sejak dini.
Baca juga: Apa Saja Amalan untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal?
Agar anak tidak rewel saat shalat, pastikan dia cukup tidur malam sebelumnya dan sarapan terlebih dahulu. Kenakan pakaian yang nyaman dan pilih posisi di barisan belakang agar lebih mudah menenangkannya jika anak mulai merasa gelisah.
4. Silaturahmi dan Halalbihalal
Tradisi silaturahmi adalah momen penting saat lebaran. Biasanya, anak-anak akan diperkenalkan dengan keluarga besar yang jarang mereka temui. Bunda bisa mengajarkan anak untuk menghormati anggota keluarga yang lebih tua dengan mengucapkan salam dan menunjukkan sikap sopan.
Baca juga: 10 Destinasi Wisata Liburan Anak Sekolah di Jabodetabek yang Seru
Selain itu, silaturahmi bisa menjadi kesempatan bagi anak untuk belajar bersosialisasi, mengenal budaya keluarga, dan membangun hubungan yang lebih erat dengan saudara-saudaranya.
Baca juga: 5 Cara Mengelola Uang THR Anak dengan Cerdas, Jangan Dihabiskan ya Bunda!
5. Salam Tempel Amplop THR Lebaran

Momen yang paling ditunggu-tunggu anak saat lebaran adalah mendapatkan salam tempel atau amplop berisi uang THR. Tradisi ini biasanya dilakukan sebagai bentuk penghargaan bagi anak-anak yang telah berpuasa selama Ramadan. Bisa juga karena kebiasaan lebaran memberikan sesuatu pada anak yang lebih kecil, dan karena pasti Bunda juga memberikan untuk keponakan kan? Jadi sama. Tapi bila anak tidak mendapatkan THR, jangan sedih ya Bunda. Bunda bisa memberikan THR pribadi untuk anak. Pasti anak senang!.
Baca juga: Cara Menyimpan THR Anak dengan Baik
Untuk memberikan makna lebih pada tradisi ini, Bunda bisa mengajarkan Si Kecil untuk menyisihkan sebagian uang THR-nya untuk disedekahkan kepada yang membutuhkan. Dengan begitu, anak bisa belajar tentang berbagi dan empati sejak dini. Jangan dihabiskan untuk Bunda-nya semua ya. Beri anak juga jatah THR hasil yang didapatkan. Misalnya beli baju atau barang yang ingin dia beli. Atau kalau masih bingung, Bunda bisa masukkan ke tabungan anak. Suatu saat pasti ada masa anak ingin membeli sesuatu.
6. Ziarah Makam Keluarga
Ziarah ke makam keluarga biasanya dilakukan setelah shalat ied atau sebelum lebaran. Tradisi ini bertujuan untuk mengenang anggota keluarga yang telah berpulang lebih dahulu. Sebelum berangkat ziarah, Bunda bisa mengenalkan foto-foto keluarga yang sudah meninggal. Nanti tinggal menunjukkan kalau makam yang ini yang ini itu adalah orang yang tersayang kita.
Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Berpuasa?
Bunda bisa mengajak anak berdoa bersama di makam sambil menjelaskan dengan bahasa sederhana bahwa ziarah adalah cara untuk menghormati orang yang telah meninggal dan mendoakan mereka agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
7. Foto-Foto Lebaran
Momen lebaran belum lengkap tanpa sesi foto bersama keluarga. Biasanya, seluruh anggota keluarga mengenakan baju baru yang serasi untuk mengabadikan momen bahagia ini. Tahu tidak Bunda, kalau dilihat lagi foto-foto saat mulai hamil, lebaran saat kecil hingga besar pasti akan membawa suasana hangat buat orang tua dan tentu untuk anak tersayang. Dia akan tahu ternyata sangat dicintai oleh orang tua dan keluarga besar selama ini.
Bunda bisa mengajak anak untuk berpose lucu atau mengenakan pakaian yang menarik agar sesi foto semakin seru. Hasil foto ini bisa menjadi kenangan berharga yang bisa anak kenang di masa depan. Jangan lupa bikin velocity juga ya Bunda kan lagi tren.
Baca juga: 5 Ide DIY Anak Ramadan yang Bisa Dilakukan Bersama Bunda
8. Makan Hidangan Lebaran Setelah Shalat Ied
Setelah shalat ied, tradisi makan bersama dengan hidangan khas lebaran menjadi momen yang dinantikan. Biasanya terdapat menu seperti ketupat, opor ayam, rendang, dan aneka kue kering yang tersaji di meja makan. Kastengel, nastar dan makanan favorit lebaran lainnya juga bisa disiapkan agar meja terlihat cantik dan menarik saat lebaran nanti.
Baca juga: Menu Lebaran untuk Anak yang Sedap
Untuk melibatkan anak, Bunda bisa mengajaknya membantu menyiapkan makanan atau menghias meja makan. Dengan begitu, anak bisa memahami bahwa menyiapkan hidangan adalah bagian dari tradisi lebaran yang menyenangkan. Beri juga tulisan bunting flag “Selamat Hari Raya Idul Fitri” dengan nuansa-nuansa lebaran agar lebih menjiwai dan lebih semangat di rumah.
Baca juga: Makanan Wajib Puasa Saat Hamil Trimester 1
Itulah 8 tradisi lebaran anak yang bisa Bunda ajarkan dan alami bersama anak nanti. Dengan memahami dan menjalankan tradisi ini, Bunda dapat membantu anak merasakan makna lebaran secara lebih mendalam. Jangan lupa untuk menikmati setiap momen istimewa ini bersama keluarga tercinta ya, Bunda!. Sudah tidak sabar lebaran ya, Bunda!.