Bunda yang sedang menjalani metode Direct Breastfeeding (DBF), pasti sering bertanya-tanya apakah masih bisa melakukan power pumping setelah DBF atau menyusui langsung? Jawabannya, tentu saja bisa! Meski DBF sudah memenuhi kebutuhan ASI bayi, power pumping tetap menjadi metode yang efektif untuk meningkatkan produksi ASI, apalagi jika Bunda berencana untuk menyimpan stok ASI.
Namun power pumping setelah DBF harus dilakukan dengan cara yang tepat, agar Bunda tidak kelelahan dan tetap mendapatkan hasil optimal. Berikut ini adalah panduan cara power pumping setelah DBF yang bisa Bunda ikuti dengan mudah. Jangan khawatir, Bunda juga akan mengetahui apakah ada jeda waktu yang perlu diperhatikan selama power pumping. Cek di sini selengkapnya ya!.
Baca juga: Mengenal Teknik Power Pumping Untuk Meningkatkan Produksi ASI
Apa Itu Power Pumping dan Kapan Harus Dilakukan?
Power pumping adalah teknik memompa ASI dalam waktu yang lebih lama dengan jeda istirahat di antara sesi pemompaan. Tujuan dari power pumping adalah untuk membuat tubuh agar meningkatkan produksi ASI. Hal ini sama seperti yang terjadi ketika bayi menyusu lebih lama. Power pumping bisa dilakukan kapan saja, terutama jika Bunda merasa produksi ASI mulai menurun atau ingin menyimpan stok ASI tambahan. Setelah menyusui langsung (DBF), Bunda bisa melanjutkan dengan power pumping untuk merangsang payudara agar menghasilkan lebih banyak ASI.
Baca juga: Power Pumping Sehari Berapa Kali? Ini Jawabannya!
Idealnya power pumping dilakukan setelah menyusui bayi, yaitu 3-4 jam setelah sesi menyusui langsung. Namun, jika Bunda merasa produksi ASI masih cukup, power pumping bisa dilakukan di pagi hari atau saat payudara terasa penuh. Pastikan Bunda menyusui terlebih dahulu, baru kemudian melakukan power pumping. Karena DBF tetap cara menyusui yang terbaik ya Bunda!.
Power Pumping Menggunakan Single Pump
Jika Bunda hanya memiliki satu pompa ASI (single pump), power pumping tetap bisa dilakukan dengan efektif. Berikut adalah cara power pumping menggunakan single pump:
- 10 menit memompa payudara kanan
- 10 menit memompa payudara kiri
- 5 menit istirahat
- 10 menit memompa payudara kanan
- 10 menit memompa payudara kiri
- 5 menit istirahat
- 10 menit memompa payudara kanan
- 10 menit memompa payudara kiri
Total durasi: 70 menit.
Baca juga: Cek Disini 5 Perbedaan Power Pumping Single Pump dan Double Pump
Dalam metode ini, Bunda akan memompa setiap payudara secara bergantian, memberi kesempatan untuk beristirahat di antara sesi pemompaan. Teknik ini membantu merangsang kedua payudara secara bergantian tanpa terlalu membebani tubuh. Power pumping setelah DBF bisa dilakukan 1-2 kali sehari, sesuai dengan kebutuhan produksi ASI Bunda.
Power Pumping Menggunakan Double Pump
Jika Bunda menggunakan pompa ASI ganda (double pump), power pumping bisa dilakukan dengan lebih cepat. Berikut adalah cara power pumping dengan menggunakan double pump:
- 20 menit memompa
- 10 menit istirahat
- 10 menit memompa
- 10 menit istirahat
- 10 menit memompa
Total durasi: 60 menit.
Metode double pump memungkinkan Bunda untuk memompa kedua payudara secara bersamaan, sehingga waktu pemompaan menjadi lebih efisien. Namun, pastikan untuk memberi waktu istirahat yang cukup di antara sesi pemompaan agar payudara tidak merasa kelelahan dan ASI tetap keluar dengan lancar.
Baca juga: Jangan Sedih, Ini Alasan Hasil Power Pumping Sedikit!
Kapan Harus Power Pumping Setelah DBF?
Setelah sesi menyusui langsung (DBF), Bunda bisa melakukan power pumping dalam jangka waktu 3-4 jam setelahnya. Jika ASI terasa berlimpah, power pumping bisa dilakukan lebih lama lagi, dengan jeda yang sesuai antara sesi pemompaan. Jangan lupa untuk tetap memperhatikan kondisi tubuh dan payudara agar tidak merasa kelelahan.
Baca juga: Siapkan 7 Perlengkapan untuk Power Pumping Ini ya Bunda!
Selain itu, power pumping juga sangat berguna di pagi hari karena pada waktu ini pasokan ASI biasanya lebih melimpah. Bunda bisa melakukannya di antara sesi menyusui atau pada waktu yang memang dirasa tepat untuk meningkatkan produksi ASI.
Tips Sukses Power Pumping Setelah DBF
1. Perhatikan waktu istirahat
Jangan memompa terlalu lama tanpa jeda. Istirahatkan payudara Bunda agar ASI dapat mengalir dengan lancar.
2. Pompa dengan rutin
Power pumping bukan metode yang bisa dilakukan sekali saja. Lakukan secara rutin agar produksi ASI tetap terjaga.
3. Perhatikan kenyamanan
Pilih waktu dan tempat yang nyaman untuk power pumping, agar Bunda bisa lebih santai dan maksimal.
4. Hindari over-pumping
Jangan terlalu sering memompa dalam waktu yang terlalu lama. Power pumping bertujuan untuk merangsang produksi, bukan untuk membuat tubuh Bunda kelelahan.
Baca juga: Mengenal Cluster Pumping untuk Meningkatkan ASI
Dengan cara power pumping yang tepat, Bunda dapat menjaga pasokan ASI tetap terjaga, meski sudah DBF. Sesuaikan jadwal power pumping dengan rutinitas Bunda, dan pastikan untuk selalu memprioritaskan kenyamanan serta kesehatan tubuh. Ingat setiap tubuh berbeda, jadi pastikan untuk mencari pola yang paling sesuai dengan kebutuhan ASI Bunda. Dan konsistensi akan sangat mempengaruhi keberhasilan power pumping setelah DBF. Selamat mencoba!.