Saat Bunda hamil ada peluang untuk kena keguguran alias abortus. Akan tetapi tidak semua abortus harus dikuret. Saat abortus komplit maka prosesnya terjadi secara alami. Ketika abortus maka Bunda harus segera dilarikan ke IGD untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Bunda jangan sedih ketika keguguran karena masih bisa hamil lagi. Yang penting saat mengandung harus benar-benar dijaga baik fisik dan mentalnya. Sehingga memperkecil kemungkinan untuk abortus. Berikut selengkapnya tentang abortus komplit dan cara perawatannya yang tepat.
Pengertian Abortus Komplit
Abortus komplit adalah keadaan ketika janin luruh dengan sempurna. Terjadi pendarahan yang sangat deras dan tidak perlu proses kuretase. Sebelumnya terjadi semburan cairan karena pecahnya ketuban.
Baca Juga: 7 Makanan untuk Ibu Hamil yang Wajib Dikonsumsi
Sebelum abortus, gejala awalnya adalah pendarahan dan ada bercak merah di celana dalam. Kemudian perut Bunda terasa sakit dan diremas-remas. Rasa sakitnya seperti nyeri haid. Jadi, saat ada pendarahan sesedikit apapun, harus segera ke dokter atau bidan ya. Harus cepat ditangani agar mencegah abortus terjadi.
Beberapa Penyebab Abortus Komplit
Lantas apa saja penyebab dari abortus komplit? Bunda wajib mengetahuinya dan mencegahnya agar tidak terjadi:
1. Kecapekan
Bunda yang sedang hamil tidak boleh terlalu lelah karena bisa berakibat buruk bagi kandungan. Oleh karena itu wajib untuk beristirahat dengan tenang. Namun saat kecapekan, terlalu sering naik dan turun tangga, atau habis mengendarai sepeda motor dan melewati jalan yang terjal, bisa menjadi pemicu keguguran.
2. Minum Obat atau Suplemen Tanpa Izin Dokter
Salah satu penyebab abortus komplit adalah Bunda nekat minum obat atau suplemen yang tidak diresepkan oleh dokter. Ketika hamil maka tidak boleh sembarangan mengkonsumsi obat karena bisa berdampak negatif ke kondisi janin. Apalagi jika obatnya termasuk keras (ada lingkaran merah).
Begitu pula dengan suplemen atau vitamin. Memang Bunda yang hamil ingin agar kandungan lebih sehat dan salah satu caranya dengan mengkonsumsi suplemen. Akan tetapi, suplemen dan vitamin harus diminum dengan izin dokter karena beliau yang tahu takarannya atau keamanannya. Semua ini demi mencegah terjadinya abortus.
Baca Juga: Tanda Awal Kehamilan pada Perut: Apa yang Perlu Anda Ketahui
3. Kurang Tidur
Apakah Bunda sudah cukup tidur selama ini? Jika terlalu banyak lembur dan kurang istirahat, bahkan hanya tidur 2-3 jam sehari maka harus waspada. Hal ini menjadi salah satu penyebab terjadinya abortus komplit. Jangan pernah melewatkan waktu istirahat dan harus tidur yang lelap.
4. Ada Penyakit
Penyebab abortus komplit yang berikutnya adalah adanya penyakit di dalam tubuh Bunda. Misalnya jika ada myoma, maka ia akan membesar selama masa kehamilan, karena naiknya akdar hormon esterogen. Myoma ini yang menyerap nutrisi janin sehingga bisa memicu terjadinya keguguran.
Kemudian, Bunda yang sakit PCOS juga bisa mengalami abortus. Penyebabnya karena tubuh salah mengira bahwa janin adalah benda asing yang harus dikeluarkan. Akibatnya terjadi keguguran spontan.
5. Dampak Asap Rokok
Asap rokok juga bisa menyebabkan keguguran sehingga suami dilarang keras merokok di sekitar Bunda. Jika memang beliau perokok maka seharusnya melakukannya di luar rumah. Asap rokok selain membuat sesak juga jadi pemicu keguguran, jadi Bunda juga tidak boleh ikut-ikutan merokok.
6. Konsumsi Alkohol
Jika Bunda hamil maka tidak boleh mengkonsumsi alkohol sama sekali karena bisa memicu abortus. Hati-hati juga mengkonsumsi sirup obat cair karena ada yang mengandung alkohol (walau dengan kadar rendah) jadi harus konsultasi ke dokter sebelum minum obat yang ada di pasaran. Saat Bunda membeli kue atau puding maka harus dipastikan bebas alkohol (yang biasanya terdapat di rhum).
Cara Perawatan Pasca Abortus Komplit
Ketika abortus sudah terjadi, maka cara perawatannya adalah:
Baca Juga: Larangan untuk Ibu Hamil, Jangan Nekat Lakukan agar Kandungan Tetap Sehat
1. Pemeriksaan Jaringan di Vagina
Setelah terjadi pendarahan maka Bunda akan diperiksa vaginanya. Dokter spesialis kandungan akan melihat apakah ada jaringan yang masih tertinggal, atau sudah luruh semua. Setelah itu dicek lagi lewat USG sehingga bisa dilihat apakah rahim sudah tidak ada janinnya.
2. Pemberian Obat Pereda Nyeri
Proses abortus komplit sangat sakit dan pendarahan bisa berlangsung sampai 10 hari. Oleh karena itu dokter akan meresepkan obat pereda nyeri. Bunda wajib menebusnya lalu mengkonsumsinya sesuai dengan aturan yang diberikan oleh SPOG.
3. Konsumsi Obat Peluruh Jika Diperlukan
Jika dokter masih ragu apakah abortus terjadi tanpa harus kuretase maka beliau juga memberikan resep obat peluruh. Bunda juga wajib meminumnya agar rahim benar-benar bersih. Setelah proses pendarahan selesai maka biasanya dokter melarang untuk melakukan hubungan suami-istri selama minimal 1 bulan, agar kandungan Bunda lebih kuat.
Baca Juga: 9 Pantangan Ibu Hamil yang Tidak Boleh Dilanggar
Semangat ya Bunda, meski mengalami abortus komplit kemungkinan memiliki buah hati itu masih ada. Peluk sayang dari keluarga GabaG Indonesia!.