Melatih anak untuk berpuasa sejak dini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi Bunda. Meski secara agama anak baru diwajibkan saat sudah baligh, Bunda tetap bisa mulai mengenalkan konsep puasa pada anak sejak mereka masih balita. Namun tentu saja, tidak dengan cara yang sama seperti orang dewasa. Anak balita masih dalam masa pertumbuhan sehingga tidak disarankan untuk berpuasa penuh. Namun, mereka bisa diajarkan untuk memahami esensi puasa dan perlahan mulai berlatih menahan lapar dan haus dalam batas yang wajar.
Lalu, bagaimana cara terbaik melatih puasa pada anak balita? Yuk, cek selengkapnya di artikel ini ya Bunda!
Manfaat Melatih Puasa pada Anak

Melatih anak untuk berpuasa bukan hanya sekadar mengenalkan ibadah, tetapi juga memberikan berbagai manfaat bagi tumbuh kembang mereka. Berikut beberapa manfaat melatih puasa:
1. Membentuk Kebiasaan Disiplin
Saat berpuasa, anak akan belajar mengatur waktu makan, kapan harus sahur, berbuka, dan bagaimana mengontrol diri agar tidak makan atau minum di luar waktu yang ditentukan. Kebiasaan ini bisa membantu anak lebih disiplin dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam menjalankan aktivitas lainnya seperti belajar dan tidur tepat waktu.
Baca juga: Tips Memberikan MPASI Bayi saat Puasa
2. Melatih Kesabaran dan Pengendalian Diri
Puasa mengajarkan anak untuk menahan diri dari lapar, haus, dan keinginan lainnya. Ini bisa menjadi latihan awal bagi mereka untuk memahami bahwa tidak semua keinginan bisa langsung terpenuhi. Dengan begitu, anak akan lebih sabar dan memiliki pengendalian diri yang lebih baik.
3. Menjaga Pola Makan yang Sehat
Ketika anak mulai berlatih puasa, pola makannya akan lebih teratur. Mereka akan belajar pentingnya makan sahur dan berbuka dengan makanan yang sehat. Selain itu, puasa juga bisa membantu mencegah anak makan berlebihan dan mengurangi konsumsi camilan yang kurang sehat.
Baca juga: Cara Mencegah Kulit Kering saat Puasa Ramadan
Kapan Anak Mulai Puasa?
Dari sudut pandang agama, kewajiban puasa baru berlaku ketika anak sudah mencapai usia baligh, yaitu sekitar usia 9–14 tahun untuk anak laki-laki dan 8–13 tahun untuk anak perempuan. Namun, anak bisa mulai diperkenalkan dengan konsep puasa sebelum mereka mencapai usia tersebut, misalnya saat mereka sudah mulai paham aturan makan dan minum sendiri.
Baca juga: 10 Menu Buka Puasa untuk Anak, Dijamin Doyan!
Secara medis, anak-anak berusia 7 tahun umumnya sudah mulai aman untuk berlatih puasa setengah hari. Pada usia ini, tubuh mereka lebih siap untuk beradaptasi dengan perubahan pola makan. Namun, jika Bunda ingin melatih anak balita (di bawah 5 tahun), maka pendekatan yang lebih fleksibel dan bertahap perlu diterapkan agar mereka tetap sehat dan nyaman.
Ingat tetap perhatikan kesehatan, bayi balita tidak wajib berpuasa. Jadi Bunda bisa tetap memberikan MPASI dan makanan seperti biasanya saja. Namun bisa mulai ikut sahur dan berbuka bersama saja. Manfaatkan momen ini untuk mengajarkan kalau ada sahur dan buka di bulan Ramadan.
5 Tips Melatih Puasa pada Anak Balita

Agar balita bisa belajar puasa tanpa merasa terbebani, Bunda bisa mencoba beberapa cara berikut:
1. Mulai dengan Puasa Setengah Hari
Karena balita masih dalam masa pertumbuhan, mereka tidak perlu langsung berpuasa seharian penuh. Sebagai latihan awal, Bunda bisa mengajak mereka untuk berpuasa setengah hari, misalnya hingga pukul 10 pagi atau 12 siang. Secara perlahan, durasi bisa ditambah sesuai dengan kemampuan anak.
Baca juga: Hukum Puasa Bagi Ibu Menyusui, Jangan Takut ASI Kurang!
Saat anak sudah mulai terbiasa menahan lapar dan haus dalam waktu yang lebih lama, Bunda bisa memberikan tantangan kecil, seperti mencoba hingga waktu zuhur atau asar. Namun, tetap perhatikan kondisi anak ya, Bun! Jika mereka sudah terlalu lemas atau rewel, sebaiknya beri jeda terlebih dahulu.
2. Buat Suasana Puasa yang Menyenangkan
Agar anak lebih semangat menjalani latihan , ciptakan suasana yang menyenangkan. Bunda bisa mengajak anak untuk ikut serta dalam kegiatan sahur dan berbuka bersama keluarga, menghias rumah dengan tema Ramadan, atau memberikan stiker penghargaan setiap kali mereka berhasil menyelesaikan puasa setengah hari.
Bunda juga bisa memberikan apresiasi kecil, seperti menyiapkan menu berbuka favorit mereka atau memberikan hadiah sederhana jika mereka berhasil menyelesaikan tantangan puasa selama beberapa hari berturut-turut. Hal ini bisa membuat anak semakin termotivasi untuk terus mencoba.
3. Ajarkan Konsep Puasa dengan Cara yang Mudah Dimengerti
Anak balita mungkin belum memahami sepenuhnya makna puasa, tetapi Bunda bisa menjelaskan konsepnya dengan cara yang sederhana. Misalnya, Bunda bisa mengatakan bahwa puasa adalah latihan untuk menjadi anak yang kuat, sabar, dan lebih dekat dengan Allah.
Baca juga: 7 Resep Jus Kurma Kekinian Kaya Manfaat
Gunakan cerita Islam yang sesuai Al Quran dan hadis yang menggambarkan keutamaan puasa agar anak lebih mudah memahami. Misalnya, ceritakan kisah tentang anak yang berhasil menahan lapar dan mendapat pahala besar dari Allah. Dengan cara ini, anak akan merasa lebih antusias untuk mencoba berlatih puasa.
4. Pastikan Asupan Nutrisi Tetap Terpenuhi
Saat melatih anak berpuasa, penting bagi Bunda untuk memastikan kebutuhan nutrisi dan cairannya tetap terpenuhi. Pastikan anak mengonsumsi makanan yang kaya serat dan protein saat sahur agar mereka merasa kenyang lebih lama.
Baca juga: Pentingnya Gizi bagi Anak Usia Dini, Bunda Wajib Tahu!
Hindari memberi makanan yang terlalu manis atau asin, karena bisa membuat anak lebih cepat merasa haus. Selain itu, pastikan anak minum cukup air putih saat sahur dan berbuka untuk mencegah dehidrasi. Jika anak terlihat lemas atau kurang berenergi, jangan ragu untuk berhenti dan berikan makanan yang bergizi.
5. Jangan Memaksa, Biarkan Latihan Puasa pada Anak Nyaman
Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda dalam menjalani puasa. Ada anak yang cepat beradaptasi, ada juga yang butuh waktu lebih lama. Jangan memaksa untuk langsung berpuasa penuh jika mereka belum siap, ya, Bun!
Jika anak merasa lapar sebelum waktu berbuka, biarkan mereka berbuka lebih awal. Ingat, tujuan utama dari latihan ini adalah mengenalkan konsep puasa, bukan membuat mereka merasa terbebani. Bunda juga bisa memberikan motivasi dengan kata-kata positif, seperti, “Wah, hebat banget hari ini bisa puasa sampai siang! Besok kita coba sampai lebih lama, ya!”.
Baca juga: Bagaimana Cara Menghadapi Anak Pemarah?
Melatih anak balita untuk berpuasa memang membutuhkan kesabaran dan pendekatan yang tepat. Bunda bisa mulai dengan mengenalkan konsep puasa secara sederhana, membuat suasana Ramadan lebih menyenangkan, serta memberikan tantangan kecil seperti puasa setengah hari. Pastikan juga kebutuhan nutrisi anak tetap terpenuhi agar mereka tetap sehat dan berenergi.
Yang terpenting, jangan memaksa berpuasa jika mereka belum siap. Dengan pendekatan yang lembut dan penuh dukungan, anak akan lebih mudah terbiasa dan nantinya bisa menjalankan puasa dengan lebih baik ketika sudah memasuki usia yang lebih matang.
Semoga tips ini membantu Bunda dalam melatih puasa pada anak, ya!.