Momen menyusui memang luar biasa, ada perjuangan saat Bunda kerasa kepala mengASIhi bayi tersayang. Apalagi untuk ibu yang bekerja, memiliki stok ASI perah (ASIP) yang cukup pasti akan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi para Bunda. Namun ternyata memiliki stok ASIP saja tidak cukup. Bunda juga harus tahu bagaimana menyimpan dan cara mencairkan ASI dari kantong ASI dengan baik.
Ini dikenal dengan manajemen penyimpanan ASIP yang baik, agar tetap menjaga kualitas ASI pada ASIP. Metode yang digunakan biasanya memakai prinsip FIFO (First In First Out) dan LIFO (Last In First Out). Mulai dari menyimpan hingga cara mencairkan ASI dari kantong ASI atau botol ASIP yang benar sesuai dengan metode tersebut.
Semua Bunda lakukan demi bayi tercinta hingga terpenuhi minum ASI sampai dua tahun. Penuh perjuangan ya Bunda. Agar Bunda tidak salah dalam menyimpan dan tahu cara cara mencairkan ASI dari kantong ASI atau botol ASIP yang tepat, cek tulisan GabaG selengkapnya di sini ya!.
Mengenal Manajemen ASIP FIFO dan LIFO

Sebelum masuk ke pembahasan tentang cara mencairkan ASI dari kantong ASI, Bunda wajib kenalan dulu apa itu manajemen ASIP FIFO dan LIFO.
Baca juga: Prinsip Manajemen ASIP FIFO LIFO yang Perlu Mommy Tahu
Apa Itu FIFO dan LIFO pada Manajemen ASIP?
FIFO (First In First Out) adalah metode manajemen ASIP dengan cara menggunakan stok ASI yang pertama kali disimpan. Jadi, ASIP yang disimpan lebih dulu akan digunakan lebih dulu. Metode ini sering dianalogikan seperti antrean: siapa yang datang lebih dulu, dia yang keluar lebih dulu.
Sebaliknya, LIFO (Last In First Out) adalah metode di mana ASIP yang baru disimpan akan digunakan lebih dulu. Ini berarti ASI segar hasil perahan terakhir yang langsung diberikan kepada bayi. Cara ini dilihat lebih fresh, karena apa yang diminum bayi masih perahan baru.
Perbedaan FIFO dan LIFO pada Manajemen ASIP
1. FIFO (First In First Out)
Keuntungan: Memastikan ASI yang lebih lama tidak kadaluarsa.
Kekurangan: ASI yang diberikan ke bayi mungkin sudah disimpan cukup lama, sehingga nutrisi alaminya sedikit berkurang.
2. LIFO (Last In First Out):
Keuntungan: Memberikan ASI yang lebih segar dengan kandungan nutrisi yang masih optimal.
Kekurangan: Risiko ASI lama terabaikan dan akhirnya kadaluarsa.
Agar lebih fleksibel, banyak Bunda yang mengombinasikan kedua metode ini. Bahkan, AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) merekomendasikan gabungan FIFO dan LIFO untuk memaksimalkan penggunaan stok ASIP. Jadi ASIP yang diberikan masih baik dan tidak ada ASIP yang kadaluarsa.
Karena itu pencatatan atau pemberian label dalam manajemen ASIP wajib dilakukan. Ini untuk mencegah Bunda lupa dengan ASIP yang sudah disimpan, sehingga tidak ada kantong ASI yang membeku terlalu lama. Tentunya akan membuat bayi tetap minum ASIP yang berkualitas.
Baca juga: Ciri-Ciri ASI Basi yang Harus Bunda Ketahui agar Bayi Tetap Aman
Cara Mencairkan ASI dari Kantong ASI dengan Prinsip FIFO
Pada metode FIFO ASI. Bunda akan menggunakan ASIP yang sudah lebih lama disimpan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk memastikan tidak ada ASIP yang terbuang karena melewati masa penyimpanannya.
Baca juga: 5 Tips Memilih Kantong ASI Perah Anti Bocor yang Bagus
Langkah-Langkah Mencairkan ASI dengan Prinsip FIFO
1. Pindahkan ASIP dari Freezer ke Kulkas Bawah
Malam sebelum digunakan, ambil kantong ASI yang sudah disimpan paling lama dalam freezer dan letakkan di kulkas bawah (Chiller). Proses ini membutuhkan waktu sekitar 12 jam untuk mencairkan ASI secara perlahan.
2. Rendam Kantong ASI di Air Hangat
Isi wadah dengan air hangat (bukan panas). Letakkan kantong ASI di dalamnya dan biarkan sampai ASI mencair. Jika air mulai dingin, ganti dengan air hangat yang baru.
Sebenarnya cara mencairkan ASIP ini ada banyak cara bukan hanya pakai air hangat saja, tapi juga bisa pakai bottle warmer yang lebih praktis. Yang penting jangan gunakan microwave atau merebus ASI karena dapat merusak kandungan nutrisinya ya Bunda!.
3. Gunakan ASI dalam Waktu 24 Jam
Setelah mencair, ASI harus segera digunakan dalam waktu maksimal 24 jam untuk menjaga kualitasnya.
4. Uji Suhu Sebelum Diberikan ke Bayi
Teteskan sedikit ASI di pergelangan tangan untuk memastikan suhunya tidak terlalu panas atau dingin.
5. Dilarang Membekukan ASIP Lagi
Biasanya, Bunda suka sayang kalau ada ASIP yang tidak habis diminum bayi. Apalagi proses perahnya membutuhkan perjuangan yang tinggi. Tapi ingat, tetap tidak boleh untuk bekukan ulang ASI yang sudah mencair ya. Lebih baik harus langsung dihabiskan bayi.
Cara Mencairkan ASI dari Kantong ASI dengan Prinsip LIFO

Bagi Bunda yang menggunakan prinsip LIFO, ASIP yang baru saja dipompa dan disimpan akan digunakan terlebih dahulu. Hal ini memastikan bayi mendapatkan ASI dengan kandungan nutrisi terbaik.
Baca juga: 7 Cara Menyimpan ASI yang Benar Agar Hasil Pumping Maksimal
Langkah-Langkah Mencairkan ASI dengan Prinsip LIFO:
1. Gunakan ASIP yang Baru Disimpan
Pilih kantong ASI dengan tanggal penyimpanan terbaru di freezer atau kulkas.
2. Rendam Kantong ASI di Air Hangat
Sama seperti metode FIFO, rendam kantong ASI di wadah berisi air hangat. Pastikan air tidak terlalu panas agar kandungan ASI tetap terjaga.
3. Cairkan ASI di Bawah Air Hangat yang Mengalir
Alternatif lain, letakkan kantong ASI di bawah aliran air hangat sampai mencair. Atau lebih gampang sekarang sudah ada penghangat elektrik untuk mencairkan dan menghangatkan ASI. Cukup pakai yang praktis dan memudahkan Bunda ya!.
4. Berikan Segera ke Bayi
ASI yang baru dicairkan dengan metode LIFO biasanya langsung diminumkan ke bayi untuk memastikan kualitasnya.
Cara Menyimpan ASIP di Kantong ASI dengan Benar
Untuk mempermudah proses mencairkan ASI, penyimpanan yang benar juga sangat penting. Berikut tipsnya:
Baca juga: Rekomendasi GabaG Tas ASI Terbaik 2024 untuk Ibu Menyusui
1. Isi Kantong ASI Secukupnya
Jangan terlalu penuh, sisakan ruang 2,5 cm dari penutup karena ASI akan mengembang saat membeku.
2. Label Tanggal dan Jam
Berikan label pada setiap kantong ASI untuk memudahkan manajemen FIFO dan LIFO. Ingat, pencatatan dalam manajemen ASI sangat penting agar tidak ada ASIP yang tersisa dan kadaluarsa.
3. Simpan di Freezer Bagian Dalam
Hindari menyimpan ASIP di pintu freezer karena suhunya kurang stabil. Untuk mempermudah Bunda bisa gunakan tempat ASIP agar lebih rapi.
4. Gunakan Porsi Kecil
Simpan ASIP dalam porsi 60–120 ml agar lebih cepat mencair saat dibutuhkan. Jangan lupa pastikan berapa banyak yang biasa diminum bayi, agar tidak ada yang tersisa
5. Pakai Kantong ASI GabaG, Kantong ASI Terbaik untuk Ibu Menyusui
Gunakan kantong ASI terbaik untuk menyimpan ASI. Ada beberapa pilihan volume penyimpanan kantong ASI yang bisa dipilih dengan berbagai macam warna dan motif yang menarik. Bikin ibu menyusui semangat saat menyimpan ASI perahan.
Baca juga: Cara Menyimpan ASI dalam Kantong ASI
Manajemen ASIP dengan prinsip FIFO dan LIFO memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pilihlah metode yang sesuai dengan kebutuhan bayi dan kondisi Bunda. Yang terpenting, pastikan Bunda bisa melakukan dengan benar cara mencairkan ASI dari kantong ASI, sehingga tahu bagaimana menjaga kualitas nutrisi yang diberikan kepada Si Kecil.
Jangan lupa selalu pastikan stok ASIP lama tetap diperiksa agar tidak ada yang terbuang karena kadaluarsa. Jika memungkinkan, kombinasikan metode FIFO dan LIFO untuk manajemen stok ASIP yang lebih efisien. Perpaduan keduanya akan membuat bayi mengkonsumsi ASIP yang baik.
Baca juga: 4 Kantong ASI Terbaik 2023
Stok ASIP tetap terkelola dengan baik dan kebutuhan nutrisi bayi selalu terpenuhi. Jangan lupa, gunakan produk seperti kantong ASI dari GabaG Indonesia untuk menyimpan ASIP dengan aman dan praktis!. Selamat mengASIhi!.