Bunda yang sedang hamil harus menjaga kandungannya dengan melakukan gaya hidup sehat dan mengkonsumsi sayur, buah, dan protein. Selain itu, kondisi fisik juga harus dijaga dan tidak boleh terlalu lelah atau banyak pikiran. Jangan sampai Bunda kecapekan dan mengalami ketuban pecah dini yang berbahaya.
Baca Juga: Larangan untuk Ibu Hamil, Jangan Nekat Lakukan agar Kandungan Tetap Sehat
Pengertian Ketuban Pecah Dini
Pernahkah Bunda mencari arti ketuban? Amnion atau ketuban adalah cairan yang berfungsi untuk melindungi janin. Oleh karena itu jumlah air ketuban juga dijaga agar jangan sampai kekurangan, caranya dengan minum air putih dan air kelapa.
Bunda bisa membeli kertas lakmus di apotik untuk memeriksa, apakah cairan yang keluar dari vagina adalah air ketuban atau keputihan biasa. Saat kertas lakmus berubah jadi biru maka dipastikan ada air ketuban yang bocor. Hal ini terjadi karena kertas lakmus memiliki sifat asam sedangkan cairan ketuban bersifat basa.
Baca Juga: Tanda Awal Kehamilan pada Perut: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Saat ada kebocoran ketuban maka Bunda harus segera beristirahat lalu konsultasi ke dokter kandungan. Nanti akan dipantau apakah jumlah cairannya mencukupi atau kurang. Takutnya kebocoran air ketuban adalah ciri-ciri dari pecahnya amnion.
Ketika terjadi ketuban pecah maka itu adalah tanda-tanda persalinan dimulai. Akan tetapi saat ketuban pecah dini maka bahaya karena belum waktunya. Dinamakan dini karena ketuban sudah pecah saat usia kandungan masih di bawah 34 minggu. Padahal normalnya Bunda melahirkan di usia kandungan 36 minggu atau lebih.
Penyebab Ketuban Pecah Dini
Lantas apa saja penyebab dari pecahnya ketuban sebelum waktunya? Di antaranya ini:
1. Kecapekan
Salah satu penyebab premature rupture of membrane alias ketuban pecah dini adalah kecapekan. Oleh karena itu Bunda harus cukup istirahat dan dilarang keras untuk tidur larut malam. Jangan remehkan kelelahan karena bisa berakibat fatal, baik bagi keselamatan Bunda maupun janin.
Jika Bunda mulai susah tidur karena usia kandungan yang makin besar atau merasa gerah, maka pastikan untuk bisa istirahat di siang hari. Tidur siang walau hanya 20 menit sudah cukup agar tubuh kembali bugar. Bunda juga jangan terlalu banyak minum kafein (maksimal 1 cangkir per hari) agar tidur malamnya lebih berkualitas.
2. Hamil Kembar
Saat Bunda hamil anak kembar maka ketuban akan berpotensi untuk pecah sebelum waktunya. Oleh karena itu harus rutin periksa ke dokter spesialis kandungan untuk USG, konsultasi, dan diresepkan suplemen serta vitamin. Bunda juga wajib menjaga kebugaran tubuh dengan mengkonsumsi makanan sehat dan tidak boleh terlalu capek fisik dan mental.
3. Berat Badan Bunda Kurang
Apakah sebelum menikah Bunda mengalami under weight? Jika memang sedang program hamil maka biasanya dokter menyarankan untuk menaikkan berat badan terlebih dahulu sampai BMI-nya normal. Saat sudah punya BB ideal maka promil akan lebih lancar.
Akan tetapi ketika berat badan Bunda masih saja terlalu kurus, harus hati-hati, karena menjadi salah satu penyebab ketuban pecah dini. Jadi saat hamil harus benar-benar dipantau berapa kenaikan berat badannya. Biasanya Bunda disarankan untuk minum susu dan makan es krim, juga mengkonsumsi double protein, agar mencapai BB ideal.
Baca Juga: 9 Pantangan Ibu Hamil yang Tidak Boleh Dilanggar
4. Pendarahan di Vagina
Bunda juga wajib memantau apakah ada bercak darah di celana dalam. Saat ada pendarahan di vagina, sesedikit apapun, harus segera periksa ke RS. Penyebabnya karena pendarahan bisa lebih deras jika tidak ada penanganan dari dokter atau bidan. Pendarahan bisa menyebabkan pecahnya ketuban padahal belum waktunya melahirkan.
5. Jarak Antar Kehamilan Terlalu Dekat
Ketika jarak antar kehamilan terlalu dekat, bahkan di bawah 6 bulan, maka juga berpotensi menyebabkan ketuban pecah dini. Oleh karena itu Bunda harus memakai KB untuk menjaga jarak antar kehamilan. Apalagi pilihan alat KB makin banyak dan ada yang non hormonal.
6. Kekurangan Air Ketuban
Kurangnya jumlah air ketuban juga menjadi salah satu sebab pecahnya ketuban sebelum waktunya. Oleh karena itu asupan cairan harus dijaga. Bunda wajib minum air putih 2 liter per hari, bisa juga ditambah dengan jus buah tanpa gula, air kelapa, kuah sup (tanpa MSG), dll.
Cara Mengatasi Ketuban Pecah Dini
Saat ketuban pecah sebelum waktunya, Bunda harus dilarikan ke IGD. Lantas dokter akan melihat berapa usia kandungan Bunda. Jika sudah hampir 34 minggu maka akan diberikan suntikan penguat paru-paru janin sehingga saat ia terpaksa dilahirkan, akan berada dalam keadaan sehat.
Baca Juga: 8 Cara agar Cepat Melahirkan, Bayi Sehat Ibu Selamat
Ketika Bunda harus melahirkan prematur karena ketuban pecah dini maka dokter akan melakukan induksi. Tindakan ini dilakukan agar bayi segera lahir dan Bunda serta janin sama-sama selamat. Jangan lupa berdoa juga ya Bunda.