Operasi caesar (sesar) adalah proses melahirkan bayi yang dilakukan dengan cara menyayat bagian perut hingga rahim ibu sebagai jalan keluarnya bayi dari dalam rahim. Pada operasi caesar, dokter biasanya membuat sayatan memanjang horizontal tepat di atas tulang kemaluan.
Masih banyak Bunda yang merasa sedih kalau operasi caesar. Padahal sesar adalah pilihan terakhir karena kondisi persalinan khusus, di luar Bunda meminta sendiri ya. Bunda tidak perlu khawatir, sebenarnya operasi sesar atau normal sudah luar biasa perjuangannya menjadi seorang ibu.
Ingin tahu lebih banyak tentang operasi caesar? Selengkapny abaca di sini ya Bunda!.
Pengertian Operasi Caesar
Dokter biasanya menyarankan untuk operasi sesar apabila pertimbangan melahirkan normal tidak memungkinkan bagi ibu dan bayinya. Pada persalinan caesar, bayi tidak keluar melalui vagina, melainkan sayatan di bagian perut tersebut.
Baca juga: 3 Gerakan Senam Hamil agar Persalinan Lancar
Faktanya, prosedur caesar mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi dan memiliki beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi pada ibu dan bayi.
Metode persalinan caesar dilakukan saat melahirkan di rumah sakit, bukan melahirkan di rumah. Persalinan caesar biasanya dilakukan sekitar minggu ke-39 atau ketika dokter menyarankan untuk menjalani caesar karena kehamilan yang berisiko.
Risiko Persalinan Caesar
Ketika harus memilih persalinan caesar, ada beberapa risiko yang muncul untuk ibu dan si kecil. Selain luka operasi, ibu cenderung akan merasakan trauma yang akan mengarah pada post partum depresi.
Sementara itu, dampak pada si kecil antara lain imunitas lemah, berpotensi mengalami pertumbuhan yang terlambat karena tidak mendapatkan bakteri baik saat lahir, mengalami kesulitan bernapas, memuntahkan cairan berlebih, bunyi nafas terdengar “berair” selama beberapa hari pertama setelah lahir, sulit mengASIhi karena pengisapan lemah dan perpisahan antara ibu dan anak yang terlalu lama (delayed bonding), berisiko tinggi mengalami asma hingga obesitas.
Baca Juga: 15 Tanda-tanda Melahirkan yang Penting Bunda Tahu
Selain itu, dibandingkan melahirkan normal melalui vagina, persalinan caesar memang membutuhkan waktu penyembuhan yang lebih lama. Ini karena setelah melahirkan normal, Bunda tidak butuh waktu cukup lama untuk berada di rumah sakit seperti saat usai menjalani operasi caesar.
Jika tidak dapat menghindari proses caesar, Bunda perlu memperhatikan beberapa hal agar kesehatan ibu dan si kecil tetap terjaga. Berkonsultasi dengan dokter adalah salah satu hal yang terlebih dahulu dilakukan sebelum memutuskan menjalani prosedur ini.
Jangan lupa pula menyiapkan persalinan dan perlengkapan melahirkan sebelum hari-H tiba sehingga saat terlihat tanda melahirkan seperti pembukaan lahiran, kontraksi persalinan hingga air ketuban pecah, Bunda bisa segera ke rumah sakit.
Apa Alasan Terjadi Tindakan Operasi Caesar?
1. Karena kondisi kehamilan dan keselamatn ibu serta janin
- Riwayat melahirkan caesar sebelumnya jika jarak kehamilan dan melahirkan kurang dari 2 tahun
- Tidak ada kemajuan persalinan
- Proses persalinan terhambat.
- Posisi janin di dalam perut letak lintang, yakni posisi kepala bayi berada di kanan atau kiri perut dengan letak kaki berada di posisi sebaliknya.
- Ukuran kepala atau tubuh bayi terlalu besar untuk lahir melalui vagina.
- Ibu mengalami masalah kesehatan yang berisiko membahayakan dirinya, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau penyakit jantung.
- Ibu mengalami masalah kesehatan yang berisiko menular pada bayi, seperti herpes genital maupun HIV, sebagaimana dilansir dari laman NHS.
- Ibu bertubuh pendek karena biasanya memiliki ukuran panggul yang kecil
- Pernah melahirkan dengan metode caesar sebelumnya
- Ada masalah dengan plasenta, seperti solusio plasenta maupun plasenta previa.
- Ada masalah dengan tali pusar bayi.
- Bayi mengalami kelainan kongenital.
- Sedang hamil anak kembar dua, tiga, atau lebih.
- Bayi di dalam kandungan mengalami masalah kesehatan, seperti hidrosefalus maupun fibroid.
- Ibu bermasalah pada rahim maupun fibroid yang menghalangi leher rahim (serviks).
2. Operasi Sesar Karena Permintaan Sendiri
Selain adanya kondisi medis tertentu, keinginan untuk menjalani operasi caesar juga menjadi pilihan ibu hamil karena berbagai alasan berikut.
- Ada ketakutan atau kekhawatiran jika menjalani prosedur melahirkan normal melalui vagina.
- Pernah punya pengalaman melahirkan sebelumnya
- Pengaruh dari keluarga, orang terdekat, maupun informasi yang didapat terkait melahirkan.
Jika sebenarnya kondisi Bunda dan bayi memungkinkan untuk menjalani prosedur melahirkan normal tapi Bunda menginginkan melahirkan secara caesar, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Baca Juga: 8 Cara agar Cepat Melahirkan, Bayi Sehat Ibu Selamat
Ketika membahas operasi sesar, maka hal akan dibahas adalah metode operasi yang sejak dahulu dilakukan. Namun saat ini terdapat metode operasi caesar baru yang disebut ERACS (Enhanced Recovery After Cesarean Surgery). Dibandingkan dengan metode operasi caesar yang lama, ERACS memiliki keunggulan, yaitu rasa sakit yang minim dan proses penyembuhan lebih cepat. Hal tersebut karena ada beberapa perbedaan metode yang dilakukan selama operasi sesar biasa dan ERACS.
Hal yang Harus Diketahui Sebelum Operasi Caesar
Operasi caesar bisa terbilang aman, tetapi tetap ada kemungkinan timbul satu atau lebih risiko dibandingkan persalinan normal. Proses pemulihan pada persalinan caesar juga cenderung lebih lama waktunya daripada persalinan normal melalui vagina.
Dokter biasanya menyarankan untuk melakukan tes darah sebelum persalinan caesar untuk menunjukkan informasi mengenai golongan darah, kadar hemoglobin, dan sebagainya yang berguna bagi tim medis bila nanti ibu membutuhkan transfusi darah selama atau setelah operasi caesar berlangsung.
Jika ibu hamil berencana untuk melahirkan secara normal, tapi khawatir dengan operasi caesar, konsultasikan dengan dokter atau bidan terlebih dahulu. Gali informasi mengenai prosedur operasi sesar yang biasanya dilakukan. Bila ibu pernah menjalani proses melahirkan secara caesar sebelumnya, tidak masalah jika kembali melakukan persalinan caesar.
Tidak ada batasan berapa kali operasi Caesar harus dilakukan. Ini termasuk mitos persalinan ala caesar. Akan tetapi, ada pendapat yang mengatakan bahwa terdapat peningkatan risiko setelah melahirkan caesar ketiga pada beberapa orang. Selain itu, melahirkan secara normal juga tidak direkomendasikan setelah Bunda melakukan tiga kali operasi sesar.
Operasi Sesar atau Melahirkan Normal?
Perlu pertimbangan matang sebelum memutuskan akan menempuh operasi Caesar ketika Bunda sebenarnya bisa melahirkan normal. Perlu juga Bunda pertimbangkan kesiapan dan kesehatan bayi. Sebaiknya pilih cara melahirkan normal jika bisa dilakukan ketimbang melahirkan melalui operasi caesar.
Baca Juga: 10 Perlengkapan Melahirkan yang Harus Dibawa Ke Rumah Sakit
Melahirkan dengan operasi caesar tidak terbukti menjadi cara yang lebih aman daripada melahirkan normal. Walaupun rasa sakit berlebih tampak pada persalinan normal, tetapi risikonya cenderung lebih sedikit. Pertimbangkan untuk melahirkan secara normal apabila Bunda tidak memiliki kondisi medis yang menuntut persalinan caesar.
Mungkinkah Menghindari Operasi Sesar?
Saat kondisi Bunda tidak mendukung untuk melahirkan normal, cara melahirkan dengan operasi caesar mau tidak mau harus diambil. Artinya kondisi Bunda maupun bayi dapat berisiko bila dipaksakan melakukan persalinan normal sehingga dokter menyarankan Bunda untuk melalui operasi caesar,.
Akan tetapi, ada berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari operasi caesar agar bisa lahiran normal, di antaranya rutin berolahraga seperti jalan kaki, mengikuti kelas ibu hamil, dan memberikan sugesti positif pada diri sendiri.
Bunda bisa melahirkan normal kembali setelah menjalani persalinan secara Caesar pada anak sebelumnya. Jadi jangan percaya mitos tentang tidak bisanya wanita melahirkan normal setelah dulunya caesar.
Semuanya tergantung kondisi ibu. Yang penting diingat, melahirkan dengan cara apa pun tidak akan mengurangi atau menambah nilai Bunda sebagai seorang ibu. Pun dengan proses melahirkan caesar, yang penting bayi lahir dengan selamat, itulah yang utama bagi Bunda.
Semangat ya Bunda, jangan lupa siapkan tas ASI GabaG untuk menemani persalinan.