Bulan Ramadan adalah momen yang sangat dinantikan umat Muslim di seluruh dunia. Namun, bagi Bunda yang sedang menyusui, menjalankan puasa kerap menimbulkan kekhawatiran. Apakah ASI banyak saat puasa dan tetap lancar? Bagaimana caranya agar kebutuhan bayi tetap terpenuhi? Tenang, Bunda! Meski sedang berpuasa, produksi ASI bisa tetap optimal kok!
Simak selengkapnya tips ASI banyak saat puasa Ramadan berikut ini ya!.
Tips ASI Banyak Saat Puasa Ramadan

1. Pastikan Kondisi Tubuh Fit untuk Berpuasa
Sebelum memutuskan berpuasa, pastikan kondisi tubuh Bunda benar-benar sehat. Jangan memaksakan diri jika sedang merasa lemah, kurang tidur, atau sedang mengonsumsi obat secara rutin. Kondisi tubuh yang fit sangat berperan penting agar produksi ASI tetap lancar saat berpuasa.
Baca juga: Tips puasa bagi ibu menyusui agar asi tetap lancar
Selain itu, Bunda juga bisa berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa. Dengan begitu, Bunda bisa mengetahui apakah kondisi tubuh siap untuk berpuasa tanpa memengaruhi kesehatan bayi dan kualitas ASI.
2. Perhatikan Kondisi Bayi
Jika bayi berusia kurang dari 6 bulan, keputusan untuk berpuasa perlu dipertimbangkan lebih matang. Bayi pada usia ini hanya mengonsumsi ASI, sehingga kebutuhan cairannya harus benar-benar terpenuhi.
Baca juga: Hukum Ibu Hamil Puasa Menurut Islam, Wajib Bunda Tahu!
Pantau tanda-tanda dehidrasi pada bayi, seperti popok kering selama 6 jam, bibir pecah-pecah, atau bayi tampak lemas. Jika Bunda menemukan tanda tersebut, sebaiknya segera hentikan puasa dan konsultasikan ke dokter untuk memastikan bayi tetap sehat.
3. Jaga Asupan Nutrisi
Agar ASI tetap banyak saat puasa Ramadan, penting bagi Bunda untuk memenuhi kebutuhan gizi yang cukup. Konsumsi makanan yang kaya karbohidrat, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral. Pilih makanan bergizi saat sahur dan berbuka agar tubuh tetap bertenaga dan produksi ASI tidak menurun.
Baca juga: Makanan Wajib Puasa Saat Hamil Trimester 1
Sahur adalah waktu yang penting untuk mengisi energi seharian. Bunda bisa memilih makanan yang mengandung serat tinggi seperti buah dan sayur agar energi bisa dilepaskan secara perlahan selama berpuasa. Jangan pernah skip waktu sahur pokoknya.
4. Perbanyak Minum Air Putih
ASI terdiri dari sekitar 80-90% air. Oleh karena itu, mencukupi kebutuhan cairan sangat penting agar ASI tetap banyak saat puasa Ramadan. Bunda disarankan untuk minum minimal 2,5-3 liter air putih per hari agar tubuh tetap terhidrasi.
Baca juga: Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil Trimester 1, Bumil Jangan Coba-Coba Ya!
Bunda bisa membagi jadwal minum dengan pola 2-4-2, yaitu 2 gelas saat berbuka, 4 gelas saat malam hingga sebelum tidur, dan 2 gelas saat sahur. Pola ini bisa membantu tubuh tetap mendapatkan cairan meski berpuasa sepanjang hari. Apalagi ibu menyusui tetap harus banyak minum lebih banyak porsinya dibanding ibu yang tidak sedang menyusui ya, Bunda!.
5. Rutin Memerah ASI di Malam Hari
Memerah ASI bisa menjadi cara efektif untuk menjaga produksi ASI tetap stabil. Saat berpuasa, waktu terbaik untuk memerah ASI adalah setelah berbuka, setelah salat tarawih, atau sebelum dan sesudah sahur. Kalau dibutuhkan, Bunda bisa melakukan power pumping di jam-jam terbaik sahur untuk power pumping biar tetap terjaga ASI banyak saat puasa di bulan ramadan. Tapi kalau sudah kembali normal kembali stok ASI, Bunda bisa stop power pumping atau cluster pumping dengan tetap memerah ASI sesuai jadwal biasanya.
Baca juga: Power Pumping dan Cluster Pumping, Mana yang Lebih Baik?
Dengan jadwal yang teratur, tubuh Bunda akan terbiasa menghasilkan ASI meski sedang berpuasa. Jangan terlalu fokus pada kuantitas ASI saat pumping di siang hari. Fokuslah pada stimulasi payudara agar tubuh tetap memproduksi ASI dengan baik. Gunakan pompa ASI GabaG yang akan membantu Bunda memerah ASI dengan lebih nyaman.
6. Tingkatkan Frekuensi Menyusui
Semakin sering bayi menyusu, semakin banyak pula ASI yang diproduksi. Hal ini karena hisapan bayi akan merangsang hormon oksitosin yang berperan penting dalam produksi ASI.
Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Berpuasa?
Jika memungkinkan, Bunda bisa meningkatkan frekuensi menyusui lebih sering pada malam hari saat tidak berpuasa. Ini bisa membantu menjaga produksi ASI tetap stabil sepanjang Ramadan. Jangan lupa minum saat pumping dan menyusui langsung ya.
7. Pijat Payudara untuk Melancarkan ASI
Pijat payudara secara rutin bisa membantu melancarkan peredaran darah di sekitar payudara dan merangsang produksi ASI. Lakukan pijatan lembut sebelum menyusui atau saat memerah ASI agar aliran ASI lebih lancar.
Baca juga: Mengenal Pijat Laktasi dan Pijat Oksitosin untuk Mendukung Ibu Menyusui Memberikan ASI
Pijatan ini juga bisa membantu Bunda lebih rileks, sehingga hormon oksitosin bisa bekerja lebih maksimal dalam melancarkan produksi ASI. Bunda bisa melakukannya sendiri atau dibantu suami juga bisa.
8. Konsumsi ASI Booster yang Tepat
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI selama berpuasa, Bunda bisa mengonsumsi ASI booster yang mengandung vitamin dan bahan alami penunjang produksi ASI. ASI booster bisa berupa minuman herbal, susu khusus ibu menyusui, atau makanan yang dipercaya mampu meningkatkan produksi ASI.
Baca juga: 7 Rekomendasi Camilan ASI Booster untuk ASI Melimpah
Saat memilih ASI booster, pastikan Bunda memilih produk yang aman, alami, dan sesuai dengan kebutuhan tubuh Bunda.
9. Istirahat yang Cukup
Meski aktivitas selama Ramadan bisa lebih padat, usahakan Bunda tetap mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Tidur yang berkualitas membantu tubuh memulihkan energi dan menjaga produksi ASI tetap optimal.
Baca juga: Jangan Sampai Salah, Ini 10 Posisi Menyusui Bayi yang Benar
Jika bayi masih sering bangun malam untuk menyusu, Bunda bisa mengatur pola tidur siang agar tubuh tetap bertenaga saat berpuasa.
10. Konsumsi Buah yang Kaya Air
Buah yang mengandung banyak air seperti semangka, melon, dan jeruk sangat baik untuk membantu tubuh tetap terhidrasi. Selain itu, buah-buahan ini juga kaya akan vitamin yang bisa mendukung produksi ASI agar tetap lancar selama Ramadan.
Kapan Ibu Menyusui Harus Berhenti Puasa?

Bunda sebaiknya menghentikan puasa jika mengalami tanda-tanda berikut:
- Tubuh terasa sangat lemas dan pusing.
- Bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi seperti popok kering selama berjam-jam, bibir pecah-pecah, atau tampak lemas.
- ASI berkurang drastis hingga bayi terlihat tidak puas saat menyusu.
Jika mengalami hal tersebut, sebaiknya Bunda segera berbuka dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh dan bayi tetap sehat.
Baca juga: Hukum Puasa Bagi Ibu Menyusui, Jangan Takut ASI Kurang!
Dengan menjaga pola makan yang sehat, memenuhi kebutuhan cairan, dan memperhatikan kondisi tubuh serta bayi, Bunda tetap bisa berpuasa dengan nyaman tanpa khawatir produksi ASI berkurang. Semoga tips GabaG ini membantu Bunda agar ASI tetap banyak saat puasa Ramadan. Selamat menunaikan ibadah puasa, Bunda!.