Berpuasa selama kehamilan sering kali menjadi pertanyaan yang membuat Bunda bimbang. Banyak ibu hamil khawatir jika berpuasa dapat membahayakan kesehatan diri sendiri maupun janin. Namun, sebenarnya ibu hamil berpuasa diperbolehkan selama tidak mengganggu kesehatan ibu dan janin.
Puasa bisa dilakukan jika Bunda dalam kondisi sehat dan tidak mengalami masalah pada kehamilan. Asupan nutrisi dan cairan yang cukup selama sahur dan berbuka sangat penting agar ibu dan janin tetap mendapatkan kebutuhan gizi yang optimal. Biar Bunda makin semangat di bulan Ramadan ini, cek di sini selengkapnya sebenarnya bolehkah ibu hamil berpuasa?.
Baca juga: Tips Melatih Puasa pada Anak Balita
Bolehkah Ibu Hamil Berpuasa di Bulan Ramadan?

Bunda tidak perlu khawatir berlebihan jika ingin menjalankan ibadah puasa saat hamil. Berpuasa diperbolehkan kok selama Bunda dalam kondisi sehat dan tidak memiliki keluhan yang bisa membahayakan kehamilan. Namun, jika Bunda ragu atau memiliki riwayat kehamilan berisiko, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan berpuasa.
Penting untuk memastikan bahwa selama berpuasa, asupan nutrisi dan cairan tetap terpenuhi dengan baik. Jangan sampai Bunda mengalami dehidrasi atau kekurangan energi yang bisa berdampak negatif pada janin. Namun pada dasarnya ibu hamil boleh puasa kok, Bunda!.
Baca juga: Tips Memberikan MPASI Bayi saat Puasa
7 Kondisi Ibu Hamil Berpuasa Diperbolehkan
Ada beberapa kondisi yang memungkinkan ibu hamil berpuasa tanpa khawatir. Berikut adalah tujuh kondisi yang menunjukkan bahwa ibu hamil diperbolehkan berpuasa:
1. Kehamilan yang Sehat
Jika kehamilan berjalan normal tanpa adanya komplikasi seperti tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, atau gangguan plasenta, maka Bunda diperbolehkan berpuasa. Namun, jangan lupa untuk memantau kondisi tubuh secara rutin selama berpuasa.
Baca juga: Menu Buka Puasa Untuk Diet Rendah Kalori Tidak Bikin Gemuk, Wajib Coba ya Bunda!
2. Tidak Mengalami Morning Sickness Parah
Jika Bunda sudah melewati trimester pertama dan tidak lagi mengalami mual serta muntah yang berlebihan, berpuasa dapat dijalankan dengan lebih nyaman. Morning sickness yang parah berisiko menyebabkan dehidrasi dan kurangnya asupan nutrisi. Pasti tidak nyaman ya Bunda kalau morning sickness!
3. Berat Badan Stabil
Ibu hamil dengan berat badan stabil dan sesuai dengan perkembangan janin diperbolehkan berpuasa. Jika berat badan Bunda cenderung turun secara drastis, maka sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum berpuasa.
4. Tidak Mengalami Anemia
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Bunda tidak mengalami anemia atau kekurangan zat besi, maka Bunda bisa berpuasa dengan aman. Pastikan tetap mengonsumsi makanan bergizi saat sahur dan berbuka untuk menjaga kadar hemoglobin tetap stabil.
5. Tidak Mengalami Dehidrasi
Ibu hamil yang tidak mengalami tanda-tanda dehidrasi seperti pusing, lemas, atau urine berwarna pekat diperbolehkan berpuasa. Kunci utamanya adalah mencukupi kebutuhan cairan saat berbuka dan sahur. Tidak perlu sekaligus meminum air lebih banyak saat buka dan sahur, tapi Bunda bisa untuk tetap membagi kebutuhan air selama waktu maghrib hingga waktu sebelum imsak agar tidak dehidrasi.
Baca juga: Makanan dan Minuman Penghilang Mual Saat Hamil
6. Trimester Kedua Kehamilan
Bunda yang memasuki trimester kedua biasanya lebih aman untuk berpuasa. Pada masa ini, morning sickness sudah berkurang, dan janin telah melewati tahap awal perkembangan organ penting. Tapi kalau Bunda mau puasa di TM1 dan TM2 juga tidak apa-apa ya Bunda. Yang penting harus dalam keadaan sehat ya.
7. Mendapat Persetujuan Setelah Konsultasi dengan Dokter
Meskipun Bunda merasa sehat, jangan lupa konsultasi dengan dokter sebelum memutuskan berpuasa sangat dianjurkan. Dokter akan memastikan kondisi kehamilan aman untuk berpuasa dan memberikan panduan terbaik untuk menjaga kesehatan selama berpuasa.
5 Kondisi Ibu Hamil Dilarang Puasa

Meskipun berpuasa di bulan Ramadan merupakan ibadah sebulan penuh setahun sekali, tapi ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil tidak disarankan untuk berpuasa. Berikut adalah lima kondisi tersebut:
Baca juga: 9 Pantangan Ibu Hamil yang Tidak Boleh Dilanggar
1. Kehamilan Preeklamsia
Preeklamsia merupakan kondisi tekanan darah tinggi yang berisiko bagi ibu hamil. Puasa bisa memperparah kondisi ini karena tubuh cenderung kekurangan cairan dan nutrisi, yang dapat memicu lonjakan tekanan darah. Bahkan preeklampsia ini bisa menyebabkan kematian, jadi sangat tidak disarankan dengan kesehatan Bunda dan bayi ya.
2. Janin Tidak Berkembang Optimal
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa janin tidak berkembang dengan baik, sebaiknya Bunda tidak berpuasa. Janin membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan optimalnya. Biasanya janin berkembang atau tidak seringnya terjadi di awal kehamilan di trimester 1. Karena itulah, biasanya ibu hamil muda tidak disarankan untuk berpuasa demi bayi dalam kandungan tetap mendapat nutrisi cukup untuk berkembang baik. Namun jika kondisi Bunda sehat dan dinyatakan boleh berpuasa, silakan menjalani puasa di bulan Ramadan dengan khidmat ya Bunda.
3. Mengalami Diabetes Gestasional
Ibu hamil yang menderita diabetes gestasional disarankan untuk tidak berpuasa. Puasa dapat menyebabkan ketidakseimbangan kadar gula darah yang berisiko membahayakan ibu dan janin. Jika Bunda ingin tetap ingin puasa, harus dalam pengawasan dokter. Karena biasanya kondisi preeklampsia sangat berhubungan dengan diabetes dan tekanan darah tinggi.
Baca juga: 10 Makanan untuk Ibu Hamil Trimester 2, Bumil Wajib Tahu!
4. Kekurangan Cairan Ketuban
Jika Bunda didiagnosis memiliki cairan ketuban yang sedikit, berpuasa bisa memperburuk kondisi ini. Kekurangan cairan ketuban bisa membahayakan janin karena berkurangnya perlindungan di dalam rahim. Jadi agar tidak dehidrasi, Bunda wajib tetap menjaga kadar air dalam tubuh. Karena akan berpengaruh pada banyaknya jumlah cairan ketuban dalam kandungan.
5. Gangguan Pencernaan atau Maag
Ibu hamil yang memiliki riwayat maag atau gangguan pencernaan sebaiknya tidak berpuasa. Puasa yang menyebabkan perut kosong dalam waktu lama bisa memicu naiknya asam lambung yang berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin. Buat Bunda yang punya gangguan maag saat puasa wajib mengonsumsi makanan yang tidak membuat pencernaan tambah sakit. Kalau Bunda ingin tetap berpuasa wajib untuk konsultasi dokter dulu ya Bunda. Ingat kesehatan adalah nomer 1, apalagi Bunda wajib menjaga bayi dalam kandungan tetap sehat.
Jadi kesimpulannya apakah ibu hamil boleh berpuasa? Jawabannya adalah boleh ya Bunda. Dengan syarat, selama kondisi kehamilan Bunda sehat dan tidak ada gangguan yang membahayakan ibu maupun janin. Namun, jika Bunda mengalami kondisi tertentu seperti preeklamsia, diabetes gestasional, atau gangguan pencernaan, sebaiknya tidak memaksakan diri untuk berpuasa.
Baca juga: Hukum Puasa Bagi Ibu Menyusui, Jangan Takut ASI Kurang!
Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengambil keputusan untuk berpuasa agar kesehatan Bunda dan janin tetap terjaga. Dengan persiapan yang tepat, Bunda bisa menjalankan ibadah puasa dengan aman dan nyaman selama kehamilan. Tetap semangat ya Bunda menjaga kehamilan!.